Pemanfaatan Karbondioksida oleh Mikroalga

2.4 Pemanfaatan Karbondioksida oleh Mikroalga

Pemanfaatan gas karbondioksida dalam proses kultivasi mikroalga merupakan salah satu bentuk usaha mitigasi pencemaran gas karbondioksida di atmosfer. Menurut Benemann 1997, penggunaan karbondioksida pada kultivasi mikroalga memiliki beberapa keuntungan, karena mikroalga tumbuh di air serta lebih mudah diamati pertumbuhannya daripada tumbuhan tingkat tinggi, selain itu mikroalga dapat tumbuh sangat cepat dan mikroalga tidak membutuhkan tempat atau lahan yang sangat luas untuk tumbuh. Karbondioksida merupakan faktor yang penting yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan metabolisme mikroalga Hoshida et al., 2005. Gas karbondioksida yang diinjeksikan ke dalam media kultivasi selanjutnya akan bereaksi dengan air dalam media kultivasi membentuk senyawa asam karbonat. Asam karbonat selanjutnya akan digunakan sebagai sumber karbon anorganik dalam proses fotosintesis mikroalga. Pada proses fotosintesis mikroalga, sumber karbon anorganik yang berasal dari senyawa asam karbonat dapat dikonversi menjadi biomassa secara efesien, dikarenakan mikroalga memiliki struktur penyusun tubuh yang lebih sederhana dibandingkan dengan tumbuhan tingkat tinggi Khoo et al., 2011. Pemberian gas karbondioksida berdampak terhadap produktivitas mikroalga, hal tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Chiu et al 2008 terhadap mikroalga spesies Nannochloropsis oculata dan Chlorella vulgaris pemberian gas karbondioksida dalam konsentrasi vv yang sangat kecil mampu meningkatkan produktivitas biomassa mikroalga. Selain dapat meningkatkan biomassa mikroalga, pemberian gas karbondioksida dalam kultivasi mikroalga ternyata dapat menigkatkan konsentrasi senyawa organik yang dikandung oleh mikroalga seperti senyawa karbohidrat dan lemak. Konsentrasi karbondioksida yang dapat dimanfaatkan oleh mikroalga dengan baik berada pada kisaran 1 - 2 dari total volume kultivasi, pemberian gas karbondioksida dalam konsentrasi yang berlebih dapat menurunkan produktivitas mikroalga baik kelimpahan sel maupun biomassa. Menurut Boyd 1982 konsentrasi karbondioksida terlarut yang telah melebihi nilai 60 mgL dapat menghambat pertumbuhan organisme akuatik.

3. BAHAN DAN METODE