22 3.  Komposisi setiap bagian dijadikan sebagai variabel
Dalam pembuatan simulasi ini menggunakan asumsi pembagian tumpukan karung  menjadi  tiga  bagian  yang  setiap  bagiannya  terdiri  dari  beberapa  lapisan.
Dalam  simulasi  yang  dikembangkan  ini  dapat  diubah-ubah  jumlah  lapisan  pada setiap  bagiannya.  Hal  ini  dapat  memudahkan  pengguna  apabila  dalam
kenyataannya  jumlah  lapisan  pada  setiap  bagiannya  tidak  sama  dengan  jumlah lapisan pada setiap bagian dari model.
4.   Tampilan data hasil perhitungan lebih lengkap Dalam simulasi program ini tampilan data hasil perhitungan lebih banyak
dari  pada  data  hasil  perhitungan  program  sebelumnya  seperti  penambahan  hasil perhitungan  dari  suhu  bola  basah  pada  bagian  tengah  dan  atas  yang  program
sebelumnya hanya suhu bola basah pada bagian bawah saja. 5.  Fungsi yang digunakan di dalam coding berbeda
Sebagian  besar  fungsi  yang ada pada coding sama, namun ada perbedaan rumus  fungsi  seperti  pada  fungsi  penghitungan  tekanan  uap  jenuh.  Dalam
program  yang  dikembangkan  ini  fungsi  penghitungan  tekanan  uap  jenuh berdasarkan pada ASHRAE Handbook 1997.
D.  RANCANGAN MODEL BANGUNAN PENYIMPANAN
Pembuatan model gudang disesuaikan dengan kapasitas karung yang dapat ditampung. Model gudang yang dibuat memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi
adalah  60  cm  x  40  cm  x  100  120  cm.  Model  gudang  ini  memiliki  empat  buah pintu,  dua  pintu  ada  pada  bagian  bawah  dan  dua  pintu  pada  bagian  atas.  Pintu
tersebut  memiliki  dimesi  lebar  dan  tinggi  20  cm  x  25  cm.  Pintu  ini  berfungsi sebagai  jalan  masuknya  karung  kopi  dan  pengambilan  sempel  kopi.  Pintu  pada
bagian atas terletak pada ketinggian 60 cm. Pada dinding-dinding gudang dilapisi dengan seng untuk menghindari penyerapan air pada dinding.
Atap  dari  model  gudang  dibuat  dengan  menggunakan  seng  gelombang. Atap  seng  ditahan  dengan  menggunakan  dinding  gudang  hingga  membentuk
segitiga  sama  kaki.  Pada  bagian  atap  terdapat  ventilasi  udara  yang  berasal  dari celah seng gelombang. Ventilasi udara berfungsi sebagai sirkulasi udara baik dari
23 dalam  maupun  dari  luar.  Gambar  model  gudang  dapat  dilihat  pada  Gambar  2.
Sedangkan dimensi dari denah dapat dlihat pada Lampiran 2.
Gambar 2. Model gudang penyimpanan
Model  gudang  yang  dibuat  selanjutnya  diisi  dengan  karung  goni  yang telah terisi biji kopi. Penyusunan karung goni dapat dilihat pada Gambar 3.
24 Gambar 3. Model gudang dan tumpukan karung goni
Keterangan: Bagian atas lapisan 9-16
Bagian tengah lapisan 3-8 Bagian bawah lapisan 1-2
Sempel atas pengukuran kadar air lapisan 16. Sempel tengah pengukuran kadar air lapisan 5.
Sempel bawah pengukuran kadar air lapisan 2. Udara
25
E.  PROSEDUR PENELITIAN
Pelaksanaan  penelitian  dilakukan  dalam  tiga  tahap.  Tahap  pertama  yaitu pembuatan  kemasan  kopi  yang  akan  disimpan  di  dalam  model  gudang
penyimpanan  dan  pembuatan  model  gudang  penyimpanan.  Biji  kopi  yang digunakan  sebanyak  48  kg.  Biji  kopi  ini  selanjutnya  akan  dikemas  dengan
mengunakan  karung  goni.  Setiap  kemasan  berisi  300  g  biji  kopi.  Karung  goni yang  digunakan  memiliki  ukuran  18  cm  x  16  cm.  Biji  kopi  harus  diukur  kadar
airnya  terlebih  dahulu  sebelum  dimasukkan  kedalam  karung  untuk  mengetahui kadar  air  awal  dari  biji  kopi  tersebut.  Selanjutnya  karung  goni  yang  telah  berisi
biji  kopi  dijahit  menggunkan  benang  kasur.  Karung  goni  yang  telah  berisi  kopi memiliki  dimensi  rata-rata  16  cm  x  13  cm  x  4  cm  dengan  jumlah  160  karung.
Sebagian  karung  direndam  didalam  air  selama  4  jam.  Setelah  itu  ditiriskan  dan disimpan di dalam gudang besama dengan sisa karung lainnya. Diagram alir dari
proses tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.
