Perumusan Masalah Kegunaan Penelitian Penelitian yang relevan

4 dengan tahun 2007 Dinas Pelayanan Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah hanya mengesahkan 35 akta badan hukum koperasi , sangat sedikit apabila dibandingkan dengan pengesahan tahun sebelum dikeluarkannya Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM dimaksud yang rata-rata setiap tahun mencapai 301 sampai dengan 319 akta badan hukum koperasi Sumber : Dinas Pelayanan Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis berkeinginan untuk mengkaji implementasi dari Keputusan Menteri dimaksud , khususnya faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas berlakunya Keputusan Menteri tersebut . Berdasarkan hal-hal yang telah penulis sebutkan di atas, maka penulis berkeinginan untuk menulis tesis dengan judul : IMPLEMENTASI KEPUTUSAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH RI NO: 98KEPM.KUKMIX2004 TENTANG NOTARIS SEBAGAI PEMBUAT AKTA KOPERASI DI DINAS PELAYANAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka menurut penulis perlu dirumuskan suatu permasalahan yang disusun scara sistimatis, sehingga sasaran yang hendak dicapai menjadi jelas, tegas, terarah dan memudahkan pemahaman terhadap masalah yang akan diteliti sehingga 5 penelitian akan mencapai tujuan yang diharapkan. Adapun permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah : 1. Langkah – langkah apakah yang dilakukan oleh Dinas Pelayanan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Notaris dan Masyarakat pemohon akta koperasi dalam mengimplementasikan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI Nomor : 98 Kep M.KUKM IX 2004 Tentang Notaris Sebagai Pembuat Akta Koperasi ?. 2. Apakah Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI Nomor 98KepM.KUKMIX2004 tentang Notaris Sebagai Pembuat Akta Koperasi dimaksud efektif dalam diimplementasinya ? 3. Permasalahan apakah yang dihadapi dalam mengimplementasikan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI Nomor : 98 Kep M.KUKM IX 2004 tentang Notaris Sebagai Pembuat Akta Koperasi dan bagaimanakah solusinya ?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum

a. Untuk mengetahui langkah-langkah yang dilakukan oleh Dinas Pelayanan koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah, Notaris dan masayarakat pemohon akta pendirian Koperasi dalam mengimplementasikan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI Nomor : 98 Kep M.KUKM IX 2004 Tentang Notaris Sebagai Pembuat Akta Koperasi. 6 b. Untuk mengetahui apakah Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI Nomor : 98 Kep M.KUKM IX 2004 tentang Notaris Sebagai Pembuat Akta Koperasi efektif untuk diimplementasikan c. Untuk mengetahui permasalahan dan solusi berkaitan dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI Nomor : 98 KepM.KUKMIX2004 tentang Notaris Sebagai Pembuat Akta Koperasi.

2. Tujuan khusus

a. Untuk memenuhi syarat akademik guna memperoleh gelar Magister Ilmu Hukum dalam bidang Ilmu Hukum pada Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. b. Untuk menambah wawasan dalam memperluas pamahaman mengenai Notaris Sebagai Pembuat Akta Koperasi beserta pengesahannya.

D. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian seperti tersebut diatas maka hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat antara lain : 1. Secara teoritis memberikan sumbangan pemikiran terhadap perkembangan ilmu hukum khususnya bidang hukum dan kebijakan publik. 2. Secara praktek sebagai suatu bahan pertimbangan dalam upaya penyempurnaan fungsi dan peranan notaris sebagai pembuat akta koperasi. 7 3. Untuk penulis secara pribadi adalah sebagai tugas akhir dan syarat dalam menyelesaikan studi magister ilmu hukum di Universitas Sebelas Maret Surakarta.

E. Penelitian yang relevan

Penelitian tentang Implementasi Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI Nomor : 98 Kep M.KUKM IX 2004 tentang Notaris Sebagai Pembuat Akta Koperasi sepengetahuan penulis belum ada penelitian tentang judul seperti diatas. 8

BAB II KERANGKA TEORITIK

A. Landasan Teori 1. Teori Bekerjanya Hukum.

Kehidupan dalam masyarakat sebenarnya berpedoman pada suatu aturan yang oleh sebagian terbesar masyarakat tersebut dipatuhi dan ditaati oleh karena merupakan pegangan baginya. Hubungan-hubungan antar manusia serta antara manusia dengan masyarakat atau kelompoknya, diatur oleh serangkaian nilai-nilai dan kaidah-kaidah, dan peri kelakuannya semakin lama melembaga menjadi pola-pola. Kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat adalah beragam macamnya, dan kaidah yang penting adalah kaidah-kaidah hukum, selain kaidah agama, kesusilaan dan kesopanan. Sebagaimana dikatakan oleh Satjipto Rahardjo dalam OK Khairiddin. 1991 : 141 bahwa hukum dalam perkembangannya tidak hanya dipergunakan untuk mengukuhkan pola-pola kebiasaan dan tingkah laku yang terdapat di dalam masyarakat, melainkan juga untuk mengarahkannya kepada tujuan-tujuan yang dikehendaki, menghapuskan kebiasaan-kebiasaan yang dipandangnya tidak sesuai lagi, menciptakan pola-pola kelakuan baru dan sebagainya. Hal itu dikarenakan hukum merupakan suatu kebutuhan masyarakat sehingga ia bekerja dengan cara memberikan petunjuk tingkah laku manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Ia merupakan pencerminan