30
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. PENYIMPANAN KOPI
Penyimpanan kopi dilakukan selama 36 hari. Penyimpanan ini digunakan sebagai verifikasi dari model program simulasi pendugaan kadar air biji kopi
selama penyimpanan dalam waktu tertentu. Selama penyimpanan dilakukan pengukuran kadar air, suhu dan RH dari produk dan lingkungan sekitar produk
dan lingkungan sekitar gudang. Model gudang dibuat dari bahan kayu multiplek yang dilapisi dengan seng
plat untuk mencegah terjadinya perpindahan uap air dari bahan ke dinding gudang. Jumlah biji kopi yang digunakan sebanyak 48 kg yang dikemas ke dalam
160 karung. Pada setiap karung berisi 300 g. Karung tersebut disusun di dalam gudang hingga 16 lapis.
Pada model penyimpanan ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian bawah, bagian tengah dan bagian atas. Pada bagian bawah terdiri dari lapisan 1
dan 2. Pada bagian tengah terdiri dari lapisan ke-3 hingga lapisan ke-7. Sedangkan bagian atas terdiri dari lapisan ke-8 hingga lapisan ke-16. Pada bagian bawah
yaitu lapisan 1 dan 2 mengalami perendaman dengan air selama 4 jam sehingga terjadi peningkatan kadar air. Kadar air awal pada bagian bawah, bagian tengah
dan bagian atas adalah 12.35 bb. Setelah mengalami perendaman selama 4 jam pada bagian bawah mengalami peningkatan kadar air menjadi 45.71 bb.
Dari hasil pengukuran diperoleh data perubahan kadar air yang dapat dilihat pada Lampiran 3. Gambar 6 menunjukkan grafik perubahan kadar air biji kopi
setiap bagian selama penyimpanan.
31 Gambar 6. Perubahan kadar air biji kopi selama penyimpanan
Pada Gambar 6 terjadi perbedaan kandungan kadar air biji kopi setiap sempel pada bagian yang sama. Pada lapisan bawah satu B1 dan bawah dua B2
terjadi perbedaan kandungan kadar air yang nampak begitu jelas. Pada bagian tengah T1 dan T2 dan bagian atas A1 dan A2 juga terjadi hal yang sama.
Perbedaan kadar air pada setiap sampel terjadi karena adanya penataan karung yang terlalu rapat pada bagian tertentu sehingga sirkulasi udara tidak lancar yang
mengakibatkan terjadinya perbedaan kandungan air pada setiap sampel yang diambil.
Gambar 6 kurang menunjukkan grafik yang baik sehingga perlu dilakukan Penyederhanaan untuk memperoleh grafik yang lebih baik. Hasil yang diperoleh
dapat dilihat pada Gambar 7. Data hasil penyederhanaan kadar air biji kopi selama penyimpanan dalam gudang dapat dilihat pada Lampiran 4.
32 Gambar 7. Perubahan kadar air biji kopi pada setiap bagian
Pada Gambar 7 dapat dilihat terjadi peningkatan kadar air bagian bawah, tengah dan atas pada awal penyimpanan. Peningkatan kadar air pada bagian
bawah disebabkan karena penyerapan air oleh biji kopi dari karung goni. Sedangkan pada bagian tengah dan atas terjadi penyerapan uap air yang ada di
udara sekitar akibat aktivitas penguapan dari biji kopi bagian bawah. Penyerapan air pada bagian bawah berlangsung hingga kandungan uap air yang ada pada biji
kopi setimbang selanjutnya mengalami penurunan. Penyerapan uap air oleh biji kopi pada bagian tengah dan atas akan terus berlangsung hingga kandungan kadar
air dari biji kopi bagian bawah, bagian tengah dan bagian atas akan mencapai kesetimbangan dengan kandungan air yang ada di udara sekitar. Selain itu pada
bagian tengah dan atas juga mengalami penguapan akibat terjadinya perbedaan kandungan air bahan dengan udara. Setelah mencapai kesetimbangan maka terjadi
penurunan kadar air dari bagian bawah, tengah dan atas hingga mencapai kadar air yang sama.
Dari Gambar 7 total massa air yang diuapkan oleh biji kopi bagian bawah sebanyak 1.42 kg. Sedangkan total massa uap air yang diserap oleh biji kopi
bagian atas dan tengah adalah 0.85 kg dan 0.98 kg. Terdapat selisih massa air yang diuapkan dan diserap oleh biji kopi bagian bawah, tengah dan atas sebesar
0,41 kg. Selisih massa air ini dapat diakibatkan oleh air yang diserap oleh bahan kemasan dan uap air dari udara luar.
33
B. PENDUGAAN KADAR AIR BIJI KOPI