14.7, beta pinene 10.4, 3-carene 5.4 dan alpha pinene 4.9 maka minyak lada hitam asal Jawa lebih dekat dengan komposisi senyawa volatilnya
dengan minyak lada hitam asal hasil penelitian Lawrence walaupun ada perbedaan signifikan pada komponen sabinene dan delta-3-carene.
Dari sisi organoleptik antara minyak lada hitam asal Jawa dengan minyak lada hitam asal Malaysia ada kemungkinan berbeda karena dengan tingginya
komponen mono terpene limonene dan rendahnya beta caryophyllene cenderung minyak lada hitam asal Malaysia memiliki karakter odor limonene like
dan terpenic lebih kuat dengan tingkat spicy warm like lebih lemah dibanding minyak lada hitam asal Jawa. Sedangkan antara minyak lada hitam asal Jawa
dan minyak lada hitam penelitian oleh Lawrence 1981 kemungkinan memilki karakter spicy like yang kuat walaupun minyak lada hitam asal Jawa lebih kuat.
Perbedaan pada komponen limonene dan delta-3-carene memungkinkan kedua jenis minyak lada hitam ini memiliki orientasi karakter terpenic like yang berbeda.
Perbedaan antara ketiga minyak lada hitam tersebut terutama dipengaruhi oleh umur tanaman buah Piper nigrum dan daerah asal tanaman ketiga minyak lada
hitam tersebut. Kelompok senyawa yang bersifat allergen pada minyak lada hitam asal
Jawa adalah limonene 15.25 dan beta linalool 0.68 seperti pada Tabel 25.
Dikarenakan ketiadaan standar yang berlaku saat ini terkait parameter komponen senyawa volatil maka adanya data-data hasil penelitian ini bisa dipakai untuk
mengetahui karakterisitik minyak lada hitam asal Indonesia secara lebih detail dan mendalam.
6. Minyak Kenanga Canangium odoratum Baill forma macrophylla
Dari hasil penelitian untuk minyak kenanga Canangium odoratum Baill forma macrophylla asal Jawa diperoleh 54 buah senyawa volatil penyusunnya
yang teridentifikasi seperti pada Tabel 26 dan Lampiran 6. Total persentase sekitar 97.7 seperti pada Lampiran 6. Komponen-komponen penyusunnya
terdiri dari monoterpene, monoterpene alcohol, sesqueterpene alcohol, sesqueterpene alcohol, sesqueterpene oxide dan senyawa ester. Penyusun
utama dari minyak kenanga asal Jawa sesuai pada Tabel 27 adalah beta
caryophyllene 33.59, alpha humulene 8.61, germacrene D 7.07, delta cadinene 4.83 dan alpha farnesene 4.69.
Tabel 27 Komponen utama dari senyawa volatil penyusun minyak kenanga asal Jawa
No Nama komponen Minyak kenanga asal Jawa
Rerata
1 beta caryophyllene
33.59 2
alpha humulene 8.61
3 germacrene D
7.07 4
alpha muurolene 3.88
5 alpha farnesene
4.69 6
delta cadinene 4.83
7 benzyl benzoate
3.74
Tabel 26 Jenis senyawa volatil penyusun minyak kenanga asal Jawa No
Nama Komponen No
Nama Komponen
1 Beta myrcene
29 Calamenene
2 p-Methyl anisole
30 Delta cadinene
3 Beta linalool
31 Cadina-1-4-diene
4 1-Terpinen-4-ol
32 Alpha cadinene
5 E-3,7-dimethyl-2,6-octadien-1-ol
33 Gamma gurjunene
6 Beta citral
34 Alpha selinene
7 Eugenol
35 Trans nerolidol
8 Germacrene B
36 3,7,11
t
rimethyl-1-6,10-dodecatrien-1-ol 9
Alpha cubebene 37
Bicyclo7,2,0undec-3-en-5-ol,4,11,11- 10
Geraniol acetate trimethyl-8-metylene--1R-3E,5R,9S
11 Ylangene
38 Caryolan-8-ol
12 Isoledene
39 Cariophyllene oxide
13 Alpha copaene
40 Epiglobulol
14 Beta elemene
41 Beta-cadin-4-en-10-ol
15 Beta caryophyllene
42 Globulol
16 Beta cubebene
43 Humulene oxide
17 Alloaromadendrene
44 Junenol
18 Alpha cubebene
45 1-Epi-cubenol
19 Aromadendrene
46 Gamma eudesmol
20 Alpha humulene
47 Tau cadinol
21 Epi-bicyclosesquiphellandrene
48 Alpha muurolol
