Minyak Terpentin Pinus merkusii

Indonesia penghasil damar terbesar ketiga di dunia setelah China dan Portugal. Produksi damar Indonesia adalah 40000 ton per tahun sedangkan produksi minyak terpentin adalah 10000 ton per tahun. Minyak terpentin asal Jawa dan Sumatra memiliki kandungan alpha pinene 82 dan kandungan delta-3-carene sekitar 8-11 Wiyono et al. 2006.

9. Minyak Daun Jeruk Purut Citrus D.C., Rutaceae

Minyak daun jeruk purut merupakan tanaman citrus Citrus D.C., Rutaceae dengan kekuatan fragran yang sangat kuat. Kaffir lime leaf mempunyai kegunaan sebagai pembersih alami, deodorizer, stimulan, antibakteri, antihistamin, antispasmodic, anti tumor dan disinfektan Tinjan dan Jirapakkul 2007. Tabel 11 Standar minyak daun jeruk Parameter Standard industri multi nasional flavor dan fragran Bentuk liquid Kadar Beta carrophyllene 0.0 – 2.5 Kadar Citronellyl acetate 1.0 – 3.0 Warna Tidak berwarna – kuning Kadar Citronellal 65 – 75 Kadar Citronellol 1.9 – 6.0 Fingerprint Fingerprint GC Kadar Linalool 3.5 – 5.5 Rotasi optik -25 – -1 Organoleptik standar Indeks bias 1.445 – 1.465 Kadar sabinene 1.0 – 3.5 Berat jenis d2525 0.830 – 0.910 Sumber : PT Indesso Aroma, 2011 Komposisi utama dari minyak ini adalah citronellal. Komponen lainnya adalah alpha pinene, champene, beta pinene, sabinene, myrcene, limonene, trans-ocimene, gamma terpinene, p-chimene, terpinolene, copaene, linalool dan lain-lain.

10. Minyak Sereh Wangi Cymbopogan winterianus Jowitt

Minyak ini diperoleh dari citronellal grass Cymbopogan winterianus jowitt. Minyak ini biasanya dipakai sebagai parfum, obat nyamuk, pembuatan sabun dan bahan baku untuk produksi citronellol, geraniol dan hidroxy citronellal. Java citronellal sereh wangi terdiri dari geraniol, citronellal dan citronellol Agustian et al 2005. Negara penghasil minyak sereh wangi adalah Srilanka, Indonesia Jawa, Amerika Tengah, Guatemala, Kongo, India dan lain-lain Skaria 2007 Tabel 12 Standar minyak sereh wangi Parameter SNI 06-3953-1995 Warna Kuning pucat – kuning kecoklatan Berat jenis 0.880 – 0.922 d2020 Indeks bias 1.466 – 1.475 nD20 Kelarutan di alkohol 1 : 2 jernih dan seterusnya alkohol 95 Total geraniol Min. 85 Citronellal Min. 35 Minyak lemak Negatif Minyak kruing negatif Sumber : Badan Standardisasi Nasional BSN, 2011

B. Adulteran Pemalsu

Beberapa kategori pemalsu adulteran yang sering ada dalam minyak atsiri diantaranya 1 bahan pemalsu dari satu komponen bahan baik yang bisa dideteksi oleh alat gas chromatography visible adulterants maupun yang tidak bisa dideteksi oleh gas chromatography invisible adulterants. Bahan pemalsu yang sulit dideteksi oleh GC adalah vegetable oil, rapeseed oil dan mineral oil. Adulteran tersebut bisa dideteksi dengan cara dilarutkan dalam alkohol kemudian didinginkan. Pada suhu dingin, lemak dari adulteran tersebut akan terlihat jelas seperti padatan dan keruh sedangkan minyak atsiri tidak membentuk padatan. Sedangkan bahan pemalsu yang bisa dideteksi dengan GC adalah abitol, benzyl alcohol, benzyl benzoat, carbitol, dipropylene glycol, phtalat ester, triacetin, polyethylene glycol. 2 penambahan pemalsu minyak atsiri yang lebih murah contohnya cinnamon bark oil yang ditambah cinnamon leaf oil ; cinnamon leaf oil oleh fraksi clove, eugenol, cinnamic aldehyde ; minyak pala oleh terpene a- pinene, limonene, fraksi terpentin, minyak nilam oleh gurjun balsam dan vegetable oil, sandalwood oleh sandalwood terpene, minyak ylang-ylang oleh minyak kenanga dan basil oil oleh linalool. 3 penambahan bahan sintetik yang