15. Cabai dan tomat setelah dicuci kemudian digoreng dalam kuali yang
besar. 16.
Setelah digoreng kemudian cabai dan tomat dimasukkan kedalam mesin giling untuk dijadikan sambal.
17. Ayam yang sudah selesai diungkep kemudian dibakar.
Setelah semua masakan selesai dimasak, kemudian dimasukkan ke dalam box plastik untuk dikemas. Ada dua macam pengemasan, yang pertama
pengemasan dengan rantang plastik dan yang kedua dengan box plastik. Pengemasan dengan box plastik bertujuan untuk memudahkan pengiriman ke
perusahaan yang menginginkan penyajian makanan dengan cara prasmanan.
4.2 Tata Letak Pada CV. Massitoh Catering Services
CV. Massitoh Catering Services memiliki luas sekitar 569 m
2
dibagi menjadi dua bangunan yang terpisah dengan jarak sekitar 60 m. Untuk bangunan
pertama merupakan bangunan utama yang terdiri dari kantor dan beberapa ruang penyimpanan bahan baku dan peralatan. Sementara untuk bangunan kedua dengan
luas sekitar 144 m
2
merupakan tempat untuk memasak. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada Gambar 9 dan Gambar 10.
Gambar 9. Denah Bagunan 1 Bangunan pertama memiliki luas sekitar 425 m
2 ,
bangunan ini sebenarnya adalah 2 rumah yang dijadikan satu sehingga layout bangunan tersebut masih
mengikuti layout bangunan awal namun sudah ada perubahan. Dari gambar tersebut bisa dijelaskan letak gudang kering, gudang buah dan gudang beku saling
berdekatan, hal tersebut dikarenakan untuk mempermudah pengawasan.
Gambar 10. Denah Bangunan 2 Berdasarkan Gambar 9 dan Gambar 10, maka pada CV. Massitoh Catering
Services terbagi beberapa stasiun kerja antara lain 1.
Ruang penerimaan 2.
Gudang bahan pokok 3.
Gudang sayur 4.
Gudang beku 5.
Gudang buah 6.
Gudang peralatan makan 7.
Gadang peralatan masak 8.
Tempat pencucian bahan makanan 9.
Tempat pencucian peralatan makan 10.
Tempat pencucian peralatan masak 11.
Area memasak 12.
Ruang penyiapan masakan matang 13.
Ruang pengemasan
Berdasarkan proses produksi yang ada pada CV. Massitoh Catering Services, maka tata letak yang ada digolongkan kedalam tata letak berdasarkan
proses, ini dikarenakan jenis produk yang bervariasi. Kekurangan dari tata letak pabrik yang sekarang adalah pengaturan tata letak tiap stasiun kerja yang belum
sesuai, karena belum memperhitungkan derajat tingkat hubungan antar stasiun kerja, terlihat dari letak area memasak yang jauh dari gudang bahan baku dimana
hal tersebut dapat mempengaruhi lamanya proses produksi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pihak manajemen ingin merancang ulang tata letak stasiun
kerja dengan memindahkan semua stasiun kerja yang berada di gedung 2 ke gedung 1 agar kegiatan produksi bisa berjalan dengan lancar.
4.3 Analisis Peta Dari-Ke From To Chart