4.2 Klasifikasi Digital Menggunakan Metode Klasifikasi Terbimbing
Hasil klasifikasi terbimbing ini menghasilkan 9 kategori penutupan lahan, yaitu: awan, badan air, bayangan awan, hutan primer, hutan sekunder,
pemukiman, PLK, sawah, dan tanah terbuka.
Nilai rata-rata keterpisahan antar kelas sebesar 2000 dan nilai keterpisahan terendah sebesar 1916,71 yang terdapat di antara kelas pemukiman dan kelas
sawah pada tahun 1995. Nilai keterpisahan ini memiliki makna bahwa kedua kelas tersebut dapat dipisahkan dengan baik. Matrik nilai keterpisahan antar kelas hasil
klasifikasi terbimbing disajikan pada Tabel l5, 16 dan 17.
Tabel 15 Separabilitas tahun 1987
Kelas Penutupan Lahan C1
C2 C3
C4 C5
C6 C7
C8 C9
Awan C1 2000
2000 2000
2000 2000
2000 2000
2000 Badan Air C2
1907,69 2000
2000 2000
2000 2000
2000 Bayangan Awan C3
2000 2000
1999,52 1999,98
2000 2000
Hutan Primer C4 2000
2000 2000
2000 2000
Hutan Sekunder C5 2000
1999,99 2000 1990,07
Pemukiman C6 1982,36
2000 2000
PLK C7 1999,51
2000 Sawah C8
0 1998,97 Tanah Terbuka C9
Tabel 16 Separabilitas tahun 1995
Kelas Penutupan Lahan C1
C2 C3
C4 C5
C6 C7
C8 C9
Awan C1 2000
2000 2000
2000 2000
2000 2000
2000 Badan Air C2
2000 2000
2000 2000
2000 2000
2000 Bayangan Awan C3
1992,41 2000
2000 1999,83
2000 1999,94 Hutan Primer C4
2000 2000
1966,59 2000
2000 Hutan Sekunder C5
1999,53 2000
2000 2000
Pemukiman C6 2000
1916,71 2000
PLK C7 2000
2000 Sawah C8
2000 Tanah Terbuka C9
Tabel 17 Separabilitas tahun 2000
Kelas Penutupan Lahan C1
C2 C3
C4 C5
C6 C7
C8 C9
Awan C1 2000
2000 2000
2000 2000
2000 2000
2000 Badan Air C2
2000 2000
2000 2000
2000 2000
2000 Bayangan Awan C3
2000 2000
2000 2000
2000 2000
Hutan Primer C4 1983,51
2000 2000
1999,97 2000
Hutan Sekunder C5 2000
2000 1960,81
2000 Pemukiman C6
2000 2000
2000 PLK C7
1995,27 1987
Sawah C8 1999,98
Tanah Terbuka C9
Hasil klasifikasi dievaluasi menggunakan matrik kesalahan confusion matrix atau matrik kontingensi yang dibuat melalui proses klasifikasi piksel
yang diwakili oleh titik referensi. Matrik kesalahan memberikan informasi mengenai penyimpangan klasifikasi yang berupa kelebihan jumlah piksel dari
kelas yang lain atau emisi omission dan kekurangan jumlah piksel pada masing- masing kelas atau komisi commission. Kesalahan emisi omission error dikenal
juga dengan istilah akurasi pembuat producer’s accuracy adalah akurasi yang
diperoleh dengan membagi piksel yang benar dengan jumlah total piksel dari data acuan per kelas. Matrik kesalahan hasil klasifikasi terbimbing disajikan dalam
Tabel 19, 20, dan 21. Producer
’s accuracy terendah terdapat pada tambak pada tahun 1987, 1995, dan 2000. Sedangkan nilai tertinggi pada tahun 1987, 1995, dan 2000 terdapat
pada badan air. Akurasi lainnya adalah akurasi pengguna user accuracy merupakan akurasi yang diperoleh dengan membagi jumlah piksel yang benar
dengan total piksel yang dikelaskan ke dalam kelas tersebut Tabel 19, 20 dan 21. Besarnya akurasi hasil klasifikasi keseluruhan dapat diukur menggunakan
akurasi umum overall accuracy dan akurasi kappa. Overall accuracy adalah akurasi yang dihitung berdasarkan jumlah piksel yang dikelaskan dengan benar
pada seluruh kelas dibagi dengan jumlah total piksel yang digunakan. Akurasi ini akan menghasilkan pengukuran yang cenderung over estimate karena dalam
proses perhitungannya, overall accuracy hanya melibatkan piksel-piksel yang benar saja.
