3.3 Persiapan Penelitian
Tahap persiapan penelitian meliputi sterillisasi alat dan bahan, persiapan inokulan Nannochloropsis sp dan persiapan pupuk.
3.3.1 Sterillisasi
Sebelum melakukan kultivasi mikroalga dilakukan terlebih dahulu kegiatan sterilisasi terhadap alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan
kultivasi. Tujuan dari kegiatan sterilisasi ini adalah untuk membunuh mikroorganisme yang dapat mengancam keberlangsungan hidup mikroalga
selama proses kultivasi. Pada penelitian ini kegiatan sterilisasi terbagi menjadi
dua yaitu sterilisasi alat dan sterilisasi bahan.
Proses sterilisasi alat kultivasi seperti erlenmeyer, pipet tetes dan alat kaca lainya dilakukan dengan menggunakan klorin 150 mgLiter selama 12-24 jam,
kemudian dinetralkan dengan menggunakan NaOH 40-50 mgLiter dan selanjutnya dibilas dengan menggunakan air tawar Isnansetyo et al., 1995.
Setelah dibilas dengan menggunakan air tawar peralatan yang akan digunakan terlebih dahulu disemprot dengan menggunakan alkohol 70.
Sterilisasi bahan dilakukan terhadap air laut sebagai media kultur. Air laut terlebih dahulu disaring dengan menggunakan kain saring, kemudian air hasil
saringan disterilkan dengan menggunakan klorin sebesar 60 ppm. Akhirnya media air laut diaerasi selama 24 jam, sebelum dinetralkan menggunakan natrium
thiosulfat sebesar 20 ppm Isnansetyo et al., 1995.
3.3.2 Persiapan Inokulan Nannochloropsis sp
Inokulan Nannochloropsis sp yang digunakan di dalam penelitian ini merupakan inokulan koleksi laboratorium mikroalga Pusat Penelitian Surfaktan
dan Bioenergi SBRC, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kampus IPB Baranangsiang. Selanjutnya inokulan tersebut diperbanyak dengan
cara dikultivasi sebagai inokulan yang akan digunakan pada penelitian utama. Inokulan yang digunakan pada masing-masing ulangan dalam setiap perlakuan
sebanyak 5 Liter.
3.3.3 Persiapan Pupuk
Pupuk bersifat sebagai sumber nutrien bagi pertumbuhan mikroalga. Pada kultivasi mikroalga skala outdoor pupuk yang digunakan adalah jenis Urea, ZA
dan TSP dengan konsentrasi masing-masing sebesar 30 ppm Urea , 30 ppm ZA, dan 12 ppm untuk pupuk TSP.
3.4 Desain Penelitian