4.3 Evaluasi Klasifikasi Visual dan Klasifikasi Digital
Hasil evaluasi dilakukan untuk melihat perbandingan besarnya nilai uji akurasi baik dari akurasi hasil klasifikasi visual maupun hasil dari akurasi digital
klasifikasi terbimbing. Besarnya nilai perbandingan uji akurasi overall accuracy dan kappa accuracy dari klasifikasi visual dan klasifikasi digital disajikan pada
Tabel 22. Pada Tabel 22 dapat dilihat bahwa nilai overall accuracy dan kappa accuracy terkecil terdapat pada klasifikasi digital. Hal ini dikarenakan citra yang
digunakan memiliki error. Selain itu pada klasifikasi digital memiliki jumlah kategori yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan hasil klasifikasi visual,
sehingga data acuan yang digunakan pada pengecekan lapangan dipilih hasil uji akurasi yang tinggi yaitu hasil uji akurasi klasifikasi visual.
Tabel 22 Hasil uji akurasi klasifikasi visual dan klasifikasi digital
Tahun Klasifikasi Visual
Klasifikasi Digital Overall
Accuracy Kappa
Accuracy Overall
Accuracy Kappa
Accuracy 1987
85,3 81,8
82,9 78,5
1995 86,5
83,3 84,1
80 2000
87,8 84,8
85,3 81,5
4.4 Pengukuran Laju Deforestasi dari Tahun 1987~2000
Deforestasi merupakan perubahan tutupan lahan berhutan menjadi tutupan lahan bukan hutan secara permanen. Hasil luasan deforestasi menggunakan
thematic change pada tahun 1987~1995 terjadi deforestasi sebesar 4.131,23 ha Tabel 23. Deforestasi terbesar terjadi untuk tutupan lahan menjadi PLK sebesar
3.455,92 ha. Selanjutnya pada defeorestasi tahun 1995~2000 terjadi deforestasi sebesar 30.579,65 ha dimana perubahan lahan terbesar digunakan untuk PLK
sebesar 27.029,23 Tabel 24.
Tabel 23 Deforestasi dari tahun 1987~1995
Deforestasi 1987~1995 Luas deforestasi ha
Hutan mangrove ke PLK 11,37
Hutan primer ke tanah terbuka 75,59
Hutan sekunder ke PLK 3.444,55
Hutan sekunder ke pemukiman 35,33
Hutan sekunder ke perkebunan 236,67
Hutan sekunder ke sawah 200,99
Hutan sekunder ke tanah terbuka 126,73
Total 4.131,23
Tabel 24 Deforestasi dari tahun 1995~2000
4.4 Peubah Deforestasi