Jumlah Rakaatnya Waktunya Qunut

MUTIARA RAMADHAN: ”MENGGAPAI KEBAHAGIAN BERSAMA ALLAH” e-mail: arfiz.mgmail.com – blog: http:muhsinharstaff.umy.ac.id - http:www.slideshare.netMuhsinHariyanto 50 keadaan tidak berjamaah. [HR al-Bukhari dan Muslim]. Jadi, sebab shalat ini tidak dilaksanakan secara berjamaah secara terus-menerus pada masa Rasulullah s.a.w. adalah karena kekhawatiran beliau Nabi s.a.w. kalau-kalau shalat ini diwajibkan atas umatnya. Dan sebab ini telah hilang dengan wafatnya beliau s.a.w.. karena dengan wafat beliau berarti agama ini telah disempurnakan oleh Allah ’Azza wa Jalla, tidak mungkin lagi ada penambahan. Dengan demikian, tinggallah hukum disyariatkannya berjamaah dalam qiyam Ramadhan baca tarawih -- yang hal itu -- dihidupkan oleh Umar bin al-Khaththab pada masa kekhalifaannya.

b. Jumlah Rakaatnya

Menurut pendapat yang râjih kuat, qiyâm ar- ramadhân dikerjakan 11 rakaat, dan menurut pendapat para ulama fikih boleh kurang atau lebih dari itu, karena Rasulullah s.a.w. – secara lisan – tidak pernah menentukan banyaknya jumlah rakaat maupun panjang pendek bacaannya. Berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan dari ’Aisyah r.a., beliau berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menambah bilangan pada bulan Ramadhan dan tidak pula pada bulan selain Ramadhan dari 11 sebelas rakaat. Beliau shalat 4 empat rakaat sekali salam MUTIARA RAMADHAN: ”MENGGAPAI KEBAHAGIAN BERSAMA ALLAH” e-mail: arfiz.mgmail.com – blog: http:muhsinharstaff.umy.ac.id - http:www.slideshare.netMuhsinHariyanto 51 maka jangan ditanya tentang kebagusan dan panjangnya, kemudian shalat 4 empat rakaat lagi sekali salam maka jangan ditanya tentang bagus dan panjangnya, kemudian shalat witir 3 tiga rakaat.” HR Muslim Dalam hadis riwayat Abu Dawud dari Urwah dari ’Aisyah r.a., katanya: Nabi s.a.w. mengerjakan shalat pada waktu malam 11 sebelas rakaat, melakukan witir darinya 1 satu rakaat, dan dikatakan juga: beliau melakukan salam pada setiap 2 dua rakaat.

c. Waktunya

Waktunya dikerjakannya qiyâm ar-ramadhân dari setelah shalat Isya` sampai munculnya fajar Subuh. Rasulullah s.a.w. bersabda: Sesungguhnya Allah telah menambah kalian satu shalat, dan dia adalah witir, maka shalatlah kalian antara shalat Isya sampai shalat Fajar. [HR Ahmad dari Abu Bashrah, dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Qiyâm ar Ramadhân, 26].

d. Qunut

Setelah selesai membaca surat dan sebelum ruku’, kadang-kadang Rasulullah s.a.w. membaca MUTIARA RAMADHAN: ”MENGGAPAI KEBAHAGIAN BERSAMA ALLAH” e-mail: arfiz.mgmail.com – blog: http:muhsinharstaff.umy.ac.id - http:www.slideshare.netMuhsinHariyanto 52 qunut, dan boleh dilakukan setelah ruku’. Berdasarkan sabda Nabi s.aw. dari Ubay bin Ka’ab yang diriwayatkan oleh Ad-Daruquthni: “Nabi s.a.w. mengerjakan qunut sebelum ruku’”

e. Bacaan Setelah Shalat