Hasil HASIL DAN PEMBAHASAN

20

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Sungai Cicendo dengan kedalaman berkisar 0,3-0,5 m, memiliki debit sebesar 285 L.detik -1 . Kedalaman perairan meningkat setelah memasuki Waduk Cirata, yaitu berkisar 1,1-5,7 m Lampiran 1. Stasiun penelitian yang berlokasi di sungai adalah Stasiun 1 sampai dengan Stasiun 4, sedangkan stasiun penelitian yang berlokasi di waduk adalah Stasiun 6 sampai dengan Stasiun 9. Stasiun 5 merupakan stasiun yang berlokasi di wilayah pertemuan antar sungai dengan waduk, dan keterangan a, b, dan c merupakan substasiun. Pengukuran DO beserta beberapa parameter pendukung dilakukan pada setiap stasiun. Beberapa parameter pendukung tersebut yaitu suhu, kekeruhan, dan kecepatan arus. Grafik hasil penyebaran nilai DO, suhu, kekeruhan, dan kecepatan arus Sungai Cicendo menuju Waduk Cirata ditampilkan pada Gambar 5 sampai dengan Gambar 8. Penyebaran tersebut diurutkan mulai dari Stasiun 1 sampai Stasiun 9 yang ditampilkan dalam satuan jarak dengan titik acuan Stasiun 1 jarak 0 m. Gambar 5. Penyebaran DO Sungai Cicendo sampai Waduk Cirata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100 1200 D O m g .L -1 Jarak dari Stasiun 1 m St A St B St C St 1-4 St 6 St 7 St 8 St 9 St 5 21 Nilai DO Sungai Cicendo sampai Waduk Cirata bervariasi, yaitu berkisar antara 5,3-8,05 mg.L -1 . Nilai DO tertinggi, sebesar 8,05 mg.L -1 , terdapat pada Stasiun 1, sedangkan nilai DO terendah, sebesar 5,3 mg.L -1 , terdapat pada Stasiun 7c dan 8c. Secara umum, nilai DO menurun dari sungai menuju waduk, baik pada Stasiun a, b, maupun c, kecuali pada Stasiun 5c. Nilai DO pada Stasiun 5c meningkat, meskipun selanjutnya mengalami penurunan seperti kelompok Stasiun a dan b. Nilai DO secara umum menurun dari sungai menuju waduk, tetapi mengalami sedikit peningkatan pada wilayah waduk Stasiun 7 ke Stasiun 8 dan 9. Salah satu sumber DO di waduk berasal dari fotosisntesis oleh fitoplankton. Kelimpahan fitoplankton yang berbeda berkaitan dengan nilai DO dalam perairan. Peningkatan nilai DO di wilayah waduk diduga disebabkan oleh perbedaan kelimpahan fitoplankton di perairan tersebut. Berbeda dengan DO, suhu perairan Sungai Cicendo sampai Waduk Cirata mengalami peningkatan. Grafik penyebaran suhu sungai sampai ke waduk terdapat pada Gambar 6. Gambar 6. Penyebaran suhu Sungai Cicendo sampai Waduk Cirata Suhu perairan Sungai Cicendo lebih rendah dibandingkan dengan suhu perairan setelah memasuki Waduk Cirata. Suhu perairan sungai berkisar 28,2-29,03 5 10 15 20 25 30 35 40 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100 1200 S u h u o C Jarak dari stasiun 1 m St A St B St C St 6 St 7 St 8 St 9 St 5 St 1-4 22 o C, sedangkan suhu waduk berkisar 30-34,3 o C. Suhu ini meningkat ke arah waduk secara perlahan, namun tidak demikian untuk Stasiun 5a dan 5b. Suhu perairan pada Stasiun tersebut meningkat cukup tinggi, yaitu 34,3 o C untuk Stasiun 5a dan 33,5 o C untuk Stasiun 5b, sedangkan suhu pada Stasiun 5c hanya 30 o C. Kekeruhan merupakan pengukuran terhadap material tersuspensi. Kekeruhan yang disebabkan oleh partikel yang dapat mengendap sering digunakan sebagai faktor pembatas Odum 1971. Grafik penyebaran kekeruhan Sungai Cicendo