Pengujian kadar air Pengujian kadar abu ASTM 1975 Pengujian Bilangan Asam ASTM 1975 Pengujian bilangan penyabunan ASTM 1975

Damar mata kucing yang telah berbentuk serbuk diuji sifat fisiko- kimanya, yang meliputi, kadar air, kadar abu, bilangan asam, bilangan penyabunan, titik lunak, dan bahan tidak larut dalam toluena.

a. Persiapan sampel

Damar mata kucing mutu A, B, C, D, E dan Abu ditumbuk secara terpisah di dalam mortar hingga dihasilkan serbuk yang halus.

b. Pengujian kadar bahan tidak larut dalam toluena SP-SMP-83-1975

Prosedur pengujian diawali dengan mencuci kertas saring menggunakan toluena, kemudian dioven pada suhu 105-110 °C selama 24 jam dan setelah didinginkan lalu ditimbang. Serbuk damar mata kucing 2,5 g yang ditempatkan di dalam gelas piala ditambahkan 25 ml toluena dan dipanaskan pada suhu 50°C sambil diaduk hingga seluruh contoh damar terlarut. Contoh uji kemudian disaring menggunakan kertas saring sampai filtrat berwarna jernih. Sisa penyaringan dibilas dengan pelarut panas. Kertas saring dan fraksi residu dikeringkan pada suhu 105-110 °C selama 1 jam. Kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Bahan yang tidak larut dalam toluena dihitung dan dinyatakan dalam persen terhadap contoh uji awal. Kadar bahan tak larut dalam toluena x

c. Pengujian kadar air

Pengujian kadar air damar mata kucing merujuk pada prosedur yang dilakukan oleh Sudarmadji et al. 1989 dalam Namiroh 1998. Serbuk damar mata kucing sebanyak 2-3 g dioven pada suhu 105° C selama 3 jam. Setelah didinginkan dalam desikator selama 10 menit, contoh uji damar mata kucing kemudian ditimbang. kadarAir Berat awal sampel Berat akhir sampel Berat awal sampel X

d. Pengujian kadar abu ASTM 1975

Pengujian kadar abu dilakukan untuk mengetahui bahan mineral Ca, Mg, Al, Na, P dan K yang tertinggal sebagai residu pada saat pembakaran. Serbuk damar mata kucing sebanyak 2-3 g ditimbang dan dimasukkan ke dalam cawan porselen yang terlebih dahulu telah dipijarkan dan ditimbang beratnya. Contoh dimasukkan ke dalam tanur pada suhu 250° C dan diarangkan sampai tidak ada bahan yang menguap. Selanjutnya suhu dalam tanur dinaikkan sampai 500° C dan dipertahankan sampai arang habis. Cawan porselen kemudian didinginkan dan ditimbang. Kadar Abu X

e. Pengujian Bilangan Asam ASTM 1975

Serbuk damar sebanyak 0,5-1 g yang telah dihancurkan ditambah 25 ml etanol netral 95, kemudian dipanaskan sampai mendidih dan didinginkan pada suhu kamar. Setelah itu sebanyak tiga tetes fenolftalin ditambahkan ke dalam larutan kemudian dititrasi dengan larutan KOH 0,1 N. Titrasi dilakukan sampai warna larutan berubah menjadi merah. Bilangan asam N , Keterangan: A = larutan alkali yang digunakan untuk menitrasi contoh ml B = normalitas larutan alkali KOH yang digunakan C = berat contoh yang digunakan 56,1= BM KOH

f. Pengujian bilangan penyabunan ASTM 1975

Sebanyak 2 g serbuk damar dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml dan ditambahkan 25 ml larutan 0,5 N KOH yang berakohol dan 25 ml alkohol netral. Larutan dipanaskan di atas penangas uap air selama 1 jam, lalu ditambahkan beberapa tetes fenolftalin dan dititrasi dengan HCl 0,1 N. Titrasi dihentikan pada saat warna merah muda tepat menghilang. Bilangan penyabunan V N , S Keterangan : B = HCl yang digunakan untuk menitrasi blanko ml N = Normalitas HCl V = HCl yang digunakan untuk menitrasi contoh ml 56,1 = BM KOH S = berat contoh yang digunakan g

g. Pengujian titik lunak ASTM 1977