13.15 Analisis nilai daya gabung umum dan daya gabung khusus

Tabel 14 Nilai rata-rata diameter buah P1, P2, dan F1 serta nilai heterosis dan heterobeltiosis Genotipe IPB C- Diameter buah mm Heterosis Heterobeltiotis P1 P2 F1 159×120 6.80 7.81 8.36 14.35 e y 6.98 159×111 6.80 7.45 7.19 0.79 e y -3.61 159×19 6.80 18.40 11.01 -12.63 cd -40.16 159×5 6.80 17.88 11.62 -5.83 cd -35.00 159×2 6.80 18.81 10.26 -19.87 d y -45.44 120×111 7.81 7.45 6.95 -9.00 e y -11.08 120×19 7.81 18.40 12.85 -1.97 c y -30.17 120×5 7.81 17.88 17.46 35.89 b y -2.38 120×2 7.81 18.81 11.76 -11.67 cd -37.50 111×19 7.45 18.40 12.72 -1.57 c y -30.84 111×5 7.45 17.88 12.31 -2.84 cd -31.17 111×2 7.45 18.81 11.27 -14.17 cd -40.08 19×5 18.40 17.88

20.95 15.51

a y 13.90 19×2 18.40 18.81 13.03 -29.95 c y -30.71 5×2 17.88 18.81

20.23 10.27

a y 7.56 angka diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama, tidak berbeda nyata berdasarkan DMRT pada taraf 5 Nilai tengah tebal kulit buah dari tetua cabai yang diamati berkisar 0.91- 2.49 mm dan tebal kulit buah hibridanya berkisar 1.22-2.27 mm. Nilai tengah tebal kulit buah F1 tersebut lebih besar dibandingkan rataan tebal kulit buah cabai hasil penelitian Yudilastari 2010 yaitu sebesar 1.14-1.73 mm. Nilai heterosis dan heterobeltiosisnya berkisar -15.72-35.45 dan -40.62-28.40 Tabel 15. Tabel 15 Nilai rata-rata tebal kulit buah P1, P2, dan F1 serta nilai heterosis dan heterobeltiosis Genotipe IPB C- Tebal kulit buah mm Heterosis Heterobeltiotis P1 P2 F1 159×120 0.91 1.19 1.34 27.68 ef 12.83 159×111 0.91 0.95 1.22 31.02 f 28.40 159×19 0.91 2.09 1.73 15.34 cde -17.27 159×5 0.91 2.49 1.48 -13.03 def -40.62 159×2 0.91 1.74 1.47 10.77 def -15.58 120×111 1.19 0.95 1.26 17.68 f 5.87 120×19 1.19 2.09 1.67 1.52 cde -20.49 120×5 1.19 2.49 2.18 18.54 ab -12.50 120×2 1.19 1.74 1.61 10.41 cdef -7.08 111×19 0.95 2.09 1.84 20.80 bcd -12.26 111×5 0.95 2.49 1.67 -2.74 cde -32.85 111×2 0.95 1.74 1.82 35.45 bcd 4.71 19×5 2.09 2.49

2.27 -0.79

a -8.67 19×2 2.09 1.74 1.61 -15.72 cdef -22.93 5×2 2.49 1.74 1.98 -6.50 abc -20.65 angka diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama, tidak berbeda nyata berdasarkan DMRT pada taraf 5 Genotipe IPB C19 x IPB C5 merupakan genotipe yang memiliki tebal kulit buah paling besar yaitu sebesar 2.27 mm tetapi memiliki nilai heterosis dan heterobeltiosis negatif. Hal ini menunjukkan bahwa genotipe IPB C19 x IPB C5 memiliki tebal kulit buah yang lebih kecil dari rataan kedua tetuanya dan rataan tetua terbaik. Genotipe IPB C120 x IPB C5 memiliki tebal kulit buah yang tidak berbeda nyata dengan IPB C19 x IPB C5. Namun, Genotipe IPB C120 x IPB C5 memiliki nilai heterosis positif yaitu sebesar 18.54 mm. Karakter jumlah dan bobot buah total Jumlah buah total per tanaman tetua memiliki nilai tengah antara 32.17- 88.35 dan jumlah buah total per tanaman hibridanya memiliki nilai tengah antara 31.22-100.88. Pendugaan nilai heterosis dan heterobeltiosis pada karakter jumlah buah per tanaman cukup tinggi yaitu berkisar -38.20-87.86 dan -54.55-63.66 Tabel 16. Genotipe IPB C159 x IPB C120, IPB C159 x IPB C111, IPB C159 x IPB C5, dan IPB C159 x IPB C2 merupakan genotipe yang memiliki nilai heterosis dan heterobeltiosis positif. Genotipe hibrida IPB C159 x IPB C120 juga merupakan hibrida yang memiliki jumlah bobot buah per tanaman paling besar dibandingkan genotipe yang lain. Hibrida IPB C159 x IPB C2 juga memiliki nilai heterosis dan heterobeltiosis paling tinggi. Tabel 16 Nilai rata-rata jumlah buah total per tanaman P1, P2, dan F1 serta nilai heterosis dan heterobeltiosis Genotipe IPB C- Jumlah buah total Heterosis Heterobeltiotis P1 P2 F1 159×120 43.33 88.35 100.88 53.21 a 14.18 159×111 43.33 70.53 1 78.43 37.76 abc 11.20 159×19 43.33 4161 1 35.50 -16.42 de -18.08 159×5 43.33 56.97 1 82.19 63.89 ab 44.27 159×2 43.33 32.17 1 70.92 87.86 abcd 63.66 120×111 88.35 70.53 1 58.08 -26.89 bcde -34.27 120×19 88.35 41.61 1 40.16 -38.20 cde -54.55 120×5 88.35 56.97 1 60.07 -17.33 bcde -32.01 120×2 88.35 32.17 1 65.47 8.65 abcde -25.89 111×19 70.53 41.61 1 56.49 0.74 bcde -19.91 111×5 70.53 56.97 1 57.59 -9.67 bcde -18.35 111×2 70.53 32.17 1 49.99 -2.64 bcde -29.12 19×5 41.61 56.97 1 38.83 -21.22 de -31.84 19×2 41.61 32.17 1 31.22 -15.37 e -24.97 5×2 56.97 32.17 1 43.12 -3.26 cde -24.32 angka diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama, tidak berbeda nyata berdasarkan DMRT pada taraf 5 Berdasarkan Tabel 17, nilai rataan bobot buah total per tanaman tetua yang yang diamati berkisar 65.86-262.28 g dan nilai rataan bobot buah per tanaman hibridanya berkisar 109.25-296.56 g. Sebagian besar hibrida yang dihasilkan memiliki bobot buah total per tanaman lebih besar daripada rataan kedua tetuanya. Hal tersebut ditunjukkan dengan sebagian besar hibrida memiliki nilai heterosis yang positif.