hingga Waduk Cirata ditampilkan pada Gambar 7. Gambar 7. Penyebaran kekeruhan Sungai Cicendo sampai Waduk Cirata Kekeruhan Sungai Cicendo bervariasi dengan nilai tertinggi sebesar 184 NTU pada Stasiun 3, sedangkan setelah memasuki Waduk Cirata, kekeruhan tersebut cenderung menurun dengan nilai terendah, sebesar 6,48 NTU pada Stasiun 8c. Kekeruhan sungai meningkat dari Stasiun 1 sampai Stasiun 3, kemudian menurun pada stasiun berikutnya hingga mencapai stasiun yang berada di kawasan waduk. Stasiun 5 a, b, c memiliki kekeruhan yang lebih tinggi dibandingkan stasiun berikutnya yaitu Stasiun 6, 7, 8, dan 9. Stasiun 5 merupakan stasiun yang 50 100 150 200 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100 1200 K e k e r u h a n N T U Jarak dari stasiun 1 m St A St B St C St 5 St 1-4 St 6 St 7 St 8 St 9 23 berhubungan langsung dengan sungai serta memiliki kedalaman yang paling dangkal di antara stasiun lainnya di waduk, yaitu antara 1,1-1,7 m. Secara umum, kekeruhan air menurun setelah meninggalkan sungai Stasiun 1 sampai Stasiun 4. Penurunan kekeruhan diduga terjadi akibat pengenceran massa air sungai dengan massa air waduk. Apabila kekeruhan setelah meninggalkan sungai tetap tinggi, maka hal tersebut dapat berpengaruh terhadap kandungan oksigen terlarut. Kekeruhan yang tinggi dapat menurunkan konsentrasi oksigen terlarut dalam perairan Palter et al. 2007. Oksigen tersebut digunakan untuk mengoksidasi bahan organik penyebab kekeruhan yang berasal dari sungai. Arus merupakan ciri utama pada perairan mengalir sehingga sering dianggap sebagai faktor pembatas Odum 1971. Kecepatan arus Sungai Cicendo bervariasi mulai dari Stasiun 1 yang berada di kawasan sungai sampai Stasiun 9 yang sudah berada di waduk Gambar 8. Gambar 8. Penyebaran kecepatan arus Sungai Cicendo sampai Waduk Cirata Kecepatan arus Sungai Cicendo hingga Waduk Cirata berkisar antara 0-0,5 m.s -1 . Kecepatan arus tertinggi sebesar 0,5 m.s -1 terdapat pada Stasiun 1 dan -0.1 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100 1200 K e c e p a ta n a r u s m .s -1 Jarak dari stasiun 1 m St A St B St C St 5 St 1-4 St 6 St 7 St 8 St 9 24 terendah sebesar 0 m.s -1 pada Stasiun 6b, 6c, 8, dan 9. Kecepatan arus pada lokasi penelitian secara umum menurun ke arah waduk dan mulai mencapai nilai nol pada Stasiun 6b dan 6c. Hal ini sebagaimana pernyataan Odum 1971 bahwa kecepatan arus bervariasi pada bagian yang berbeda dalam suatu aliran air yang sama. Kecepatan arus menurun pada perairan yang lebar dan akan semakin menurun ketika suatu sungai bermuara menuju perairan menggenang waduk. Penurunan kecepatan arus ini berlangsung hingga menyerupai kondisi perairan menggenang. Penurunan kecepatan arus dari sungai ke waduk tidak terjadi pada Stasiun 3. Sebaliknya, kecepatan arus pada Stasiun 3 meningkat menjadi 0,43 m.s -1 . Hal ini disebabkan karena adanya penyempitan aliran serta struktur bebatuan yang lebih besar di sekitar Stasiun 3. Kecepatan arus pada Stasiun 6a sebesar 0,02 m.s -1 merupakan arus yang sangat lambat Welch dan Lindell 1980. Selanjutnya, kecepatan arus pada Stasiun 6b dan 6c sudah mencapai nol, tetapi masih terdapat arus pada Stasiun 7 walaupun dengan nilai kecepatan yang sangat kecil.

4.2 Pembahasan