Pemanfaatan Arang untuk Media Tanam

Hutan 1989. Pemanfaatan limbah penebangan baik yang berasal dari batang, cabang, ranting maupun daun-daun bekas tebangan secara tradisional merupakan sumber energi alternatif yang disebut kayu bakar atau arang. Sebagian besar karbon akan disimpan dalam bentuk arang jika bahan organik tersebut diproses melalui pembakaran. Proses pembuatan arang tidak telalu susah untuk dilakukan dan tidak memerlukan banyak biaya. Limbah penebangan dikelompokkan berdasarkan jenis dan bagian batang agar dapat memperoleh kandungan karbon yang lebih tinggi. Serta proses pembakaran disesuaikan dengan ukuran alat pembakar dan kapasitas pembakaran tersebut agar diperoleh arang yang berkualitas baik. Pada sistem pembakaran, pembuatan arang digunakan untuk mencegah banyaknya karbon yang hilang dan panas berlebihan dari pembakaran kayu dan melindungi oksigen agar tetap diserap oleh permukaan bumi.

2.3 Pemanfaatan Arang untuk Media Tanam

Para peneliti melaporkan bahwa arang digunakan tidak hanya berfungsi sebagai pupuk, juga berperan sebagai kondisioner tanah untuk mempercepat pertumbuhan tanaman. Selain itu penambahan arang ke tanah dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman, daya simpan dan ketersediaan hara yang lebih tinggi. Hal ini berhubungan dengan meningkatnya kapasitas tukar kation, luasan permukaan serta penambahan unsur hara secara langsung oleh arang Glaser et al. 2002. Selain itu, arang juga dilaporkan mampu meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan kesuburan tanah. Untuk pemanfaatan lebih lanjut sebagai media tanam tanaman, arang dicampur dengan tanah agar diperoleh komposisi yang tepat. Karena arang juga memiliki pengaruh terhadap perbaikan pH tanah sehingga tanaman akan tumbuh lebih subur. Arang akan tersimpan dalam waktu yang relatif lebih lama di dalam tanah, kegiatan ini merupakan salah satu metode pengurangan karbon yang lepas ke atmosfer. Media tanam berupa campuran tanah dan arang merupakan salah satu komponen habitat atau tempat tumbuh bagi tanaman. Tanaman akan tumbuh subur bila media tumbuhnya subur dan akan merana bila media tumbuhnya tidak subur. Sebagai media tumbuh semai, diperlukan tanah yang steril dan yang mempunyai sifat-sifat porositas dan drainase yang baik, bebas batu dan kerikil. Nilai pH media sebaiknya berkisar antara 5-7 dan lebih diusahakan tidak menggunakan tanah bertekstur liat . Penambahan arang ke tanah memiliki dampak positif pada sifat-sifat tanah, meningkatkan produktivitas dan kesuburan tanah serta meningkatkan pH. Selain itu, penambahan arang ke tanah dapat berdampak positif terhadap perkecambahan biji, pertumbuhan tanaman dan produktivitas. Arang yang baik mempunyai pH netral, yaitu pH yang mendekati 7, sedangkan batasan pH arang yang dijadikan standar oleh Standar Nasional Indonesia SNI adalah berkisar antara 6,8-7,49. Kondisi pH tanah yang terlalu rendah asam akan membuat unsur hara makro tidak dapat diserap tanaman dan unsur hara mikro akan tersedia dalam jumlah yang berlimpah. Kelebihan unsur hara mikro dan kekurangan unsur hara makro akan sangat merugikan tanaman. Kondisi pH yang terlalu tinggi basa juga akan merugikan tanaman, karena unsur hara mikro menjadi tidak tersedia dan unsur hara makro berlimpah. Arang merupakan salah satu sumber bahan organik tanah yang berasal dari kayu yang terbakar dan mengalami oksidasi tidak sempurna. Dalam arang ini masih terdapat unsur-unsur logam