10
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. BAHAN DAN ALAT
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan tempe adalah kacang kedelai kuning, laru tempe, dan air. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan sari tempe adalah tempe hasil
fermentasi kedelai, air, gula pasir, jahe, CMC, dan daun pandan. Bahan-bahan yang digunakan dalam analisis antara lain air destilata, K
2
SO
4
, HgO, Na
2
S
2
O
3
, H
2
SO
4
, H
3
BO
3
, NaOH, HCl, Kristal kaliumhidrogenftalat KHP, indikator fenolftalein, indikator campuran metil merah dan
metilen biru dalam etanol, heksana, standar isoflavon, HCl 1M, asetonitril, DPPH, metanol, dan asam askorbat.
Alat-alat yang digunakan dalam fermentasi tempe adalah kompor, panci, ember plastik, timbangan, kantong plastik, sendok makan, dan pengaduk. Alat-alat yang digunakan dalam
pembuatan sari tempe adalah panci, timbangan, kompor, kain saring, blender, dan termometer. Alat-alat yang digunakan dalam pengalengan sari tempe adalah retort, termokopel,
thermorecorder , kaleng, exhauster, dan double seamer. Alat-alat yang digunakan dalam analisis
adalah buret, tanur listrik, pembakar bunsen, pipet tetes, pipet volumetrik, gelas piala, cawan alumunium, cawan porselin, gelas ukur, erlenmeyer, neraca analitik, oven pengering, alat
destilasi yang dilengkapi kondensor, labu lemak, labu Kjeldahl, kertas saring, desikator, gegep, pinset, batang pengaduk, tabung reaksi, HPLC dengan kolom C-18 oktadesilxilena, filter glass
fiber Gelman tipe AE ukuran 13 mm , spektrofotometer UV-Vis, dan kuvet.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: 1 pembuatan tempe, 2 pembuatan sari tempe, dan 3 sterilisasi sari tempe. Garis besar penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.
1. Fermentasi Tempe Kusumaningrum et al. 2009
Bahan baku kacang kedelai dibersihkan, kemudian direbus selama 30 menit. Kacang kedelai yang telah direbus direndam selama dua malam. Setelah perendaman,
kulit kedelai dikupas dan dicuci hingga bersih. Kedelai dikukus dan direbus kembali selama 30 menit. Kedelai yang telah direbus ditiriskan dan didinginkan. Setelah dingin,
laru tempe sebanyak 5gkg bahan dicampurkan dengan kacang kedelai. Laru tempe yang digunakan dalam penelitian ini adalah laru standar produksi LIPI Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia. Kedelai yang telah dicampur dengan laru tempe kemudian dibungkus dengan kantong plastik. Kantong plastik dilubangi dengan jarak 2 cm untuk
mengatur suhu dan kelembapan yang diperlukan bagi pertumbuhan kapang. Selanjutnya, produk diperam pada suhu ruang selama 36 jam hingga diperoleh tempe segar.
2. Pembuatan Sari Tempe
Tahap awal pengolahan sari tempe meliputi pemotongan tempe dan pengukusan selama 10 menit. Selanjutnya, tempe ditiriskan. Tempe kemudian diekstrak dengan air
yang sebelumnya telah dipanaskan hingga mendidih air steril. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan blender dan menghasilkan bubur encer ekstraksi I. Bubur encer
selanjutnya disaring menggunakan kain saring hingga diperoleh ampas dan filtrat berupa sari tempe. Ampas yang terbentuk kembali di-blender dengan air secukupnya ekstraksi
II dan disaring. Filtrat hasil ekstraksi II dicampur dengan filtrat hasil ekstraksi I. Seluruh filtrat yang diperoleh diencerkan dengan air steril hingga perbandingan total air yang
ditambahkan dengan bahan baku tempe adalah 8:1 vb. Selanjutnya, ke dalam filtrat ditambahkan perisa berupa jahe dan daun pandan. Filtrat kemudian dipanaskan di atas
11
Gambar 2. Rancangan diagram alir penelitian
Kacang Kedelai
Fermentasi
Tempe Ekstraksi
Sari tempe
Uji rating hedonik
Sari tempe yang disukai oleh konsumen
Pengemasan sari tempe Uji distribusi panas dan uji penetrasi panas
Waktu proses sterilisasi sari tempe
Sterilisasi sari tempe berdasarkan waktu yang telah diperoleh
Uji segitiga Sari tempe dalam
kaleng pH
Analisis proksimat Analisis isoflavon
Analisis kapasitas antioksidan
12
kompor hingga mendidih. Setelah mendidih, kompor dimatikan dan sari tempe dibiarkan mendingin. Saat suhu sari tempe mencapai ±50
o
C, ditambahkan pemanis sebanyak 7 bv dan penstabil berupa CMC carboxymethylcellulose sebanyak 100
ppm 100 mg CMC untuk 1 liter sari tempe. Rancangan diagram alir pembuatan sari tempe dapat dilihat pada Gambar 3.
Dalam penelitian ini, dilakukan perbedaan formulasi sari tempe berdasarkan jenis pemanis yang digunakan. Pemanis yang digunakan untuk masing-masing perlakuan
adalah gula pasir, gula merah, dan madu. Sebagai standar pembanding, digunakan sari kedelai susu kedelai dengan pemanis berupa gula pasir. Perbedaan formulasi sari tempe
dengan basis 1 kg tempe dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Rancangan formulasi sari tempe basis 1 kg tempe
Bahan Jumlah
Formula I Formula II
Formula III Standar
Tempe 1 kg
1 kg 1 kg
Kedelai 1 kg Air
8 liter 8 liter
8 liter 8 liter
Pemanis Gula pasir
560 g Madu
560 g Gula merah
560 g Gula pasir
560 g CMC
800 mg 800 mg
800 mg 800 mg
Daun pandan 10 g
10 g 10 g
10 g Jahe
10 g 10 g
10 g 10 g
3. Pengalengan Sari Tempe