Beberapa Hal Yang Diatur Dalam Akta Universiti Kolej Universiti

mahasiswa menjadi takut. Akibatnya, di kalangan mahasiswa sampai hari ini sudah menjadi ‘culture of fear’ yang menyebabkan kebanyakan mahasiswa sudah hilang kepedulian sosialnya akibat lesunya idealisme. 68

E. Beberapa Hal Yang Diatur Dalam Akta Universiti Kolej Universiti

Akta Universiti Kolej Universiti merupakan akta ke 30 dari 655 akta yang ada di Malaysia. AUKU mengatur berbagai hal yang berhubungan dengan universitas dan kolej Universitas, seperti untuk mengatur pembentukan, struktur organisasi Universitas dan Kolej universitas, etika dan disiplin pelajar mahasiswa. AUKU terdiri dari 27 seksyen pasal yang dibagi menjadi lima bagian, dan terdapat dua jadual lampiran yaitu jadual pertama terdiri dari 55 pasal dan jadual kedua terdiri dari 9 pasal. Secara garis besar isi AUKU dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Bagian Pertama Mukaddimah terdiri dari 2 pasal, yaitu; a. Tentang nama akta yaitu Akta Universiti Kolej Universiti pasal 1 b. Tentang penjelasan istilah-istilah yang berkaitan dengan isi akta seperti Canselor Pimpinan Rektorat, Fakultas, Institut Perguruan Tinggi, 68 http:akhienaim.blogspot.com200804auku-tiba-masanya-dipinda-semula.html diak- ses pada tanggal 22 Juli pukul 10.10 WIB. Kampus, Menteri Menteri Pendidikan, Pelajar Mahasiswa dan Senat pasal 2. 2. Bagian kedua tentang Pelajaran Tinggi terdiri dari 2 pasal Pasal 3-4, yaitu: a. Tanggungjawab Menteri Pengajian Tinggi untuk menjaga kestabilan perguruan tinggi agar sesuai dengan undang-undang pasal 3 b. Kuasa atau wewenang Menteri Pengajian Tinggi untuk melantik orang atau badan untuk mengawasi keberadaan dan penyelenggaraan perguruan tinggi pasal 4 3. Bagian ketiga tentang Universitas terdiri dari 9 pasal pasal 5-18 a. Ketentuan larangan pembentukan Universitas, bahwa tidak diperbolehkan mendirikan perguruan tinggi universitas kecuali dengan izin dan mengikuti AUKU pasal 5; b. Ketentuan tentang pembentukan Universitas: 1 Wewenang Yang Di-Pertuan Agong untuk mengizinkan pembentukan Perguruan Tinggi, memberikan nama dan tempatnya pasal 6 2 Tentang pengesahan pembetukan perguruan tinggi berdasarkan wewenang yang diberikan oleh Yang Di-Pertuang Agung pasal 7; c. Kelembagaan Universitas pasal 8; d. Tentang kesekretariatan univetsitas: 1 Tentang kantor rektorat dan kantor-kantor struktur pimpinan perguruan tinggi pasal 9 2 Tentang arsip-arsip yang berkaitan dengan perguruan tinggi pasal 10 e. Pendanaan dan penggunaannya yaitu sumber keuangan dan membuat laporan penggunaannya yang akan diaudit setahun sekali oleh biro audit pasal 11; f. Pembukaan cabang universitas di tempat lain pasal 12-14; g. Pengaturan organisasi-organisasi atau himpunan-himpunan mahasiswa dan keterlibatan dengan partai politik pasal 15; h. Pembubaran organisasi-organisasi atau kumpulan mahasiswa oleh Rektorat pasal 16; i. Asuransi universitas pasal 17; dan j. Wewenang Yang Di-pertuang Agong atas perubahan yang dianggap perlu Universitas pasal 18 4. Bagian keempat tentang Kolej Universitas terdiri dari 4 pasal pasal 19-22: a. Larangan pembentukan Kolej Universitas pasal 19; b. Pembentukan sesuatu Kolej Universitas pasal 20; c. Kelembagaan Kolej Universitas pasal 21; d. Ketentuan berlakunya bagian tiga pada Kolej Universitas pasal 22. 5. Bagian kelima tentang umum, yaitu terdiri dari 5 pasal pasal 23-27: a. Kesalahan pembentukan Universitas atau Kolej Universitas yaitu jika tidak mengikuti perundan-undangan dapat dikenakan denda sebanyak RM 10.000 atau dipenjara selama tidak melebihi lima tahun pasal 23; b. Larangan-larangan tertentu terhadap Universitas atau Kolej Universitas, yaitu larangan membentuk universitas baru tanpa izin dan larangan mengelurkan ijazah palsu, dapat dikenakan denda sebanyak RM 5.000 atau penjara selama tiga tahun pasal 24; c. Status Universitas Malaya yang dibentuk sebelum adanya AUKU pembentukannya dianggap berdasarkan dengan AUKU pasal 25; d. Wewenang Yang Di-pertuan Agong dalam merubah status Perguruan Tinggi pasal 26; dan e. Tentang penghapusan Ordinan No. 74 kuasa-kuasa perlu Darurat oleh AUKU pasal 27.

F. Hak Politik Mahasiswa Dalam AUKU