Tinggi Tunas Pengaruh Konsentrasi Colchicine terhadap Pertumbuhan Bibit Tumbuhan Jelutung (Dyera costulata Hook. f.)

12

4.2. Tinggi Tunas

Pengukuran data tinggi tunas pada bibit tumbuhan jelutung dilakukan seminggu sekali selama 8 minggu 2 bulan. Menurut Salisbury dan Ross 1995, meristem apikal pada tajuk merupakan tempat tumbuhnya bagian daun, cabang, dan bunga. Maka dalam penelitian ini, pengukuran diukur dari pertambahan tinggi tunas apikal. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan colchicine dengan kosentrasi yang berbeda-beda terhadap pertambahan tinggi, maka dilakukan analisis sidik ragam. Hasil analisis sidik ragam pertambahan tinggi tunas dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Hasil Analisis Sidik Ragam Pertambahan Tinggi Tunas Sumber Keragaman Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung F 0,05 Perlakuan 4 3,941 0,985 5,27 2,579 Error 45 8,419 0,187 Total 49 12,360 Hasil sidik ragam untuk pertambahan tinggi tunas menunjukkan bahwa nilai F hitung lebih besar dari nilai F 0,05, sehingga keputusan yang diambil adalah menolak hipotesis nol, yang berarti pemberian konsentrasi colchicine terhadap pertambahan tinggi tunas tumbuhan jelutung berpengaruh nyata. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji lanjut atau uji Duncan. Tabel 3 Uji Lanjut Hasil Analisis Sidik Ragam Pertambahan Tinggi Tunas Perlakuan Jumlah Ulangan N Rata-rata Pertambahan Tinggi Tunas cm A 10 1,030 b B 10 1,190 b C 10 1,240 b D 10 1,140 b E 10 1,830 a Keterangan : Huruf yang sama di belakang rataan menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata. 13 Menurut Gasperz 1991 apabila hasil sidik ragam memberikan hasil berpengaruh nyata, selanjutnya dilakukan uji Duncan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Tingginya tunas pada perlakuan colchicine E dan rendahnya tunas pada perlakuan colchicine D disebabkan oleh kepekaan terhadap pengaruh colchicine yang berbeda-beda diantara spesies tanaman, bahkan diantara bagian tanaman yang berbeda, sehingga konsentrasi akan berbeda pula Poespodarsono, 1988. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 Histogram Rata –rata Pertambahan Tinggi Tunas. Pada Gambar 1 dapat terlihat bahwa adanya perbedaan hasil rata-rata pertambahan tinggi tunas antara perlakuan kontrol A dengan perlakuan yang dibeikan colchicine perlakuan B, C, D, dan E. Pada perlakuan yang diberikan konsentrasi colchicine memiliki hasil rata-rata pertambahan tinggi tunas yang lebih besar dibanding perlakuan kontrol. Diantara semua perlakuan, perlakuan E dengan kosentrasi colchicine 2,0 mgL memberikan hasil yang lebih tinggi dengan nilai rata –rata pertambahan tinggi tunas sebesar 1,830 cm, sedangkan hasil terendah adalah perlakuan A kontroltanpa pemberian colchicine dengan nilai rata –rata pertambahan tinggi tunas sebesar 1,030 cm. Perbedaan rata-rata pertambahan tinggi tunas antar perlakuan disebabkan oleh kepekaan bibit yang 1,030 1,190 1,240 1,140 1,830 0,000 0,200 0,400 0,600 0,800 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000 A B C D E Rata -r ata Per tam b ahan Ti n g g i c m Perlakuan 14 berbeda terhadap perlakuan colchicine. Menurut Suryo 1995 setiap jenis tanaman mempunyai respon yang berbeda terhadap perlakuan colchicine.

4.3. Diameter