perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user responden terhadap indikator tersebut diukur dengan Skala Likert 1-7
mengacu pada Seddon dan Kiew 1996. c. Kualitas Informasi
Kualitas Informasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini merupakan persepsi pemakai mengenai kualitas informasi yang dihasilkan
oleh sistem akuntansi yang digunakan. Beberapa karakteristik yang digunakan untuk menilai kualitas informasi dari sistem akuntansi ini
antara lain adalah accuracy, timeliness, relevance, informativeness, dan competitiveness. Variabel ini menggambarkan kualitas informasi yang
dipersepsikan oleh pengguna persepsi responden terhadap indikator tersebut diukur dengan Skala Likert 1-7 mengacu pada Seddon dan Kiew
1996.
D. Uji Statistik Penelitian
1. Deskripsi Responden Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji
statistik umum yang berupa deskripsi responden. Melalui pengujian ini peneliti memberikan gambaran mengeni deskripsi responden penelitian
berupa jenis kelamin, tingkat pendidikan dan masa kerja.
2. Uji Validitas Instrumen. Uji validitas dilakukan untuk menilai seberapa baik suatu instrument
ataupun proses pengukuran terhadap konsep yang diharapkan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user mengetahui apakah yang kita tanyakan dalam kuesioner sudah sesuai dengan
konsepnya Ghozali, 2005. Dalam penelitian ini digunakan validitas kriteria yang tingkat validitasnya diukur dengan rumus korelasi product moment yang
dihitung dengan angka kasar observasi Ghozali, 2005 yaitu :
r
xy
=
{ }
{ }
2 2
2 2
. .
y y
x x
y x
xy S
- NS
S -
NS S
S -
NS
Keterangan : r
xy
= koefisien korelasi antara item x dengan total y. x
= skor tiap-tiap item. y
= total skor sub tes tiap-tiap item. N
= jumlah subyek. Jika r
xy
hitung r
xy
tabel atau t signifikan a = 0,05 ; maka instrumen
tersebut dikatakan valid. Namun jika r
xy
hitung r
xy
tabel atau t signifikan a =0,05; maka instrumen tersebut dikatakan tidak valid. Perhitungan uji
validitas ini digunakan bantuan software komputer program SPSS 15 for Windows.
C. Uji Reliabilitas Instrumen. Uji reliabilitas merupakan suatu alat ukur, maksudnya sejauh mana
pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif sama apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek yang sama. Uji reliabilitas
dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen ini memiliki konsistensi yang tinggi atau tidak. Instrumen dapat digunakan jika instrumen tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user mempunyai tingkat reliabilitas yang tinggi Ghozali, 2005. Dalam penelitian
ini pengujian reliabilitas terhadap instrumen menggunakan uji kedanalan teknik Cronbach’s Alpha :
Alpha =
. 1
1
2 2
þ ý
ü î
í ì
- -
x S
J S
k k
Keterangan : k = banyaknya belahan.
S
2
= varian skor belahan. S
2
x = varian skor total. J
= koefisien reliabilitas alpha. Koefisien Cronbach’s Alpha akan memberikan harga yang lebih kecil
atau sama dengan harga reliabilitas yang sebenarnya sehingga selalu ada kemungkinan bahwa reliabilitas tes yang sebenarnya lebih tinggi dari
koefisien a , sedangkan nilai alpha berada antara 0,8 sampai 1,0
dikategorikan reliabilitas baik, nilai 0,6 sampai dengan 0,79 memiliki reliabilitas diterima dan nilai alpha kurang dari 0,6 memiliki reliabilitas
kurang baik Sekaran, 2003. D. Uji Asumsi Klasik
Syarat agar dapat menggunakan persamaan regresi bergdana adalah terpenuhinya asumsi klasik untuk mendapatkan nilai pemeriksa yang tidak
bisa dan efisien dari suatu persamaan regresi bergdana dengan metode kuadrat terkecil Least Squares. Persyaratan asumsi klasik yang harus
dipenuhi antara lain: a. Uji Normalitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau
mendekati normal Ghozali, 2005. Distribusi normal merupakan distribusi teoritis dari variable rdanom yang kontinyu. Kurva yang
menggambarkan distribusi normal adalah kurva normal yang berbentuk simetris. Uji normalitas data dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
apakah sampel yang diambil telah memenuhi kriteria sebaran atau distribusi normal. Pengujian normalitas data dilakukan dengan
menggunakan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov. Sebuah variabel dikatakan terdistribusi dengan normal apabila hasil pengujian
menunjukkan nilai signifikansi di atas 5 Ghozali, 2005. b. Uji Multikolinieritas
Multicollinearity adalah suatu keadaan terjadinya satu atau lebih variabel bebas yang berkorelasi sempurna atau mendekati sempurna
dengan variabel bebas lainnya. Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multicollinearity dilihat dari Value inflation Factor VIF variabel bebas
terhadap variabel terikat. Nilai yang umum dipakai adalah tolerance value 0,10 dan VIF lebih kecil dari 10 Ghozali, 2005.
c. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas terjadi bila varian Y berubah, karena
variabel X berubah, sehingga timbul perbedaan, karena adanya gangguan yang timbul dalam fungsi regresi mempunyai varian yang berbeda.
Heteroskedastisitas akan mengakibatkan penaksiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien. Hasil penaksiran akan menjadi kurang dari
semestinya. Heteroskedastisitas bertentangan dengan salah satu asumsi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user dasar regresi linier, yaitu bahwa variasi residual sama untuk semua
pengamatan atau disebut homoskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau
tidak heteroskedastisitas. Heteroskastisitas dalam penelitian ini diuji dengan
menggunakan uji
Scatterplot. Ada
atau tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana
sumbu Y adalah Y yang diprediksi dan sumbu X adalah residual Ghozali, 2005. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika
tidak ada pola yang telah terbentuk dan titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2005.
5. Uji Hipotesis Analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi linier
bergdana. Berikut ini persamaan yang digunakan dalam penelitian ini. Y =
α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e.
Keterangan : Y
= Kepuasan Pengguna Sistem, X1
= Persepsi pentingnya sistem, X2
= Kualitas Informasi, X3
= Kualitas Sistem ,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user β1- β3 = Koefisien regresi,
e = error.
a. Koefisien Determinasi adjusted R
2
Koefisien determinasi adalah nilai yang menunjukkan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependennya. Nilai
koefisien determinasi adjusted R
2
dilihat pada hasil pengujian regresi linier
bergdana untuk
variabel independen
terhadap variabel
dependennya. Koefisien determinasi dapat dilihat dari nilai adjusted R
2
karena variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini dari satu variabel Ghozali, 2005.
b. Nilai F Merupakan pengujian bersama-sama variabel independen yang
dilakukan untuk melihat variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Melalui Nilai F kita akan mengetahui pengaruh
persepsi pentingnya sistem, kualitas sistem dan kualitas informasi secara simultan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi pada aparat
Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen. Pengujian dikatakan memberikan hasil signifikan jika nilai p berada di bawah 5.
c. Nilai t Merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah
variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Nilai t dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi
5. Variabel independen dikatakan berpengaruh signifikan terhadap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user variabel dependen apabila nilai sig p-Value di bawah 5. Nilai t
digunakan untuk mengetahui pengaruh persepsi pentingnya sistem, kualitas sistem dan kualitas informasi secara parsial terhadap kepuasan
pengguna sistem informasi.
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN