Persiapan Sampel Metode Penelitian

2. Identifikasi Senyawa Volatil Minyak Atsiri

Analisis minyak atsiri dilakukan dengan alat GC gas chromatography untuk penentuan kadarnya dalam bentuk persentase area dan alat GC-MS untuk penentuan jenis senyawa volatil dalam minyak atsiri. Konsentrasi minimum senyawa volatil yang dideteksi 0.1 persentase area baik itu untuk analisa GC atau GC-MS kecuali untuk senyawa volatil yang dipersyaratkan dalam standar yang memiliki konsentrasi 0.1. Persentase area komponen senyawa dihitung dari area komponen per area total x 100 tanpa faktor koreksi. Metode untuk setting GC-MS sama dengan metode setting alat GC untuk semua jenis minyak atsiri hanya ada setting tambahan untuk MS Mass Spectrometry dimana energy yang dipakai 70 eV, emission 35 µA, suhu ion source : 250 C, suhu quadoprole : 200 C, EMV : 2000 V, scan mass amu : 10 – 550, carrier gas yang dipakai adalah helium. Tabel 13 Kondisi setting alat GC-MS untuk uji semua sampel minyak atsiri Parameter Setting Suhu ion source 250 C Suhu quadoprole 200 C Scan mass amu 10 - 250 Emission 35 µA Energy 70 eV WMV 2000 V Setting column, program suhu, injektor dan detektor Sama dengan setting GC Sumber : PT Indesso Aroma 2011 Analisis senyawa volatil dilakukan dengan menggunakan alat GC-MS terlebih dahulu dengan metode analisis disesuaikan karakteristik minyak atsirinya. Identifikasi senyawa volatil dilakukan dengan software MSD Data Analysis dimana prinsip kerjanya spektra massa suatu senyawa volatil dibandingkan dengan library standar yang digunakan yaitu Wiley, NIST dan Adam. Probability tingkat kemiripan antara pola spektrum massa senyawa yang diidentifikasi dengan spektrum massa senyawa standar pada library menjadi dasar utama identifikasi. Selain itu juga didukung dengan data sekunder seperti jurnal yang sudah dipublikasi. Jika hasil kualitatif sudah didapatkan dilanjutkan dengan analisa kuantitatif dengan alat GC untuk mengetahui persentase area dari integrator tanpa menggunakan response factor. Persentase area senyawa volatil dihitung dari area senyawa per area total x 100 tanpa faktor koreksi. Analisa setiap sampel dilakukan 3 kali dan data yang disajikan merupakan rerata.

3. Kuantifikasi Senyawa Volatil Minyak Atsiri

Kuantifikasi senyawa volatil minyak atsiri menggunakan alat GC gas chromatograpy dengan kondisi setting GC sama atau berbeda untuk beberapa jenis minyak atsiri tertentu. Tabel 14 dan Tabel 15 adalah kondisi setting GC untuk minyak atsiri yang diteliti. Tabel 14 Kondisi GC gas chromatography untuk uji sampel minyak pala, minyak akar wangi, minyak sereh wangi, minyak ylang-ylang, minyak kenanga dan minyak terpentin. Jenis Sampel Parameter uji dengan GC gas chromatography Jenis column Injektor Progam suhu Detektor Minyak pala, minyak akar wangi, minyak sereh wangi, minyak ylang ylang, minyak kenanga Column non polar HP-1 Methyl siloxane Suhu Injektor : 275 C , mode split rasio split 100 : 1 Carrier gas nitrogen, flow rate : 0.5 mlmin, oven : 100 C hold time 10 min , 100 – 200 C pada rate 5 Cmin, 200 – 250 C pada rate 2 Cmin hold time 5 min, 250 – 300 C pada rate 5 C hold time 15 min Detector : 275 C, H 2 flow : 30 mlmin, air flow : 400 mlmin. Make up flow : 25 mlmin Minyak terpentin Column non polar HP-1 Methyl siloxane Suhu injektor : 275 C, mode split rasio split 100 : 1 Carrier gas nitrogen, oven : 100 C hold time 5 min , 100 – 200 C pada rate 10 Cmin hold time 15 min Detector : 275 C, H 2 flow : 30 mlmin, air flow : 400 mlmin. Make up flow : 25 mlmin Sumber : PT Indesso Aroma 2011