Gambar 14. Bagan Kromatisasi Warna Bagan Kromatisasi Warna diatas menunjukkan titik-titik koordinat yang
berasal dari gabungan nilai-nilai a dan b pada pengamatan warna kulit buah. Titik x merupakan titik awal pengamatan pada warna kulit buah sedangkan titik y
adalah titik pada pengamatan 16 HSP. Perubahan warna yang terjadi pada kulit buah dapat dilihat pada penurunan titik x ke titik y yang menunjukkan bahwa
semakin lama buah disimpan maka warnanya akan semakin berubah menjadi ungu kehitaman.
5. Warna Kelopak Buah
Warna kelopak buah manggis merupakan salah satu klasifikasi mutu ekspor buah manggis. Warna kelopak yang masih berwarna hijau dan segar
diharapkan masih dapat ditemui oleh konsumen setelah buah tersebut diekspor.
5.1 Kecerahan Warna Kelopak Buah L
Kecerahan warna kelopak buah manggis yang ditunjukkan dengan nilai L pada awal pengamatan bernilai sekitar 45.84. Berdasarkan Gambar 15 dan 16
dapat diketahui bahwa kecerahan warna kelopak buah manggis menunjukkan penurunan pada 0-14 HSP. Perlakuan BA 40 ppm mampu mempertahankan
kecerahan kulit buah lebih baik daripada cek dan perlakuan lainnya pada 12 dan x
y
16 HSP. Perlakuan khitosan 1,5 menunjukkan hasil yang lebih baik daripada cek dan bahan pelapis lainnya dari 6-30 HSP.
Semakin tinggi nilai L maka warna kelopak buah manggis akan semakin cerah. Berdasarkan Gambar 15 dan 16, kecerahan kelopak buah mampu
dipertahankan hingga akhir pengamatan. Pemberian perlakuan BA dan bahan pelapis diharapkan kecerahan kelopak buah setelah 10 HSP dapat dipertahankan,
sehingga perubahan warna kelopak menjadi coklat dapat dihambat.
Gambar 15. Pengaruh Perlakuan BA terhadap Kecerahan Warna Kelopak Buah
Gambar 16. Pengaruh Perlakuan Bahan Pelapis terhadap Kecerahan Warna Kelopak Buah
30 32
34 36
38 40
42 44
46 48
2 4
6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
K e
c e
ra h
a n
W a
rn a
K e
lo p
a k
B u
a h
L
W aktu Pengamatan HSP
0 ppm 20 ppm
40 ppm Cek
30 32
34 36
38 40
42 44
46 48
2 4
6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
K e
c e
ra h
a n
W a
rn a
K e
lo p
a k
B u
a h
L
W aktu Pengamatan HSP
Khit osan 1,5
M inyak Saw it 25
Lilin Lebah 6
Cek
5.2 Kisaran Warna Hijau-Merah Kelopak Buah a
Kisaran warna hijau-merah kelopak buah pada awal pengamatan menunjukkan nilai a negatif yaitu sebesar – 0,36. Nilai a negatif menununjukkan
bahwa kelopak buah masih berwarna hijau.
Gambar 17. Pengaruh Perlakuan BA terhadap Warna Hijau-Merah Kelopak Buah
Gambar 18. Pengaruh Perlakuan Bahan Pelapis terhadap Warna Hijau-Merah Kelopak Buah
Berdasarkan Gambar 17 dan 18 dapat diketahui bahwa nilai a pada warna kelopak cenderung mengalami peningkatan pada 0-30 HSP. Perlakuan BA 40
ppm menunjukkan hasil yang lebih baik daripada cek dan BA 20 ppm namun
-4 -2
2 4
6 8
10
2 4
6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
K is
a ra
n W
a rn
a H
ij a
u -M
e ra
h C
u p
a t
B u
a h
a
W aktu Pengamatan HSP
0 ppm 20 ppm
40 ppm cek
-4 -2
2 4
6 8
10
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 K
is a
ra n
W a
rn a
H ij
a u
-M e
ra h
C u
p a
t B
u a
h
a
W aktu Pengamatan HSP
Khit osan 1,5
M inyak Saw it 25
Lilin Lebah 6
cek
tidak lebih baik dari BA 0 ppm pada 8-20 HSP. Pada 12 HSP perlakuan minyak sawit 25 memberikan hasil yang lebih baik daripada cek dan khitosan 1,5 dan
tidak lebih baik daripada lilin lebah 6. Warna hijau kulit buah mampu dipertahankan sampai 18 HSP. Semakin lama buah disimpan maka warna hijau
kelopak akan semakin menurun. Perubahan warna hijau kelopak buah menjadi coklat disebabkan oleh degradasi klorofil. Kandungan klorofil buah yang sedang
masak semakin lama akan semakin berkurang Pantastico, 1986. Penguraian klorofil disebabkan oleh aktifitas klorofilase pada buah klimaterik Pantastico,
1986.
5.3 Kisaran Warna Biru-Kuning Kelopak Buah b