PDRB Model Dinamik Pemanfaatan Sumberdaya Alam untuk Pembangunan Berkelanjutan di Jawa Barat

4.3 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Jawa Barat dari Mei 2013 – Juli 2014 5 KONDISI PENGELOLAAN SDA JAWA BARAT 5.1 Kependudukan Menurut proxy BPS Jawa Barat 2012 jumlah penduduk di Jawa Barat pada tahun 2011 mencapai 44.286.519 jiwa dan telah memposisikan Jawa Barat sebagai provinsi berpenduduk terbesar di Indonesia. Jumlah penduduk di Provinsi Jawa Barat pada periode 2006-2011 meningkat lebih dari empat juta jiwa. Prosentase penduduk Jawa Barat terhadap nasional pada tahun 2000 sebesar 17,3, dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 18,1. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 18,1 dari nasional, sedangkan luas wilayahnya hanya 1,85 dari nasional, maka Jawa Barat tergolong sebagai provinsi berpenduduk sangat padat. Kepadatan meningkat cepat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang cepat pula. Pada tahun 2011 kepadatan penduduk Indonesia sebesar 124 jiwa per km 2 , sedangkan kepadatan penduduk Jawa Barat sebesar 1 193 jiwa per km 2, atau kepadatannya 9,6 kali kepadatan nasional Bappeda Jabar, 2012. Tabel 7 menunjukkan bahwa menurut sensus penduduk tahun 2010, penduduk terbanyak ada di Kab. Bogor, yakni sekitar 11,1 dari seluruh penduduk di Jawa Barat, sedangkan di Kab. Bandung sekitar 7,4. Sekitar 50 penduduk Jawa Barat, tersebar di 8 kabupatenkota saja, yaitu Kab. Bogor, Kab. Bandung, Kab. Bekasi, Kab. Garut, Kota Bandung, Kab. Sukabumi, Kota Bekasi dan Kab. Cianjur. Namun demikian bila di analisis dalam konteks kewilayahan, maka akan tampak wilayah-wilayah yang secara bersama-sama menjadi pusat penduduk, misalnya Kota Bandung dan sekitarnya Kab. Bandung, Kota Cimahi, Kab. Bandung Barat dan penduduk sekitar Jakarta Kab dan Kota Bogor, Kota Depok, Kab dan Kota Bekasi Bappeda Jabar, 2012.

5.2 PDRB

Salah satu ukuran keragaan ekonomi yang sering menjadi rujukan adalah PDRB. Dalam pengukuran PDRB provinsi-provinsi di Indonesia, Jawa Barat selalu berada dalam 3 besar provinsi dengan PDRB terbesar. Tabel 8 menyajikan nilai PDRB Jawa Barat berdasar harga konstan tahun 2000, dari tahun 2010-2012 berdasarkan lapangan usaha. Sedangkan Tabel 9 menyajikan distribusi PDRB Jawa Barat menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan tahun 2000, dari tahun 2010-2012. Kedua tabel tersebut menunjukkan bahwa pembentuk PDRB Jawa Barat terbesar adalah sektor industri pengolahan diikuti oleh sektor perdagangan lalu pertanian. Tabel 7 Jumlah, Kepadatan dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut KabKota di Jawa Barat 2010 KabupatenKota Jumlah jiwa Kepadatan jiwakm2 LPP 2000-2010 Kab. Bogor 4 771 932 1 592 ,17 3 ,15 Kab. Sukabumi 2 341 409 562 ,74 1 ,22 Kab. Cianjur 2 171 281 604 ,03 1 ,11 Kab. Bandung 3 178 543 1 809 ,43 2 ,57 Kab. Garut 2 404 121 776 ,93 1 ,61 Kab. Tasikmalaya 1 675 675 619 ,97 1 ,15 Kab. Ciamis 1 532 504 559 ,15 0 ,47 Kab. Kuningan 1 035 589 870 ,54 0 ,51 Kab. Cirebon 2 067 196 1 930 ,06 0 ,69 Kab. Majalengka 1 166 473 867 ,96 0 ,40 Kab. Sumedang 1 093 602 700 ,81 1 ,23 Kab. Indramayu 1 663 737 795 ,25 0 ,46 Kab. Subang 1 465 157 676 ,91 0 ,98 Kab. Purwakarta 852 521 861 ,23 2 ,01 Kab. Karawang 2 127 791 1 111 ,61 1 ,77 Kab. Bekasi 2 630 401 2 071 ,98 4 ,70 Kab. Bandung Barat 1 510 284 1 130 ,79 1 ,97 Kota Bogor 950 334 8 505 ,63 2 ,40 Kota Sukabumi 298 681 6 100 ,51 1 ,71 Kota Bandung 2 394 873 14 235 ,71 1 ,16 Kota Cirebon 296 389 7 380 ,20 0 ,86 Kota Bekasi 2 334 871 10 932 ,07 3 ,48 Kota Depok 1 738 570 8 717 ,26 4 ,32 Kota Cimahi 541 177 13 135 ,36 2 ,06 Kota Tasikmalaya 635 464 3 446 ,49 1 ,13 Kota Banjar 175 157 1 338 ,51 1 ,14 Sumber : BPS Tren dari distribusi PDRB menujukkan bahwa proporsi usaha pertanian terhadap PDRB Jawa Barat cenderung turun, yang diakibatkan oleh turunnya proporsi dari tanaman bahan makanan dari tahun 2010-2012. Selain sektor pertanian, sektor lain yang mengalami tren penurunan adalah sektor industri pengolahan serta sektor pertambangan dan penggalian. Tabel 9 menunjukkan bahwa sektor pertanian mengalami pertumbuhan year-on-year YoY jauh lebih kecil dari pertumbuhan PDRB. Pada periode 2010- 2012, hanya subsektor perikanan yang menunjukkan kenaikan laju pertumbuhan. Sub sektor tanaman pangan, kehutanan dan peternakan menunjukkan tren perlambatan pertumbuhan. Sektor-sektor yang mencatatkan pertumbuhan di atas pertumbuhan PDRB adalah sektor perdagangan, pengangkutan dan komunikasi serta sektor keuangan. Tabel 11 menunjukkan PDRB per kapita Jawa Barat menurut harga berlaku antara tahun 2008-2011 adalah antara Rp.15,2 juta hingga Rp.19,7 juta, atau secara riil harga konstan mengalami kenaikan rata-rata 4,2 per tahun. Pertumbuhan PDRB per kapita lebih rendah daripada pertumbuhan ekonomi Jawa Barat. PDRB per kapita Jawa Barat selalu lebih rendah daripada nasional, pada periode tersebut, yaitu sekitar 77 dari PDRB per kapita tingkat nasional. Tingkat pertumbuhan riilnya rata-rata juga lebih rendah daripada angka nasional 4,4 per tahun. Artinya pertumbuhan pendapatan masyarakat di Jawa Barat relatif lebih lambat daripada beberapa wilayah lain di Indonesia. Tabel 8 Nilai PDRB Jawa Barat Berdasar Harga Konstan Tahun 2000 Menurut Lapangan Usaha 2010-2012 juta rupiah LAPANGAN USAHA 2010 2011 2012