22 Alpha amorphene
49 Alpha cadinol
23 Germacrene D
50 Alloaromadendrene oxide
24 Gamma cadinene
51 Farnesol
25 Gamma muurolene
52 Komponen yang tidak diketahui
26 Alpha muurolene
53 Benzyl benzoate
27 Alpha farnesene
54 Benzyl salicylate
28 Gamma cadinene
55 Geranyl benzoat
Minyak kenanga asal Jawa didominasi oleh senyawa beta caryophylllene namun karakternya organoleptiknya berbeda dengan beta caryophyllene dari
minyak atsiri yang lain seperti beta caryophyllene dari minyak cengkeh walaupun pada kadar yang sama hal ini disebabkan beta caryophyllene dengan sumber
yang berbeda akan memiliki sifat yang berbeda pula terutama untuk odornya. Beta caryophyllene dari minyak cengkeh umumnya memiliki karakter khas clove
spicy like, green dan clove woody. Sedangkan beta caryophyllene pada minyak kenanga asal Jawa cenderung memberikan karakter sweet floral yang kuat dan
karakter spicy yang lemah. Senyawa volatil pada minyak kenanga asal Jawa yang termasuk senyawa allergen yaitu linalool 1.86, citral 0.11, eugenol
0.34, farnesol 1.46, benzyl benzoat 3.74 dan benzyl salicylate 0.39. Dikarenakan standard untuk minyak ini yaitu standar SNI dan FCC Food
Chemical Codex tidak ada spesifikasi untuk parameter komponen senyawa volatilnya maka untuk gap analysis tidak bisa dilakukan.
Menurut Burfield 2003 tentang adulteration of essential oils, minyak kenanga umumnya digunakan sebagai adulteran pada minyak ylang-ylang hal ini
dikarenakan minyak kenanga memiliki harga yang lebih murah secara ekonomi dan mempunyai kemiripan dari sisi odor dengan minyak ylang-ylang sehingga
sulit dibedakan pada batas tertentu walapun dari sisi profil komposisi penyusun dari kedua minyak tersebut berbeda cukup signifikan.
Gambar 11 Kromatogram GC dari minyak kenanga asal Jawa
7. Minyak Ylang-Ylang Canangium odoratum Baill forma genuina
Minyak ylang-ylang memiliki spesies yang sama dengan minyak kenanga yaitu berasal dari spesies Cananga odorata. Dari hasil penelitian ini diperoleh 61
buah senyawa volatil penyusun minyak ylang-ylang Canangium odoratum Baill forma genuina asal Jawa yang teridentifikasi sedangkan 1 komponen tidak bisa
teridentifikasi sesuai Tabel 28 dan Lampiran 7 dengan total persentase yang
teridentifikasi adalah 95.68. Penyusun utama minyak ylang-ylang asal Jawa
seperti pada Tabel 29 diantaranya beta linalool 26.03, benzyl acetate
12.97, p-methyl anisole 13.44, methyl benzoat 5.35, geranyl acetate 7.65, beta caryophyllene 4.17 dan germacrene D 3.98.
Gambar 12 Spektrum massa dan struktur dari beta linalool C
10
H
18
O dengan berat molekul 154 Library NIST 2008
Dalam Tabel 29 menunjukkan bahwa minyak ylang-ylang asal Thailand
dari penelitian Samakradhamrongthai 2009 mengandung komponen utama yaitu beta pinene 7.89, sulfactone 4.37, alpha cubebene 15.98 dan
beta myrcene 11.6. Hal ini berbeda dengan komposisi utama senyawa volatil minyak ylang-ylang asal Jawa. Fraksi minyak ylang-ylang yang termasuk grade
ekstra dan grade 1 merupakan grade dengan bermutu terbaik dibanding fraksi lainnya. Fraksi grade 1 biasanya memiliki karakter odor floral yang kuat dimana
karakter ini dipengaruhi oleh komponen senyawa ester dan linalool Georges et al. 2003. Jika dikaji dari sisi odornya minyak ylang-ylang asal Jawa
kemungkinan memiliki intensitas sweet dan floral yang lebih kuat dibandingkan dengan minyak ylang-ylang asal Thailand karena faktor senyawa ester dan
tingginya kadar senyawa linalool di minyak ylang-ylang asal Jawa. Perbedaan