Pertumbuhan pada suhu yang berbeda Nuraida 1988 Pertumbuhan pada kadar garam yang berbeda Nuraida 1988 Pertumbuhan pada pH berbeda Nuraida 1988 Produksi CO

selama 10 – 20 detik sampai zat warna kristal tidak terlihat lagi mengalir dari kaca obyek. Cuci kembali kaca obyek dengan air mengalir lalu ditiriskan dan selanjutnya di tetesi dengan larutan safranin selama 10 – 20 detik. Kaca obyek kemudian dimiringkan dan kembali di bilas dengan air, tiriskan dan sisa air yang masih ada diserap dengan kertas serap. Preparat siap untuk di amati di bawah mikroskop. Pengamatan dengan mikroskop dilakukan dengan menggunakan lensa obyektif minyak imersi 1000 x dimulai dari pembesaran terendah dan berangsur- angsur diganti dengan pembesaran yang tinggi. Pengamatan dilakukan terhadap bentuk dan cara pengelompokan tunggal, berpasangan, rantai, bergerombol dan sebagainya. Reaksi Gram positif ditandai dengan warna sel ungu atau biru sedangkan Gram negatif berwarna merah muda. Berdasarkan keterangan sebelumnya, diketahui bahwa bakteri asam laktat merupakan bakteri Gram positif, ada yang berbentuk basil dan kokus.

2. Sifat Fisiologis a. Uji Katalase Nuraida 1988

Sebanyak 1 tetes H 2 O 2 diletakkan di atas kaca obyek yang bersih. Selanjutnya diambil 1 tetes suspensi bakteri dan diteteskan pada cairan H 2 O 2 . Pembentukan gelembung yang terjadi begitu suspensi bakteri bercampur dengan cairan H 2 O 2 menandakan bahwa bakteri tersebut bersifat katalase positif.

b. Pertumbuhan pada suhu yang berbeda Nuraida 1988

Sebanyak 1 tetes kultur bakteri asam laktat diinokulasikan ke dalam tabung yang berisi medium MRSB. Inokulasi kultur bakteri asam laktat dibuat dalam 4 seri tabung yang selanjutnya setiap seri tabung diinkubasikan selama 7 – 14 hari pada suhu 10 o C, 15 o C dan 45 o C 4 hari. Perlakuan kontrol diinkubasikan pada suhu 37 o C. Adanya pertumbuhan terlihat dengan adanya kekeruhan pada tabung.

c. Pertumbuhan pada kadar garam yang berbeda Nuraida 1988

Kedalam tabung yang berisi medium MRSB ditambahkan garam NaCl dengan konsentrasi yang berbeda yaitu seri tabung dengan konsentrasi garam 4 dan 6,5, satu tabung tanpa NaCl digunakan sebagai kontrol. Selanjutnya diinokulasikan 1 tetes kultur bakteri asam laktat dan di inkubasi pada suhu 37 o C selama 7 – 14 hari. Pertumbuhan terlihat dengan membandingkan antara kontrol dengan perlakuan. Bila terjadi kekeruhan maka dinyatakan ada pertumbuhan.

d. Pertumbuhan pada pH berbeda Nuraida 1988

Kedalam tabung yang berisi medium MRSB yang telah di atur pH- nya yaitu pH 4,4 dan pH 9,6 serta 1 tabung yang tidak diatur pH-nya digunakan sebagai kontrol. Selanjutnya diinokulasikan dengan 1 tetes kultur bakteri asam laktat dan di inkubasi pada suhu 37 o C selama 7 – 14 hari. Pertumbuhan terlihat dengan membandingkan antara kontrol dengan perlakuan. Bila terjadi kekeruhan maka dinyatakan ada pertumbuhan.

e. Produksi CO

2 dari Glukosa Modifikasi Nuraida 1988 Harrigan 1998 Pengujian ini bertujuan untuk membedakan bakteri asam laktat yang bersifat homofermentatif dan heterofermentatif. Medium yang digunakan adalah Gibson’s semi solid tomato juice cair yang dibuat dengan cara sebagai berikut: empat bagian susu skim 10 ditambah dengan satu bagian Nutrien agar 10, ditambah 0,25 yeast exstract, 5 glukosa dan 10 jus tomat dengan pH akhir 6,5. Selanjutnya media dimasukkan dalam tabung reaksi sebanyak 10 ml dan disterilisasi. Sebelum media tersebut digunakan, suhunya diturunkan terlebih dahulu mencapai 45 o C. Selanjutnya ditambahkan kira-kira 0,5 ml isolat bakteri asam laktat yang telah ditumbuhkan dalam MRSB selama 24 jam kemudian dituangkan agar cair diatasnya kira-kira 2-3 cm untuk menciptakan kondisi anaerobik. Inkubasi dilakukan pada suhu 37 o C selama 2-5 hari. Bakteri asam laktat yang bersifat heterofermentatif akan membentuk gas yang ditandai dengan pecahnya agar sedangkan homofermentatif tidak.

f. Produksi dekstran dari Sukrosa Nuraida 1988