BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemanenan Kayu di Hutan Alam Produksi
Pemanenan hasil hutan dapat pula diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang dimaksudkan untuk memindahkan kayu dari hutan ke tempat penggunaan
atau pengolahan. Kegiatan ini dibedakan atas empat komponen utama, yaitu : 1. Penebangan timber cutting, yaitu mempersiapkan kayu seperti menebang
pohon dan memotong kayu sebelum kayu disarad jika dianggap perlu. 2. Penyaradan skidding, yaitu usaha untuk memindahkan kayu dari tempat
penebangan ke tepi jalan angkutan. 3. Pengangkutan transportation, yaitu usaha mengangkut kayu dari hutan ke
tempat penimbunan atau pengolahan. 4. Penimbunan yaitu usaha untuk menyimpan kayu dalam keadaan baik
sebelum digunakan atau dipasarkan, dalam kegiatan ini termasuk pemotongan ujung-ujung kayu yang pecah atau kurang rata sebelum
ditimbun. Pemanenan hutan dimaksudkan untuk memanfaatkan hutan dari segi
ekonomi, ekologi dan sosial. Tujuan dari kegiatan pemanenan adalah memaksimalkan nilai kayu, mengoptimalkan pasokan bahan baku industri,
meningkatkan kesempatan kerja dan mengembangkan perekonomian daerah. Pemanenan hutan identik dengan pemanenan kayu yang merupakan serangkaian
kegiatan kehutanan yang mengubah pohon dan biomassa lainnya menjadi bentuk yang dapat dipindahkan ke lokasi lain sehingga bermanfaat bagi kehidupan
ekonomi dan kebudayaan masyarakat Suparto 1979. Implementasi kegiatan pemanenan kayu telah melibatkan banyak pihak
mulai perencanaan sampai dengan pelaksanaan di lapangan. Namun perencanaan pelaksanaanya masih belum bisa menampakkan hasil yang diharapkan. Walaupun
perencana telah berusaha untuk memikirkan pola penebangan yang baik untuk mendapatkan target yang telah ditetapkan dan bagian pelaksana berusaha untuk
melaksanakan kegiatan penebangan sesuai dengan rencana yang ditetapkan, namun kenyataannya kondisi lapangan tidak memungkinkan pelaksanaan yang
sesuai perencanaan. Pelaksanaan pemanenan kayu pada kawasan hutan produksi dilaksanakan secara ekonomis dengan dampak buruk terhadap lingkungan hutan
yang minimal Elias 1999. Penebangan kayu merupakan proses mengubah pohon berdiri menjadi
kayu bulat yang dapat diangkut keluar hutan untuk dimanfaatkan. Penebangan kayu di hutan alam produksi dilakukan dengan empat prinsip yaitu meminimalkan
kecelakaan, meminimalkan kerugian dan kerusakan pohon, memaksimalkan nilai produk kayu dari tiap pohon dan tidak menyulitkan kegiatan pemanfaatan hasil
hutan berikutnya Budiaman 2001. Kegiatan penebangan kayu di hutan alam produksi dilakukan dengan
menggunakan batas diameter, dimana pohon-pohon yang boleh ditebang adalah pohon yang memiliki diameter atau lebih besar dari 50 cm. Batasan tersebut
ditetapkan untuk mengurangi jumlah limbah yang terlalu besar dan untuk memenuhi standar batang komersial yang dapat diterima untuk diperjualbelikan
Budiaman 2001. Kegiatan penebangan kayu merupakan salah satu dari kegiatan
pemanfaatan hutan pada kawasan hutan produksi. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk menghasilkan kayu untuk pemenuhan kebutuhan bahan baku industri hilir
dan untuk pemenuhan kebutuhan pasar. Banyaknya kayu yang dikeluarkan dari kawasan hutan produksi tergantung kepada kemampuan hutan produksi tersebut
menyediakan kayu serta bagaimana kegiatan pemanenan tersebut dilaksanakan. Dampak kegiatan pemanenan terhadap lingkungan adalah gambaran bagaimana
pemanenan tersebut dijalankan dan juga merupakan petunjuk bagaimana kualitas pekerjaan pemanenan pada akhirnya.
2.2 Potensi dan Pemanfaatan Limbah Kayu Akibat Penebangan Pohon di Hutan Alam Produksi