BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep
Skema 3.1. Kerangka Konsep Penelitian
Keluaran Maternal : - Cara persalinan
- Perdarahan antepartum - Perdarahan postpartum
- Impending eclampsia - Eklampsia
- Sindrom HELLP - Edema paru
- Gagal ginjal akut
Preeklampsia Keluaran Perinatal :
- Berat badan bayi lahir rendah - Pertumbuhan janin terhambat
- Kelahiran preterm - Asfiksia neonatorum
- Kematian perinatal
Universitas Sumatra Utara
3.2 Variabel dan Definisi Operasional
3.2.1 Preeklampsia
a Definisi Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah usia gestasi 20
minggu disertai proteinuria pada wanita yang sebelumnya memiliki tekanan darah normal. Berdasarkan manifestasi klinisnya,
preeklampsia diklasifikasikan menjadi preeklampsia ringan dan berat. Disebut preeklampsia ringan PER bila tekanan darah di antara
14090 mmHg dan 160110 mmHg disertai proteinuria ≥ 300 mg24
jam atau ≥ +1 pada dipstick.
Disebut preeklampsia berat PEB bila terdapat satu atau lebih dari kriteria berikut : tekanan darah sistolik
≥ 160 mmHg atau diastolik ≥ 110 mmHg ; proteinuria
≥ 5 gr dalam spesimen urin 2 jam atau ≥ +3 dalam dua sampel acak urin yang dikumpulkan secara terpisah
setidaknya 4 jam ; oliguria 500 mL24 jam ; gangguan serebrum atau penglihatan ; edema pulmonum atau sianosis ; nyeri epigastrik
atau kuadran kanan atas ; fungsi hepar terganggu ; trombositopenia ; pertumbuhan janin terhambat.
b Cara Ukur Variabel ini diukur dengan mencatat diagnosa yang tertulis dalam
rekam medis. c Alat Ukur
Alat ukur yang digunakan pada variabel ini adalah rekam medis dari sampel penelitian.
d Hasil Ukur Untuk variabel ini terdapat dua hasil ukur, yaitu :
1. Diagnosa preeklampsia ringan PER 2. Diagnosa preeklampsia berat PEB
e Skala Pengukuran Skala pengukuran untuk variabel ini adalah skala ordinal.
Universitas Sumatra Utara
3.2.2 Keluaran Maternal
a Definisi Keluaran maternal meliputi cara persalinan serta komplikasi yang
terjadi, yaitu perdarahan antepartum, perdarahan postpartum, sindrom HELLP, edema paru, gagal ginjal akut, impending eclampsia,
eklampsia, dan kematian maternal. 1. Perdarahan antepartum adalah perdarahan melalui traktus genital
setelah usia kehamilan 24 minggu hingga sebelum kelahiran bayi. 2. Edema paru merupakan kondisi dengan akumulasi cairan di dalam
paru-paru. 3. Gagal ginjal akut adalah penurunan cepat atau mendadak dalam
48 jam dari fungsi ginjal yang ditandai dengan peningkatan kreatinin serum dan berkurangnya produksi urin.
4. Perdarahan postpartum adalah hilangnya 500 ml atau lebih darah setelah kala tiga persalinan selesai.
5. Sindrom HELLP adalah preeklampsia-eklampsia disertai timbulnya hemolisis, peningkatan enzim hepar, disfungsi hepar, dan
trombositopenia. 6. Impending eclampsia adalah preeklampsia yang disertai tanda-
tanda prodroma akan terjadinya kejang eklamptik. 7. Eklampsia adalah terjadinya kejang pada seorang wanita dengan
preeklampsia yang tidak disebabkan oleh hal lain. 8. Kematian maternal adalah kematian seorang ibu sewaktu hamil
atau dalam waktu 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan, tidak bergantung pada tempat atau usia kehamilan.
b Cara Ukur Variabel ini diukur dengan mencatat diagnosa yang tertulis dalam
rekam medis. c Alat Ukur
Alat ukur yang digunakan pada variabel ini adalah rekam medis dari sampel penelitian.
Universitas Sumatra Utara
d Hasil Ukur dan Skala Pengukuran Hasil ukur dan skala pengukuran untuk variabel ini adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.1. Keluaran Maternal serta Hasil Ukur dan Skala Pengukurannya No.
Keluaran Maternal Hasil Ukur
Skala Pengukuran
1. Cara persalinan
a. Spontan b.
