BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu
Penelitian  ini  dilaksanakan  di  Laboratorium  Kultur  Jaringan  Pusat Penelitian  Lingkungan  Hidup  Institut  Pertanian  Bogor  PPLH  IPB  dari  bulan
Januari sampai bulan April 2011.
3.2. Bahan dan Alat
Bahan  yang  digunakan  berupa  bibit  tumbuhan  jelutung  sebanyak  50 batang,  polybag  berisi  media  tanah  dengan  campuran  tanah,  pakis  halus,  dan
sekam bakar 2:1:1, larutan colchicine dengan konsentrasi 0,5 mgl, 1,0 mgl, 1,5 mgl,  dan  2,0  mgl,  pupuk  Hyponex  hijau,  bakterisida,  fungisida,  hormon  tunas,
dan  air.  Sedangkan  untuk  alat  yang  digunakan  adalah  alat  penyiram,  penggaris, jangka sorong, polybag, spidol permanen, alat tulis, pipet, timbangan, kamera, dan
tally sheet.
3.3. Metode Penelitian 3.3.1.
Persiapan Bahan Bibit Tumbuhan Jelutung
Bibit  tumbuhan  jelutung  yang  diamati  diukur  dan  dipilih  berdasarkan keseragaman  ukuran  diameter  dan  tinggi  tanaman  memiliki  perbedaan  ukuran
yang  tidak  jauh  berbeda.  Bibit  tumbuhan  jelutung  yang  diamati  mendapatkan perlakuan  yang  sama,  yaitu  ditempatkan  pada  polybag  yang  berisi  media  tanah
dengan campuran tanah, pakis halus, dan sekam bakar 2:1:1. Tahap selanjutnya adalah pemberian label pada polybag.
3.3.2. Pemeliharaan
Pemeliharaan  yang  dilakukan  terhadap  bibit  tumbuhan  jelutung  adalah dengan penyiraman  yang dilakukan dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari
menggunakan  campuran  air  dengan  hormon  tunas  10  mlliter,  campuran  air dengan Hyponex hijau 2 grliter, dan campuran air dengan bakterisida 1 grliter
dan fungisida1 grliter yang diberikan secara bergantian.
9 Pemeliharaan  selanjutnya  adalah  dengan  melakukan  penyiangan,  yaitu
menghilangkan  tanaman  penggangu  liar  yang  berada  di  sekitar  tanaman  yang sedang  dipelihara  diamati  agar  pertumbuhannya  tidak  terganggu  oleh  tanaman
pengganggu tersebut.
3.3.3. Pemberian Perlakuan, Pengamatan, dan Pengukuran
Teknik  pemberian  colchicine  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah dengan  cara  meneteskan  larutan  colchicine  menggunakan  pipet  sebanyak  satu
tetes pada bagian tunas pada titik tumbuh apikal. Teknik ini sering juga disebut “drop method”.
Pada penelitian ini Pemberian colchicine dilakukan dua kali sehari selama dua hari, kemudian diberi jeda selama tujuh hari. perlakuan yang sama dilakukan
sebanyak  enam  kali.  Sebagai  perbandingan  disediakan  bahan  tanaman  kontrol yang tidak diberi perlakuan colchicine. Pengamatan dan pengukuran pertumbuhan
bibit  tumbuhan  jelutung  dilakukan  selama  jeda  pemberian  colchicine  dengan frekuensi  pengamatan  sekali  seminggu.  Parameter  yang  diamati  adalah
pertumbuhan  tinggi  tunas,  diameter  diukur  pada  ketinggian  ±  1  cm  dari permukaan tanah, dan jumlah daun baru.
3.3.4. Analisis Data
Jumlah perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 perlakuan dengan  10  kali  jumlah  ulangan  pada  setiap  perlakuannya.  Untuk  4  perlakuan
diberi kosentrasi colchicine dengan kosentrasi yang berbeda-beda dan 1 perlakuan berfungsi  sebagai  kontrol.  Rancangan  yang  digunakan  adalah  rancangan  acak
lengkap. Model umum rancangan yang digunakan adalah sebagai berikut :
Y
ij
= µ + τ
i
+ ε
ij
: i = 1, 2, 3, 4, 5 j = 1, 2, 3, …. , 10
Y
ij
=  Hasil  pengamatan  terhadap  bibit  tanaman  jelutung  pada konsentrasi   colchicine ke-i dan ulangan ke-j.
µ       =  Nilai tengah umum rata-rata populasi τ
i
=  Pengaruh konsentrasi colchicine ke-i. Faktor perlakuan konsentrasi colchicine ke-i
A  :   Kontrol
10 B  :   Konsentrasi 0,5 mgl
C  :   Konsentrasi 1,0 mgl D  :   Konsentrasi 1,5 mgl
E :   Konsentrasi 2,0 mgl
ij
=  Pengaruh  galat  percobaan  pada  bibit  tanaman  jelutung  ke-j  yang memperoleh perlakuan konsentrasi colchicine ke-i.
Untuk  mengetahui  pengaruh  colchicine  yang  diberikan  terhadap pertumbuhan  bibit  tanaman  jelutung  maka  dilakukan  uji  F.  Apabila  hasil  sidik
ragam  memberikan  hasil  berpengaruh  nyata,  selanjutnya  dilakukan  uji  Duncan untuk  mengetahui  perbedaan  antar  perlakuan  Gasperz,  1991.  Pengolahan  data
dilakukan  dengan  menggunakan  perangkat  lunak  Statistical  Analysis  system SAS 9.1.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Persentase Hidup