9.01 Analisis nilai daya gabung umum dan daya gabung khusus

Genotipe IPB C19 x IPB C5 merupakan genotipe yang memiliki tebal kulit buah paling besar yaitu sebesar 2.27 mm tetapi memiliki nilai heterosis dan heterobeltiosis negatif. Hal ini menunjukkan bahwa genotipe IPB C19 x IPB C5 memiliki tebal kulit buah yang lebih kecil dari rataan kedua tetuanya dan rataan tetua terbaik. Genotipe IPB C120 x IPB C5 memiliki tebal kulit buah yang tidak berbeda nyata dengan IPB C19 x IPB C5. Namun, Genotipe IPB C120 x IPB C5 memiliki nilai heterosis positif yaitu sebesar 18.54 mm. Karakter jumlah dan bobot buah total Jumlah buah total per tanaman tetua memiliki nilai tengah antara 32.17- 88.35 dan jumlah buah total per tanaman hibridanya memiliki nilai tengah antara 31.22-100.88. Pendugaan nilai heterosis dan heterobeltiosis pada karakter jumlah buah per tanaman cukup tinggi yaitu berkisar -38.20-87.86 dan -54.55-63.66 Tabel 16. Genotipe IPB C159 x IPB C120, IPB C159 x IPB C111, IPB C159 x IPB C5, dan IPB C159 x IPB C2 merupakan genotipe yang memiliki nilai heterosis dan heterobeltiosis positif. Genotipe hibrida IPB C159 x IPB C120 juga merupakan hibrida yang memiliki jumlah bobot buah per tanaman paling besar dibandingkan genotipe yang lain. Hibrida IPB C159 x IPB C2 juga memiliki nilai heterosis dan heterobeltiosis paling tinggi. Tabel 16 Nilai rata-rata jumlah buah total per tanaman P1, P2, dan F1 serta nilai heterosis dan heterobeltiosis Genotipe IPB C- Jumlah buah total Heterosis Heterobeltiotis P1 P2 F1 159×120 43.33 88.35 100.88 53.21 a 14.18 159×111 43.33 70.53 1 78.43 37.76 abc 11.20 159×19 43.33 4161 1 35.50 -16.42 de -18.08 159×5 43.33 56.97 1 82.19 63.89 ab 44.27 159×2 43.33 32.17 1 70.92 87.86 abcd 63.66 120×111 88.35 70.53 1 58.08 -26.89 bcde -34.27 120×19 88.35 41.61 1 40.16 -38.20 cde -54.55 120×5 88.35 56.97 1 60.07 -17.33 bcde -32.01 120×2 88.35 32.17 1 65.47 8.65 abcde -25.89 111×19 70.53 41.61 1 56.49 0.74 bcde -19.91 111×5 70.53 56.97 1 57.59 -9.67 bcde -18.35 111×2 70.53 32.17 1 49.99 -2.64 bcde -29.12 19×5 41.61 56.97 1 38.83 -21.22 de -31.84 19×2 41.61 32.17 1 31.22 -15.37 e -24.97 5×2 56.97 32.17 1 43.12 -3.26 cde -24.32 angka diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama, tidak berbeda nyata berdasarkan DMRT pada taraf 5 Berdasarkan Tabel 17, nilai rataan bobot buah total per tanaman tetua yang yang diamati berkisar 65.86-262.28 g dan nilai rataan bobot buah per tanaman hibridanya berkisar 109.25-296.56 g. Sebagian besar hibrida yang dihasilkan memiliki bobot buah total per tanaman lebih besar daripada rataan kedua tetuanya. Hal tersebut ditunjukkan dengan sebagian besar hibrida memiliki nilai heterosis yang positif. Nilai heterosis dan heterobeltiosis tertinggi untuk karakter bobot buah total per tanaman dimiliki oleh genotipe hibrida IPB C159 x IPB C2 yaitu sebesar 68.12 dan 29.70 Tabel 17. Selain hibrida IPB C159 x IPB C2, genotipe hibrida IPB C159 x IPB C111, IPB C120 x IPB C5, dan IPB C111 x IPB 2 juga memiliki nilai heterosis dan heterobeltiosis positif. IPB C120 x IPB C5 juga merupakan genotipe yang memiliki bobot buah total pertanaman tertinggi. Tabel 17 Nilai rata-rata bobot buah total per tanaman P1, P2, dan F1 serta nilai heterosis dan heterobeltiosis Genotipe IPB C- Bobot buah total g Heterosis Heterobeltiotis P1 P2 F1 159×120 65.86 231.77 205.00 37.76 abcd -11.55 159×111 65.86 102.91 118.39 40.29 cd 15.04 159×19 65.86 194.40 109.25 -16.05 d -43.80 159×5 65.86 262.28 263.77 55.61 ab -2.66 159×2 65.86 121.31 157.33 68.12 bcd 29.70 120×111 231.77 102.91 143.10 -14.49 bcd -38.26 120×19 231.77 194.40 196.81 -7.64 abcd -15.08 120×5 231.77 262.28 296.56 13.10 a 6.52 120×2 231.77 121.31 193.68 9.71 abcd -16.43 111×19 102.91 194.40 163.22 9.79 bcd -16.04 111×5 102.91 262.28 167.15 -8.46 abcd -36.27 111×2 102.91 121.31 126.92 13.21 cd 4.63 19×5 194.40 262.28 250.19 9.57 abc -4.61 19×2 194.40 121.31 142.61 -9.66 bcd -26.64 5×2 262.28 121.31 229.15 19.48 abcd -12.63 angka diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama, tidak berbeda nyata berdasarkan DMRT pada taraf 5 Karakter produktivitas Pendugaan nilai heterosis dan heterobeltios produktivitas ditunjukkan pada Tabel 18. Nilai rataan produktivitas pada tetua berkisar 1.41-5.60 ton ha -1 , sedangkan produktivitas hibridanya berkisar 2.33-6.33 ton ha -1 Menurut Shrestha et al. 2011, persilangan antara tetua yang memiliki produktivitas rendah dapat menghasilkan heterosis dan heterobeltiosis paling tinggi serta menghasilkan produktivitas yang lebih baik daripada kedua tetuanya. Hal tersebut terjadi pada genotipe IPB C159 x IPB C2 yang memiliki nilai heterosis dan heterobeltiosis paling tinggi serta memiliki produktivitas lebih baik dari kedua tetuanya yang berproduktivitas rendah. Genotipe IPB C159 x IPB C111, IPB C159 x IPB C5, IPB C120 x IPB C5, dan IPB C111 x IPB C2 merupakan genotipe yang memiliki nilai heterosis dan heterobeltiosis positif serta produktivitas lebih baik daripada kedua tetuanya. . Berdasarkan nilai heterosis dan heterobeltiosisnya, peningkatan produktivitas pada hibridanya cukup tinggi yaitu antara -16.08-68.04 dan -43.83-29.61. Nilai heterosis dan heterobeltiosis tertinggi sekitar 68.04 dan 29.61 dimiliki oleh genotipe hibrida IPB C159 x IPB C2. Hasil penelitian Payakhapaab et al. 2012 nilai tertinggi heterosis dan heterobeltiosis pada karakter produktivitas cabai lebih tinggi dibandingkan hasil penelitian ini yaitu 77.94 dan 72.96.