1. PERTANIAN 42 137 486 ,42 42 101 055 ,00 41 801 728 ,00

a. TanamanBahanMakanan 31 947 247 ,48 31 764 028 ,00 31 175 920 ,00 b. Tanaman Perkebunan 2 163 253 ,17 2 255 301 ,00 2 360 133 ,00 c. Peternakan 5 555 840 ,89 5 532 920 ,00 5 607 607 ,00 d. Kehutanan 377 534 ,65 364 606 ,00 360 231 ,00 e. Perikanan 2 093 610 ,24 2 184 199 ,00 2 297 836 ,00

2. PERTAMBANGAN PENGGALIAN

7 464 690 ,84 7 084 737 ,00 6 575 728 ,00 a. Minyak Gas Bumi 6 859 506 ,94 6 445 031 ,00 5 910 049 ,00 b. PertambangantanpaMigas 159 797 ,67 156 074 ,00 148 054 ,00 c. Penggalian 445 386 ,24 483 632 ,00 517 626 ,00 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 135 594 749 ,04 144 010 048 ,00 149 677 170 ,00 4. LISTRIK, GAS AIR BERSIH 7 315 959 ,65 7 426 138 ,00 8 008 797 ,00 5. BANGUNAN 11 810 047 ,06 13 482 716 ,00 15 317 835 ,00 6. PERDAG., HOTEL RESTORAN 70 083 413 ,45 75 770 236 ,00 84 523 738 ,00

7. PENGANGKUTAN KOMUNIKASI

15 352 857 ,65 17 645 145 ,00 19 763 392 ,00 8. KEUANGAN, PERSEWAAN JASA PERUSAHAAN 10 564 690 ,71 11 985 429 ,00 13 209 862 ,00

9. JASA-JASA 21 899 921 ,95 23 605 740 ,00 25 527 155 ,00

PDRB DENGAN MIGAS 322 223 816 ,79 343 111 243 ,00 364 405 406 ,00 PDRB TANPA MIGAS 313 190 512 ,72 334 457 113 ,00 356 309 654 ,00 Sumber : BPS Tabel 9 Distribusi PDRB Jawa Barat Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Menurut Lapangan Usaha, 2010-2012 LAPANGAN USAHA 2010 2011 2012

1. PERTANIAN 13 ,08

12 ,27 11 ,47 a. Tanaman Bahan Makanan 9 ,91 9 ,26 8 ,56 b. Tanaman Perkebunan 0 ,67 0 ,66 0 ,65 c. Peternakan 1 ,72 1 ,61 1 ,54 d. Kehutanan 0 ,12 0 ,11 0 ,10 e. Perikanan 0 ,65 0 ,64 0 ,63

2. PERTAMBANGAN PENGGALIAN

2 ,32 2 ,06 1 ,80 a. Minyak Gas Bumi 2 ,13 1 ,88 1 ,62 b. Pertambangan tanpa Migas 0 ,05 0 ,05 0 ,04 c. Penggalian 0 ,14 0 ,14 0 ,14

3. INDUSTRI PENGOLAHAN

42 ,08 41 ,97 41 ,07 4. LISTRIK, GAS AIR BERSIH 2 ,27 2 ,16 2 ,20 5. BANGUNAN 3 ,67 3 ,93 4 ,20

6. PERDAG., HOTEL RESTORAN

21 ,75 22 ,08 23 ,19 7. PENGANGKUTAN KOMUNIKASI 4 ,76 5 ,14 5 ,42 8. KEUANGAN, PERSEWAAN JASA PERUSAHAAN 3 ,28 3 ,49 3 ,63

9. JASA-JASA 6 ,80 6 ,88

7 ,01 PDRB 100 ,00 100 ,00 100 ,00 Sumber : BPS

5.3 Pertanian