Seksio sesarea Nominal
2. Perdarahan
antepartum a. Ada
b. Tidak ada Nominal
3. Perdarahan
postpartum a. Ada
b. Tidak ada Nominal
4. Impending eclampsia
a. Ada b. Tidak ada
Nominal
5. Eklampsia
a. Ada b. Tidak ada
Nominal
6. Sindrom HELLP
a. Komplit b. Parsial
c. Tidak ada Ordinal
7. Edema paru
a. Ada b. Tidak ada
Nominal
8. Gagal ginjal akut
a. Ada b. Tidak ada
Nominal
9. Kematian maternal
a. Ya b. Tidak
Nominal
Universitas Sumatra Utara
3.2.3 Keluaran Perinatal
a Definisi Keluaran perinatal adalah komplikasi-komplikasi yang terjadi pada
perinatal, meliputi pertumbuhan janin terhambat, kelahiran preterm, berat badan lahir yang rendah, asfiksia neonatorum, dan kematian
perinatal. 1. Pertumbuhan janin terhambat adalah bila berat janin kurang dari
10 dari berat yang harus dicapai pada usia kehamilan tertentu. 2. Kelahiran preterm adalah bila bayi dilahirkan sebelum usia
kehamilan lengkap 37 minggu. 3. Berat badan lahir rendah adalah bila berat badan bayi baru lahir
kurang dari 2500 gram. 4. Asfiksia neonatorum adalah bila skor APGAR bayi baru lahir
kurang dari 7. 5. Kematian perinatal adalah lahir mati serta kematian bayi umur 0-6
hari. b Cara Ukur
Variabel ini diukur dengan mencatat diagnosa yang tertulis dalam rekam medis.
c Alat Ukur Alat ukur yang digunakan pada variabel ini adalah rekam medis dari
sampel penelitian. d Hasil Ukur dan Skala Pengukuran
Hasil ukur dan skala pengukuran dari variabel ini adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatra Utara
Tabel 3.2. Keluaran Perinatal serta Hasil Ukur dan Skala Pengukurannya No.
Keluaran Perinatal Hasil Ukur
Skala Pengukuran
1. Berat badan bayi
lahir a. Normal
≥ 2500 gram b. BBLR 2500 gram
Nominal
2. Pertumbuhan janin
terhambat PJT a. Ya
b. Tidak Nominal
3.
Kelahiran preterm a. Ya 37 minggu
b. Tidak ≥ 37 minggu
Nominal
4. Asfiksia neonatorum a. Tidak skor APGAR
≥ 7 b. Ringan-sedang skor APGAR
4-6 c. Berat skor APGAR
≤ 3 Ordinal
5. Kematian perinatal
a. Ya b. Tidak
Nominal
Universitas Sumatra Utara
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan studi cross-sectional Alatas et al., 2011. Penelitian ini dilakukan dengan satu kali pengambilan data
untuk selanjutnya dilihat bagaimana gambaran keluaran maternal dan perinatal pada kasus-kasus preeklampsia.
4.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Sepetember sampai
Oktober 2013.
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian
4.3.1 Populasi Penelitian
Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah seluruh pasien preeklampsia yang melakukan persalinan di RSUP Haji Adam Malik Medan dalam kurun waktu
1 Januari 2011 sampai 31 Desember 2012.
4.3.2 Sampel Penelitian
Pada penelitian ini sampel dipilih dengan metode total sampling, dimana seluruh anggota populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
dimasukkan sebagai sampel. Kriteria inklusi dan eksklusi pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Kriteria inklusi : ibu hamil yang terdiagnosa preeklampsia dan melakukan persalinan di RSUP Haji Adam Malik Medan dalam kurun
waktu 1 Januari 2011 sampai 31 Desember 2012. b.
Kriteria eksklusi : memiliki data rekam medik yang tidak lengkap.
Universitas Sumatra Utara
4.4 Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari suatu berkas yang sudah ada dari suatu institusi. Data
sekunder pada penelitian ini adalah rekam medis dari sampel penelitian.
4.5 Pengolahan dan Analisis Data
Pada penelitian ini, data yang sudah diperoleh kemudian diolah dan dianalisa dengan menggunakan program komputer. Setelah data dikumpulkan,
data kemudian dianalisis dalam bentuk distribusi frekuensi dan disajikan dalam tabel.
Universitas Sumatra Utara
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik RSUP HAM Medan yang bertempat di Jalan Bunga Lau No.17 Medan,
Kecamatan Tuntungan, Kotamadya Medan, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. RSUP HAM Medan merupakan rumah sakit tipe A sesuai dengan SK Menkes
No.335MenkesSKVII1990. Berdasarkan SK Menkes No.502Menkes SKIX1991, RSUP HAM Medan juga sebagai pusat rujukan wilayah
Pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat dan Riau.
5.2 Karakteristik Sampel