Evaluasi hasil klasifikasi sangat disarankan menggunakan akurasi kappa. Piksel-piksel yang terlibat dalam perhitungan akurasi kappa adalah seluruh piksel
yang digunakan sebagai acuan untuk pengukuran akurasi hasil klasifikasi, sehingga jika dibandingkan dengan overall accuracy perhitungan akurasi kappa
akan lebih akurat dalam mengevaluasi hasil klasifikasi.
Tabel 18 Hasil uji akurasi klasifikasi terbimbing tahun 1987, 1995, dan 2000
No Tahun
Overall Accuracy Kappa Accuracy
1 1987
82,93 78,53
2 1995
84,15 80,01
3 2000
85,37 81,55
Pada Tabel 18 dapat dilihat bahwa nilai overall accuracy pada tahun 1987, 1995, dan 2000 diperoleh sebesar 82,93, 84,15 dan 85,37. Sedangkan pada
hasil Kappa akurasi tahun 1987, 1995 dan 2000 diperoleh nilai sebesar 78,53, 80,01 dan 81,55 Tabel 18. Peta tutupan lahan hasil klasifikasi terbimbing
disajikan pada Gambar 13, 14, dan 15.
Tabel 19 Matrik kesalahan matrik konfusierror matrix untuk klasifikasi terbimbing tahun 1987
Data refrensi Kategori
User UA
C1 C2
C3 C4
C5 C6 C7 C8
C9 C10 Total Accuracy
Pemukiaman C1 21
1 1
23 0,91
91 Hutan Sekunder C2
8 8
1 100
PLK C3 3
3 1
100 Sawah C4
23 1
24 0,96
96 Perkebunan C5
1 7
8 0,88
88 Bandara C6
1 1
Tambak C7 3
3 Tanah Terbuka C8
1 1
4 6
0,67 67
Badan Air C9 2
2 1
100 Semak Belukar C10
1 1
2 4
Total 22
10 4
27 9
8 2
82 Produser Accuracy
0,95 0,80
0,75 0,85
0,78 0,5
1 Overall Accuracy
PA 95
80 75
85 78
50 100
82,93 Xkk
68 Kappa Accuracy
Xk+X+k 1376
78,55
35
Tabel 20 Matrik kesalahan matrik konfusierror matrix untuk klasifikasi terbimbing tahun 1995 Data referensi
Kategori User
UA C1
C2 C3
C4 C5
C6 C7 C8 C9
C10 Total Accuracy Pemukiaman C1
22 1
23 0,96
96 Hutan Sekunder C2
8 8
1 100
PLK C3 3
3 1
100 Sawah C4
23 1
24 0,96
96 Perkebunan C5
1 7
8 0,88
88 Bandara C6
1 1
Tambak C7 3
3 Tanah Terbuka C8
1 1
4 6
0,67 67
Badan Air C9 2
2 1
100 Semak Belukar C10
1 1
2 4
Total 23
9 4
27 9
8 2
82 Produser Accuracy
0,96 0,90
0,75 0,85
0,78 0,5
1 Overall Accuracy
PA 96
90 75
85 78
50 100
84,15 Xkk
69 Kappa Accuracy
Xk+X+k 1390
80,03
36
Tabel 21 Matrik kesalahan matrik konfusierror matrix untuk klasifikasi terbimbing tahun 2000
Data referensi Kategori
User UA
C1 C2
C3 C4
C5 C6 C7 C8
C9 C10 Total Accuracy
Pemukiaman C1 22
1 23
0,96 96
Hutan Sekunder C2 8
8 1
100 PLK C3
3 3
1 100
Sawah C4 23
1 24
0,96 96
Perkebunan C5 1
7 8
0,88 88
Bandara C6 1
1 Tambak C7
3 3
Tanah Terbuka C8 1
5 6
0,83 83
Badan Air C9 2
2 1
100 Semak Belukar C10
1 1
2 4
Total 23
9 3
27 9
9 2
82 Produser Accuracy
0,96 0,89
1 0,85
0,78 0,56
1 Overall Accuracy
PA 96
89 100
85 78
56 100
85.37 Xkk
70 Kappa Accuracy
Xk+X+k 1392
81.55
37
Gambar 13 Peta hasil klasifikasi terbimbing di Pulau Lombok tahun 1987. 38
Gambar 14 Peta hasil klasifikasi terbimbing di Pulau Lombok tahun 1995. 39
Gambar 15 Peta hasil klasifikasi terbimbing di Pulau Lombok tahun 2000. 40
4.3 Evaluasi Klasifikasi Visual dan Klasifikasi Digital