Tujuan Penelitian Hipotesis Manfaat Jelutung Dyera costulata

2 Selama ini Negara Indonesia menjadi pemasok getah jelutung terbesar pada negara-negara importir. Negara tujuan ekspor meliputi Singapura, Jepang dan Hongkong. Ekspor lateks jelutung Indonesia pada tahun 1990 mencapai 6.500 ton dan tahun-tahun berikutnya terus menurun hingga mencapai 1.182 ton pada tahun 1993 Coppen, 1995. Kebutuhan getah jelutung untuk berbagai industri diberbagai Negara, belum bisa dipenuhi seluruhnya oleh Negara Indonesia. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya peningkatan mutu dan produksi tumbuhan jelutung serta upaya untuk melestarikannya karena jumlahnya yang semakin berkurang. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu dan melestarikannya adalah dengan pemberian zat kimia colchicine. Colchicine merupakan senyawa alkaloid yang diekstrak dari tumbuhan yang termasuk dalam genus Colchicum, famili Liliaceae, terutama dari umbi dan biji krokus Colchicum autumnale Linn. yang berbunga pada musim gugur yang dapat digunakan untuk menginduksi poliploidi Eigsti dan Dustin, 1957. Poliploidi adalah organisme yang mempunyai lebih dari dua set kromosom atau genom dalam sel somatisnya. Beberapa ciri tumbuhan poliploidi antara lain inti dan isi sel lebih besar, daun dan bunga bertambah besar, dan dapat tejadi perubahan senyawa kimia termasuk peningkatan atau perubahan pada macam atau proporsi karbohidrat, protein, vitamin, atau alkaloid Poespodarsono, 1988. Dengan demikian, penelitian mengenai Colchicine sangat cocok dalam mengatasi masalah akan ketersediaan terhadap tumbuhan jelutung guna mendapatkan tumbuhan jelutung dengan kualitas dan kuantitas yang lebih baik.

1.2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi colchicine terhadap pertumbuhan bibit tumbuhan jelutung D. costulata.

1.3. Hipotesis

Hipotesis yang ingin dibuktikan adalah konsentrasi colchicine memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan bibit tumbuhan jelutung D. costulata pada media pembibitan. 3

1.4. Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah mengetahui konsentrasi colchicine yang cocok untuk pertumbuhan tumbuhan jelutung D. costulata guna mendapatkan hasil dengan nilai mutu, kualitas, dan kuantitas yang baik sesuai dengan yang diharapkan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Jelutung Dyera costulata

Jelutung atau jelutong D. costulata, syn. D. laxiflora adalah spesies pohon dari subfamilia oleander. Pohon ini dapat tumbuh hingga tinggi 60 meter dengan diameter sebesar 2 meter. Pohon ini tumbuh di Semenanjung Malaysia, Kalimantan, Sumatera dan bagian selatan Thailand Soepadmo, 2004. - Klasifikasi : Kingdom : Plantae Tumbuhan Subkingdom : Tracheobionta Tumbuhan berpembuluh Super Divisi : Spermatophyta Menghasilkan biji Divisi : Magnoliophyta Tumbuhan berbunga Kelas : Magnoliopsida berkeping duadikotil Sub Kelas : Asteridae Ordo : Gentianales Famili : Apocynaceae Genus : Dyera Spesies : Dyera costulata Hook. f. - Nama daerah : Anjarutung, gapuk, jalutung, jelutung gunung, labuai, lebuai, letung, melabuai, nyalutung, nyulutung, pidoron Sumatera, jelutung bukit, pantung jarenang, pantung gunung, pantung kapur, pantung tembaga, pulut Kalimantan. - Daerah penyebaran : Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur. Jelutung merupakan salah satu jenis pohon raksasa dengan diameter batang mencapai 240 cm dan tinggi lebih dari 45 m, berbatang lurus dengan percabangan pertama dimulai pada ketinggian sekitar 30 m, tumbuh menyebar secara alami dengan jarak antara satu pohon dengan pohon lainnya 50 m dan umumnya antara 300 - 400 m. Jelutung tersebar di Sumatera Jambi, Riau, Sumatra Utara dan dikenal dengan nama abuwai, sedangkan di Kalimantan Kal- 5 bar, Kalteng, Kalsel dikenal dengan nama pantung. Ada tiga macam pohon jelutung, dua macam tumbuh di rawa berwarna putih dan hitam, dan satu macam tumbuh di pegunungan berwarna merah Siaran Pers Dephut, 2004. Pohon jelutung dapat disadap sepanjang tahun, produksi lateks per pohon tergantung pada ukuran pohon dan cara penyadapannya. Sedangkan mutu lateks jelutung tergantung pada jenis pohon jelutung yang disadap serta perlakuan dan teknik penanganan pascapanen yang diterapkan. Dyera costulata menghasilkan lateks sekitar 2,5 kg lebih banyak dari Dyera laxiflora yang hanya menghasilkan 0,5 kg lateks. Di Kalimantan dari satu pohon pantung rata-rata dapat menghasilkan lateks jelutung sebanyak 50 kgpohontahun. Penyadapan dilakukan pagi hari supaya lateks yang dihasilkan berjumlah banyak dan tidak membeku Siaran Pers Dephut, 2004. Pengembangan jelutung mempunyai prospek yang baik karena kedua jenis produk pohon jelutung getah dan kayu memiliki banyak manfaat. Kayu jelutung berwarna putih kekuningan, bertekstur halus, arah serat lurus dengan permukaan kayu yang licin mengkilap. Sifat kayu jelutung tersebut sangat baik digunakan sebagai bahan baku industri mebel, plywood, moulding, pulp, patung dan pencil slate. Getah jelutung dapat digunakan sebagai bahan baku permen karet, isolator dan soft compound ban. Pasar kayu jelutung di dalam negeri relatif baik, hal ini disebabkan oleh kebutuhan bahan baku industri pencil slate yang mencapai 180.670 m3 per tahun Bastoni dan Lukman, 2004.

2.2. Colchicine