26 Gambar 4. Diagram alir proses pengemasan kopi dan penyimpanan  di
dalam model gudang Pembuatan model gudang disesuaikan dengan kapasitas karung yang dapat
ditampung. Model gudang yang dibuat memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi adalah  60  cm  x  40  cm  x  100  120  cm.  Model  gudang  ini  memiliki  empat  buah
pintu,  dua  pintu  ada  pada  bagian  bawah  dan  dua  pintu  pada  bagian  atas.  Pintu tersebut  memiliki  dimesi  lebar  20  cm  dan  tinggi  25  cm.  Pintu  ini  berfungsi
sebagai  jalan  masuknya  karung  kopi  dan  pengambilan  sempel  kopi.  Pintu  pada bagian atas terletak pada ketinggian 60 cm. Pada dinding-dinding gudang dilapisi
dengan seng untuk menghindari penyerapan air pada dinding. Kemas di dalam
karung 300gr
Jahit karung Siapkan biji kopi
Ukur kadar air awal
Rendam 20 karung, t = 4 jam
Simpan karung di dalam gudang
Ukur T, Rh, dan Kadar air
Mulai
Selesai
27 Setelah kemasan biji kopi dan gudang penyimpanan siap, karung biji kopi
selanjutnya ditumpuk di dalam gudang dengan model tumpukan lapisan pertama 8 karung 4 x 2, lampisan kedua 12 karung 4 x 3 dan selanjutnya berselang-seling
hingga  16  lapisan  tumpukan.  Pada  tumpukan  pertama  dan  kedua  karung  telah direndam  dengan  air  irigasi  selama  4  jam.  Selanjutnya  karung  disimpan  dalam
gudang  selama  satu  bulan  untuk  mengamati  kerusakan  yang  terjadi  akibat terjadinya peningkatan kadar air.
Tahap  yang  kedua  yaitu  selama  penyimpanan  dilakukan  pengamatan  dan pengukuran  parameter  yang  diinginkan  pada  produk.  Tumpukan  biji  kopi  dibagi
menjadi tiga bagian  yaitu bagian atas, tengah dan bawah. Masing-masing  bagian mengalami pengukuran suhu dan kelembaban relatif sebanyak dua tempat dengan
pengukuran yang dilakukan setiap jam 09.00, 13.00 dan 16.00 WIB. Pengukuran suhu gudang dilakukan pada bagian bawah terletak pada jarak
5 cm dari dasar gudang, pada bagian tengah terletak pada ketinggian 30 cm dari dasar,  sedangkan  pada  bagian  atas  terletak  pada  ketinggian  100  cm  dari  dasar.
Masing-masing bagian dua titik yang bersebrangan. Pengukuran  kelembaban  relatif  gudang  dilakukan  pada  bagian  bawah
terletak  pada  jarak  5  cm  dari  dasar,  pada  bagian  tengah  terletak  pada  ketinggian 25 cm dari dasar dan pada bagian atas teletak pada ketinggian 100 cm dari dasar.
Masing-masing bagian diambil dua titik yang bersebrangan. Pengukuran  suhu  udara  dan  kelembaban  relatif  lingkungan  diambil
disekitar  gudang  dengan  waktu  pengukuran  menyesuaikan  waktu  pengukuran suhu dan kelembaban relatif di dalam gudang.
Pengukuran  kadar  air  dilakukan  pada  bagian  atas,  tengah  dan  bawah. Masing-masing  bagian  sebanyak  dua  sampel  yang  diambil  dari  dua  tempat  yang
bersebrangan. Pengambillan pengkukuran kadar air dilakukan setiap hari pada jam 14.00  WIB.  Kopi  sebanyak  10  gram  ditempatkan  pada  wadah  kemudian
dimasukkan ke dalam oven pada suhu 100-105
o
C. Setelah 24 jam dikeluarkan dari oven  lalu  dimasukkan  ke  dalam  desikator  sampai  mencapai  suhu  kamar,  lalu
ditimbang. Diagram alir dari pengukuran kadar air dapat dilihat pada Gambar 5.
28 Gambar 5. Diagram alir pengukuran kadar air
Pengukuran kadar air awal dihitung dengan menggunakan persamaan 6. Oven cawan, t = 1
jam
Masukkan cawan dalam desikator
Ambil sampel biji kopi
Timbang cawan
Timbang cawan + biji kopi
Oven, T=105
o
C dan t= 24 jam
Masukkan ke dalam desikator
Timbang
Selesai Mulai
29 Tahap  yang  ketiga  yaitu  pendugaan  peningkatan  kadar  air  dengan
menggunakan  program  simulasi  pendugaan  kadar  air  dan  membandingkannya dengan  data  yang  diperoleh  pada  saat  pengukuran.  Input  data  dari  program
simulasi  pendugaan kadar air tersebut adalah suhu udara baik  lingkungan di  luar model  gudang  dan  lingkungan  di  dalam  model  gudang.  Selain  itu  inputan  data
yang lain yaitu kadar air dari produk.
F. PENGUJIAN KETEPATAN HASIL