Ketahanan terhadap Garam Empedu Modifikasi Moser Savage 2001; Ngatirah et al. 2000 Aktivitas Asidifikasi Wang et al. 2005 Total Asam Tertitrasi Apriyantono et al. 1989

5. Ketahanan terhadap Garam Empedu Modifikasi Moser Savage 2001; Ngatirah et al. 2000

Uji ketahanan terhadap garam empedu dilakukan menurut Ngatirah et al. 2000 tetapi konsentrasi garam empedu yang digunakan sebesar 0,5 Moser Savage 2001. Konsentrasi ini dipilih karena ekuivalen dengan konsentrasi fisiologis garam empedu di dalam duodenum. Sebanyak 1 ml kultur bakteri asam laktat dalam MRS broth berumur 24 jam dimasukkan ke dalam 9 ml MRS broth yang mengandung 0,5 garam empedu kemudian diinkubasi pada suhu 37 o C selama 0 dan 5 jam. Jumlah bakteri asam laktat dihitung dengan metode tuang pada media MRSA dan diinkubasi pada suhu 37 o C selama 48 jam. Ketahanan terhadap garam empedu dihitung berdasarkan selisih unit log jumlah koloni yang tumbuh setelah inkubasi selama 0 jam dengan kultur yang tumbuh setelah diinkubasi selama 5 jam. Semakin kecil selisih maka semakin tinggi ketahanan kultur bakteri asam laktat yang diuji terhadap garam empedu.

6. Aktivitas Asidifikasi Wang et al. 2005

Pengujian Aktivitas asidifikasi dilakukan berdasarkan waktu yang diperlukan untuk mencapai pH 5,5 pada susu skim 10. Susu skim 10 steril diinokulasi dengan kultur kering bakteri asam laktat kemudian diinkubasi pada suhu 37 o C selama 10 jam. Penuruan pH diikuti setiap saat sampai pH mencapai 5.5 tpH 5.5. Semakin lama waktu yang diperlukan, maka semakin rendah aktivitas asidifikasi. Pada susu skim yang diasamkan juga dilakukan pengukuran jumlah total asam yang dihasilkan dan pH susu skim.

7. Total Asam Tertitrasi Apriyantono et al. 1989

Standarisasi NaOH Sebanyak 0,5 gram Kalium-phthalat BM = 204,2 yang telah dipanaskan pada suhu 105 o C selama 4 jam ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml. Selanjutnya dilarutkan dengan 25 ml aquades dan diteteskan Ketahanan BAL terhadap garam empedu Δ penurunan log : = log Σ koloni yang diinkubasi 0 jam - log Σ koloni yang diinkubasi 5 jam 2-3 tetes indikator phenolphtalin lalu dititrasi dengan larutan NaOH yang akan distandarisasi sampai terbentuk warna merah muda yang bertahan selama 30 detik. Normalitas NaOH dihitung dengan rumus: Persiapan sampel Sampel susu skim yang telah difermentasikan, sebanyak 10 ml diencerkan menjadi 250 ml di dalam labu takar kemudian dikocok hingga homogen selanjutnya diambil sebanyak 50 ml dan ditambahkan 2 – 3 tetes indikator phenolptalin. Sampel kemudian dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N sampai terjadi perubahan warna menjadi merah muda. Total asam tertitrasi TAT dinyatakan dalam persen asam laktat. Total asam tertitrasi dihitung dengan rumus: Keterangan : TAT = Total asam tertitrasi V = Jumlah larutan NaOH untuk titrasi ml N = Normalitas NaOH P = Jumlah pengenceran BM = Bobot molekul asam laktat 90

8. Derajat Keasaman pH AOAC 1994