39.24 Analisis nilai daya gabung umum dan daya gabung khusus

IPB C120 x IPB C5, IPB C19 x IPB C5, dan IPB C5 x IPB C2 merupakan genotipe hibrida yang memiliki nilai heterobeltiosis positif. Nilai heterosis paling tinggi dimiliki oleh genotipe IPB C120 x IPB C5, sedangkan nilai heterobeltiosis paling tinggi dimiliki oleh genotipe IPB C19 x IPB C5 Tabel 13. Tabel 13 Nilai rata-rata bobot per buah P1, P2, dan F1 serta nilai heterosis dan heterobeltiosis Genotipe IPB C- Bobot per buah g Heterosis Heterobeltiotis P1 P2 F1 159×120 1.85 4.59 4.40 36.46 fg y -4.21 159×111 1.85 2.57 3.15 42.55 g yy 22.68 159×19 1.85 8.73 5.71 7.94 def -34.56 159×5 1.85 8.77 6.54 23.14 cde -25.41 159×2 1.85 8.25 5.57 10.27 ef y -32.47 120×111 4.59 2.57 4.07 13.74 gf y -11.28 120×19 4.59 8.73 7.79 17.02 c yy -10.70 120×5 4.59 8.77 10.23 53.10 b yy 16.62 120×2 4.59 8.25 7.00 9.03 cde -15.15 111×19 2.57 8.73 6.77 19.81 cde -22.44 111×5 2.57 8.77 6.57 15.83 cde -25.11 111×2 2.57 8.25 6.41 18.43 cde -22.33 19×5 8.73 8.77 12.59 a y 43.90 y 43.50 19×2 8.73 8.25 7.45 -12.29 cd y -14.67 5×2 8.77 8.25 12.48 46.66 a yy 42.30 angka diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama, tidak berbeda nyata berdasarkan DMRT pada taraf 5 Genotipe IPB C120 x IPB C5 merupakan genotipe hasil persilangan antara cabai keriting dan cabai besar yang memiliki nilai heterosis paling tinggi dibandingkan semua genotipe yang diamati pada karakter bobot per buah. Bobot per buah IPB C120 x IPB C5 pada penelitian ini sebesar 10.23 g lebih besar dibandingkan bobot per buah ketika penelitian Marliyanti et al.2013 yaitu sebesar 9.98 g. Menurut Marliyanti et al. 2013, bobot per buah IPB C120 x IPB C5 lebih besar dibandingkan Lembang I, namun tidak berbeda dengan Gelora. Karakter diameter buah dan tebal kulit buah Nilai tengah diameter batang enam tetua genotipe cabai berkisar 7.45- 18.81 mm sedangkan nilai tengah diameter genotipe hibrida F1nya berkisar 6.95- 20.95 mm Tabel 14. Hanya sebagian kecil genotipe hibrida yang diamati memiliki nilai heterosis dan heterobeltiosis positif untuk karakter diameter batang. Genotipe hibrida IPB C159 x IPB C120, IPB C159 x IPB C111, IPB C120 x IPB C5, IPB C19 x IPB C5, dan IPB C5 x IPB C2 adalah genotipe yang memiliki nilai heterosis positif. Selain itu, genotipe hibrida IPB C19 x IPB C5 dan IPB C5 x IPB C2 merupakan genotipe yang memiliki diameter buah paling besar dibandingkan semua genotipe yang diamati yaitu 20.95 mm dan 20.23 mm. Hal tersebut karena kedua genotipe hibrida tersebut merupakan persilangan antara cabai besar dan cabai besar. Genotipe IPB C120 x IPB C5 merupakan hibrida hasil persilangan cabai keriting dan cabai besar yang memiliki nilai heterosis yang paling besar. Tabel 14 Nilai rata-rata diameter buah P1, P2, dan F1 serta nilai heterosis dan heterobeltiosis Genotipe IPB C- Diameter buah mm Heterosis Heterobeltiotis P1 P2 F1 159×120 6.80 7.81 8.36 14.35 e y 6.98 159×111 6.80 7.45 7.19 0.79 e y -3.61 159×19 6.80 18.40 11.01 -12.63 cd -40.16 159×5 6.80 17.88 11.62 -5.83 cd -35.00 159×2 6.80 18.81 10.26 -19.87 d y -45.44 120×111 7.81 7.45 6.95 -9.00 e y -11.08 120×19 7.81 18.40 12.85 -1.97 c y -30.17 120×5 7.81 17.88 17.46 35.89 b y -2.38 120×2 7.81 18.81 11.76 -11.67 cd -37.50 111×19 7.45 18.40 12.72 -1.57 c y -30.84 111×5 7.45 17.88 12.31 -2.84 cd -31.17 111×2 7.45 18.81 11.27 -14.17 cd -40.08 19×5 18.40 17.88

20.95 15.51

a y 13.90 19×2 18.40 18.81 13.03 -29.95 c y -30.71 5×2 17.88 18.81

20.23 10.27

a y 7.56 angka diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama, tidak berbeda nyata berdasarkan DMRT pada taraf 5 Nilai tengah tebal kulit buah dari tetua cabai yang diamati berkisar 0.91- 2.49 mm dan tebal kulit buah hibridanya berkisar 1.22-2.27 mm. Nilai tengah tebal kulit buah F1 tersebut lebih besar dibandingkan rataan tebal kulit buah cabai hasil penelitian Yudilastari 2010 yaitu sebesar 1.14-1.73 mm. Nilai heterosis dan heterobeltiosisnya berkisar -15.72-35.45 dan -40.62-28.40 Tabel 15. Tabel 15 Nilai rata-rata tebal kulit buah P1, P2, dan F1 serta nilai heterosis dan heterobeltiosis Genotipe IPB C- Tebal kulit buah mm Heterosis Heterobeltiotis P1 P2 F1 159×120 0.91 1.19 1.34 27.68 ef 12.83 159×111 0.91 0.95 1.22 31.02 f 28.40 159×19 0.91 2.09 1.73 15.34 cde -17.27 159×5 0.91 2.49 1.48 -13.03 def -40.62 159×2 0.91 1.74 1.47 10.77 def -15.58 120×111 1.19 0.95 1.26 17.68 f 5.87 120×19 1.19 2.09 1.67 1.52 cde -20.49 120×5 1.19 2.49 2.18 18.54 ab -12.50 120×2 1.19 1.74 1.61 10.41 cdef -7.08 111×19 0.95 2.09 1.84 20.80 bcd -12.26 111×5 0.95 2.49 1.67 -2.74 cde -32.85 111×2 0.95 1.74 1.82 35.45 bcd 4.71 19×5 2.09 2.49

2.27 -0.79

a -8.67 19×2 2.09 1.74 1.61 -15.72 cdef -22.93 5×2 2.49 1.74 1.98 -6.50 abc -20.65 angka diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama, tidak berbeda nyata berdasarkan DMRT pada taraf 5