Pendekatan Realistik
a
1
56, 60, 64, 44, 44, 68, 52, 40,
44, 92, 44 32, 36, 44, 28,
88, 60, 60, 72, 32, 88, 36, 64,
56, 40, 72, 44, 48, 56, 80, 48,
56, 56, 36, 28, 52, 52, 88, 48,
64, 52, 68, 48, 44, 28, 52
28, 88, 28, 76, 64, 76, 40, 28,
48, 44, 40, 44, 68, 28, 92
Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan Konvensional
a
2
56, 80, 40, 44, 36, 96, 40, 48,
56, 56, 28, 56, 44, 24, 60, 44,
64 48, 68, 44, 72,
80, 24, 40, 52, 44, 68, 48, 32,
52, 40, 44, 52, 72, 16, 56, 52,
68, 60, 36, 48 68, 72, 84, 32,
80, 24, 68, 76, 60, 44, 40, 80,
40, 56, 36, 48, 84, 28, 64
3.
Data Gaya Belajar Matematika Siswa
Data tentang gaya belajar matematika siswa yang diperoleh dari skor angket gaya belajar siswa. Data tersebut selanjutnya dikelompokan dalam tiga
kategori yaitu gaya belajar auditorial, visual dan kinestetik. Berdasarkan data yang telah terkumpul, untuk kelas eksperimen terdapat
11 siswa yang termasuk kategori auditorial, 35 siswa termasuk kategori visual, dan 15 siswa termasuk kategori kinestetik. Sedangkan untuk kelas kontrol
terdapat 17 siswa yang termasuk kategori auditorial, 24 siswa termasuk kategori visual, dan 19 siswa termasuk kategori kinestetik. Hasil selengkapnya dapat
dilihat pada Lampiran 16.
B. Pengujian Persyaratan Analisis
1. Uji Keseimbangan
Uji keseimbangan diambil dari nilai raport matematika semester sebelumnya. Untuk kelompok eksperimen dengan jumlah siswa 61, diperoleh
rerata 68,2623; standar deviasi 11,1144 dan variansi 123,5301. Sedangkan kelompok kontrol dengan jumlah siswa 62, diperoleh rerata 70,9355; standar
deviasi 11,4889 dan variansi 131,9958. Hasil uji keseimbangan keadaan awal antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dengan menggunakan uji-t. Sehingga sebelum dilakukan uji keseimbangan kedua kelompok harus diuji normalitas terlebih dahulu. Hasil uji
normalitas kedua kelompok dengan metode Lilliefors disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Awal
Dari pengujian terhadap data diperoleh t
obs
= -1,3112 bukan merupakan anggota daerah kritik, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol berasal dari dua populasi yang berkemampuan awal sama. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 19.
2. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas dengan metode
Lilliefors disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.3 Hasil analisis Uji Normalitas
Sumber N
L
obs
L
0,05; n
Keputusan Uji
Kesimpulan Pendekatan Realistik
61 0,1092
0,1134 Diterima Normal
Pendekatan Konvensional 60
0,0948 0,1125
Diterima Normal
Gaya Belajar Auditorial 28
0,1660 0,1674
Diterima Normal
Gaya Belajar Visual 59
0,1118 0,1153
Diterima Normal
Gaya Belajar Kinestetik 34
0,1439 0,1519
Diterima Normal
Sumber N
L
obs
L
0,05; n
Keputusan Uji Kesimpulan
Kelas Eksperimen 61
0,0908 0,1134
Diterima Normal
Kelas Kontrol 62
0,0736 0,1125
Diterima Normal
Dari Tabel 4.3 terlihat bahwa semua harga L
obs
bukan merupakan anggota daerah kritik, maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 20 dan 21. 3.
Uji Homogenitas Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel berasal
dari populasi yang homogen atau tidak. Hasil uji homogenitas dengan metode Bartlett disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.4 Hasil Analisis Uji Homogenitas Sumber
k c
2 obs
c
2 0,05;k-1
Keputusan uji Kesimpulan Pendekatan Pembelajaran
2 0,0183
3,841 Diterima
Homogen Gaya Belajar Siswa
3 2,9135
5,991 Diterima
Homogen Dari Tabel 4.4 terlihat bahwa semua harga c
2 obs
bukan merupakan anggota daerah kritik, maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang
homogen. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 22.
C. Pengujian Hipotesis