dan unsur anorganik lain serta unsur karbon yang memiliki komposisi paling besar. Arang merupakan bahan yang penting dalam menciptakan kesuburan tanah terutama dapat memperbaiki sifat fisiko- kimia tanah Gunawan 1987. Bahan ini mempunyai sifat absorpsi yang sangat kuat terhadap senyawa-senyawa terlarut udara dan air tanah serta endapan. Kemampuan arang dalam menyerap air dapat meningkatkan kapasitas tanah untuk untuk menyimpan air, sekaligus membatasi perkolasi air keluar dari tubuh tanah yang berarti pula membatasi perlindian hara terlarutkan Gunawan 1987. Penempatannya dalam kompleks tanah dan daya serap terhadap udara menciptakan ruang pori yang lebih porus serta kondisi aerasi yang lebih baik. Kemampuannya dalam mengikat senyawa-senyawa terlarut terutama bahan organik yang larut pada air tanah dapat menjadi habitat baru bagi mikroba tanah yang memiliki kemampuan memanfaatkan senyawa-senyawa serapan sebagai sumber energinya. Sedangkan absorpsi terhadap senyawa-senyawa yang bersifat racun atau toksik dapat membantu kemantapan perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Perbaikan unsur dan struktur tanah yang terjadi sebagai hasil dari penambahan arang ke dalam tanah menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi perkembangan akar dan mikroba tanah. Pemberian arang pada media tanam dapat memperbaiki lingkungan sistem perakaran, merangsang pembentukan akar menjadi lebih baik, mekanisme penyerapan hara tidak terhambat, serta memperlancar angkutan hara dari akar ke bagian atas. Pengaruh dari perkembangan akar menyebabkan volume akar yang berkontak dengan hara tersedia semakin besar. Sehingga penyerapan hara melalui pergerakan pasif maupun aktif dari perakaran tanaman menjadi meningkat. Penambahan arang ke dalam tanah asam dapat pula meningkatkan kesuburan kimia tanah, karena hasil dekomposisi arang nantinya secara langsung melepaskan berbagai unsur yang diperlukan tanaman seperti N, P, K, Ca, Mg dan Na yang sebelumnya terikat dalam arang tersebut dan secara tidak langsung meningkatkan nilai pH tanah dan P yang tersedia serta menurunkan Al terlarut Rachman 1993. Selanjutnya Gusmalina 2002 mengatakan bahwa penambahan arang dan arang bambu meningkatkan pertumbuhan tinggi semai Eucalyptus urophylla lebih baik dibandingkan kontrol, namun pertumbuhannnya akan lebih baik lagi apabila pada waktu penanaman arang dicampurkan dengan kompos. Pengaruh terbaik terhadap petumbuhan anakan Pinus merkusii yaitu pada pemberian kompos dan arang masing-masing 30 Komarayati et al. 2004. Penambahan arang 10 ke dalam media tanam juga meningkatkan pertambahan tinggi dan diameter anakan Acacia mangium Siregar 2007. Disamping itu, arang dapat merangsang aktivitas dan merupakan tempat berkembang biak mikroorganisme. Karena pada dasarnya arang juga mempunyai kemampuan untuk mengikat dan menyimpan hara tanah melalui porinya sehingga dapat meningkatkan produktifitas lahan. Arang mempunyai banyak fungsi dalam pertumbuhan tanaman. Pembebasan unsur-unsur hara dari arang yang terjadi selama perombakan bahan organik tanah mempunyai pengaruh positif bagi pertumbuhan tanaman yang tidak dapat dijelaskan hanya dengan penambahan nutrisi biasa. Humifikasi bahan tersebut dari biomassa tanaman atau sumber yang lain tidak hanya menyediakan hara N, P, K dan nutrisi lainnya tetapi juga mempunyai pengaruh fisik dan fisiologi terhadap tanaman.

2.4 Komposisi Campuran Tanah dan Arang untuk Media Tanam