BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik RSUP HAM Medan yang bertempat di Jalan Bunga Lau No.17 Medan,
Kecamatan Tuntungan, Kotamadya Medan, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. RSUP HAM Medan merupakan rumah sakit tipe A sesuai dengan SK Menkes
No.335MenkesSKVII1990. Berdasarkan SK Menkes No.502Menkes SKIX1991, RSUP HAM Medan juga sebagai pusat rujukan wilayah
Pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat dan Riau.
5.2 Karakteristik Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah ibu-ibu hamil yang mengalami preeklampsia dan melakukan persalinan di RSUP HAM. Jumlah pasien
preeklampsia yang tercatat ada 66 orang, namun terdapat 1 pasien yang meninggal sebelum persalinan, 1 pasien pulang atas permintaan sendiri sebelum persalinan,
dan 2 pasien tidak memiliki rekam medis yang lengkap sehingga jumlah akhir sampel maternal pada penelitian ini menjadi 62 orang.
Karakteristik dasar sampel yang dikumpulkan mencakup umur, jumlah gravida, umur kehamilan saat dirawat di RSUP HAM, jumlah bayi dalam
kandungan, serta derajat proteinuria yang diperiksa ketika pertama kali ketika masuk rumah sakit.
Universitas Sumatra Utara
Tabel 5.1. Karakteristik Ibu Hamil dengan Preeklampsia
Karakteristik Jumlah
Persentase Umur n = 62
20 tahun 20 – 35 tahun
35 tahun 38
24 61,3
38,7
Gravida n = 62
Primigravida Multigravida
Grande multigravida 26
33 3
41,9 53,2
4,8
Umur kehamilan saat dirawat di RSUP HAM n = 62
37 minggu ≥ 37 minggu
25 37
40,3 59,7
Jumlah kehamilan n = 62
Tunggal Ganda
59 3
95,2 4,8
Jenis preeklampsia n = 62
Preeklampsia ringan Preeklampsia berat
2 60
3,2 96,8
Derajat proteinuria n = 55
Proteinuria = 1 Proteinuria = 2
Proteinuria = 3 Proteinuria = 4
2 15
30 8
3,6 27,3
54,5 14,5
Salah satu faktor resiko terjadinya preeklampsia adalah umur ibu yang ekstrim 20 tahun dan 35 tahun. Namun hasil yang didapatkan dari penelitian
ini tidak sesuai dengan hal tersebut, dimana sebagian besar sampel justru 61,3 masuk dalam kategori umur reproduksi sehat yaitu antara umur 20 tahun hingga
35 tahun. Hanya 38,7 sampel yang berumur 35 tahun dan tidak ada sampel yang berumur 20 tahun. Pada penelitian lain di RSUP dr.Kariadi Semarang oleh
Raras 2011, juga ditemukan bahwa dari 234 sampel maternal 70,5 diantaranya berumur 20-35 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa saat ini kehamilan lebih
banyak terjadi di usia reproduksi yang sehat dan kemungkinan masyarakat sudah memahami resiko yang dapat terjadi pada kehamilan di umur ekstrim.
Universitas Sumatra Utara
Pada dasarnya preeklampsia dianggap sebagai “disease of first pregnancy” Sibai et.al., 2005 sehingga resiko terjadinya preeklampsia meningkat pada
primigravida. Pada penelitian ini terdapat 41,9 sampel primigravida, sementara multigravida 53,2. Raras 2011 juga melaporkan bahwa proporsi multigravida
lebih banyak yaitu 65,4, sementara proporsi primigravida 31,2. Hal ini menunjukkan bahwa peluang untuk terjadinya preeklampsia tetap ada pada ibu-
ibu yang pernah hamil sebelumnya, namun angka kejadiannya cenderung menurun tiap pertambahan gravida, sehingga kehamilan pertama tetap memiliki
resiko yang lebih besar untuk terjadinya preeklampsia dibanding kehamilan berikutnya.
Kehamilan multifetal juga dapat menjadi faktor resiko terjadinya preeklampsia Sibai, 2005. Namun pada penelitian ini hanya diperoleh 3
kehamilan dengan jumlah janin ganda dari 62 kehamilan yang mengalami preeklampsia, sementara Raras 2011 melaporkan ada 15 kasus preeklampsia
pada kehamilan ganda dari 234 kehamilan. Hal ini tentu bergantung pada jumlah kehamilan multifetal itu sendiri di masing-masing tempat.
5.3 Keluaran Maternal