Latar Belakang Pengaruh Konsentrasi Colchicine terhadap Pertumbuhan Bibit Tumbuhan Jelutung (Dyera costulata Hook. f.)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di Indonesia terdapat dua jenis pohon Jelutung Dyera spp., yaitu: Dyera costulata Hook. f. dan Dyera lowii Hook. f. Kedua jenis pohon ini termasuk ke- dalam famili Apocynaceae. Jelutung termasuk ke dalam jenis pohon dwiguna, artinya pohon yang dapat menghasilkan kedua jenis komoditi hasil hutan yaitu komoditi Hasil Hutan Bukan Kayu HHBK berupa getah jelutung dan hasil hutan berupa komoditi kayu. Menurut Bastoni dan Lukman 2004, kelebihan budidaya jelutung dibandingkan budidaya pohon lainnya adalah multi produk yang dihasilkannya. Selain menghasilkan kayu, pohon jelutung juga dapat menghasilkan getah. Getah untuk permen karet, kosmetik, dan isolator dan kayu untuk pencil slate, vinir, dan moulding sudah dikenal dan dimanfaatkan lama oleh masyarakat, pada masa produktif disadap getahnya, dan pada akhir daur dimanfaatkan kayunya. Indonesia merupakan penghasil utama getah jelutung, hampir seluruh produksi getah jelutung Indonesia diekspor ke luar negeri dalam bentuk bongkah. Salah satu pemanfaatan terbesar lateks jelutung adalah sebagai bahan baku pembuatan permen karet dan campuran ban mobil. Lateks jelutung berfungsi sebagai bahan baku pembuatan permen karet telah dimulai sejak tahun 1920-an dan pada tahun 1940-an lateks jelutung telah menggeser posisi lateks dari pohon Achras sapota, yaitu pohon penghasil bahan baku asli permen karet yang berasal dari Amerika Tengah. Lateks jelutung juga digunakan dalam industri perekat, laka, lanolic, vernis, ban, water proofing dan cat serta sebagai bahan isolator dan barang kerajinan Partadireja dan Koamesakh, 1973. Kayu jelutung bersifat lunak dan berwarna putih dengan tekstur permukaan agak rata, halus dan licin sehingga bisa digunakan sebagai bahan pola sepatu, sebagai bahan baku pembuatan batang pensil dan sebagai bahan pembuatan papan dan peti. Vinir kayu jelutung mudah dibuat dan mudah direkat. Kayu jelutung mudah digergaji dalam keadaan kering dan mudah dikerjakan seperti diserut, dibor, dipaku, disekrup dan diberi finishing seperti cat, divernis dan dipelitur. 2 Selama ini Negara Indonesia menjadi pemasok getah jelutung terbesar pada negara-negara importir. Negara tujuan ekspor meliputi Singapura, Jepang dan Hongkong. Ekspor lateks jelutung Indonesia pada tahun 1990 mencapai 6.500 ton dan tahun-tahun berikutnya terus menurun hingga mencapai 1.182 ton pada tahun 1993 Coppen, 1995. Kebutuhan getah jelutung untuk berbagai industri diberbagai Negara, belum bisa dipenuhi seluruhnya oleh Negara Indonesia. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya peningkatan mutu dan produksi tumbuhan jelutung serta upaya untuk melestarikannya karena jumlahnya yang semakin berkurang. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu dan melestarikannya adalah dengan pemberian zat kimia colchicine. Colchicine merupakan senyawa alkaloid yang diekstrak dari tumbuhan yang termasuk dalam genus Colchicum, famili Liliaceae, terutama dari umbi dan biji krokus Colchicum autumnale Linn. yang berbunga pada musim gugur yang dapat digunakan untuk menginduksi poliploidi Eigsti dan Dustin, 1957. Poliploidi adalah organisme yang mempunyai lebih dari dua set kromosom atau genom dalam sel somatisnya. Beberapa ciri tumbuhan poliploidi antara lain inti dan isi sel lebih besar, daun dan bunga bertambah besar, dan dapat tejadi perubahan senyawa kimia termasuk peningkatan atau perubahan pada macam atau proporsi karbohidrat, protein, vitamin, atau alkaloid Poespodarsono, 1988. Dengan demikian, penelitian mengenai Colchicine sangat cocok dalam mengatasi masalah akan ketersediaan terhadap tumbuhan jelutung guna mendapatkan tumbuhan jelutung dengan kualitas dan kuantitas yang lebih baik.

1.2. Tujuan Penelitian