2.4 Keterbasahan Wettability
Keterbasahan merupakan kondisi suatu permukaan yang menentukan sejauh mana cairan akan ditarik oleh permukaan tersebut, keterbasahan
dipengaruhi oleh absorpsi, penetrasi, dan penyebaran perekat Marra 1992. Ikatan antara perekat dan permukaaan sirekat dimungkinkan terjadi karena
perekat lebih dulu membasahi permukaan, dengan kata lain perekat harus diaplikasikan dalam bentuk cairan. Ukuran keterbasahan suatu permukaan adalah
sudut yang terbentuk antara cairan yang jatuh pada permukaaan yang datar dan halus. Pembasahan yang baik terjadi ketika sudut kontak antara perekat dan
substrat lebih kecil dari 90ยบ. Pembasahan yang sempurna terjadi ketika ikatan molekuler antara cairan dan padatan lebih besar dibandingkan ikatan molekuler
dalam cairan. Berhasil atau tidaknya cairan membasahi suatu padatan tergantung pada tegangan permukaan kedua substan, misalnya polimer dan substrat Wellons
1983. Faktor- faktor yang mempengaruhi keterbasahan yaitu kayu kerapatan,
ekstraktif, porositas dan kebersihan permukaan, perekat suhu, kekentalan, dan tegangan permukaan, serta kondisi-kondisi pengerjaan mesin Surdiding et al.
2007. Kayu-kayu yang berkerapatan rendah porositasnya tinggi menjadi lebih baik untuk dibasahi, sedangkan kandungan zat ekstraktif pada kayu dalam jumlah
berlebihan atau ekstraktif non polar seperti terpena dan asam lemak mempunyai pengaruh yang kurang baik. Selain itu, keterbasahan juga dipengaruhi oleh
kebersihan permukaan kayu dan kondisi-kondisi pengerjaan dengan mesin. Sebagai contoh, pisau yang tidak tajam menyebabkan permukaan kayu menjadi
terlalu panas atau terjadi compaction Sucipto 2009. Peningkatan energi permukaan yang dipengaruhi kadar air, terjadi karena
pengembangan struktur kayu yang melepaskan gugus hidroksi polar akan mengembangkan cairan dan polimer perekat. Perekat cair dapat menyebabkan
pengembangan kayu secara substansial. Dengan demikian, beberapa perekat kayu mempunyai kapasita untuk mengkonversi permukaan kayu yang energinya rendah
menjadi energi permukaan yang jauh lebih tinggi Wellons 1983. Perekat cair dengan pH rendah seperti urea formaldehida mempunyai kesulitan dalam
pembasahan dan menempel pada permukaan Surdiding et al. 2007.
Keterbasahan memiliki peranan penting terhadap keteguhan rekat, artinya nilai keterbasahan yang tinggi cenderung menghasilkan keteguhan rekat relatif baik.
Keterbasahan dapat diukur dengan menggunakan dua metode, yaitu Metode Sudut Kontak dan Metode Tinggi Absorpsi Air Terkoreksi TAAT atau
Corrected Water Absorption Height CWAH yang digunakan untuk papan partikel. Pada hasil pengukuran TAAT tidak mencerminkan kualitas kayu yang
akan direkat karena pada metode TAAT kayu dihaluskan sehingga bagian permukaan dan bagian yang bukan permukaan tidak dapat dibedakan Surdiding
et al. 2007.
2.5 Keterekatan Gluability