Komunikasi Intrapersonal Kajian Pustaka

2.2 Kajian Pustaka

2.2.1 Komunikasi Intrapersonal

Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya. Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses-proses psikologis seperti persepsi dan kesadaran awareness terjadi saat berlangsungnya komunikasi intrapribadi oleh komunikator http:id.wikipedia.orgwikiKomunikasi_intrapersonal. i Untuk memahami apa yang terjadi ketika kita melakukan komunikasi intrapersonal, maka seseorang perlu untuk mengenal diri mereka sendiri. Karena pemahaman ini diperoleh melalui proses persepsi. Maka pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang yang mempersepsikan, bukan pada suatu ungkapan ataupun obyek. Dalam ilmu komunikasi kita berkata, pesan diberi makna berlainan oleh orang yang berbeda. Words don’t mean; people mean. Kata-kata tidak memiliki makna; tapi oranglah yang memberikan makna Rakhmat, 1985: 49. Komunikasi intrapersonal juga dapat didefinisikan sebagai sebuah proses yang terjadi di dalam diri individu mulai dari kegiatan menerima pesan atau informasi, mengolah, menyimpan, dan menghasilkan kembali. komunikasi intrapersonal adalah proses pengolahan informasi. Proses ini melewati empat tahap yaitu: 1. Sensasi Tahap paling awal penerimaan informasi ialah sensasi. Sensasi berasal dari kata “sense”, alat pengindraan. Dengan demikian sensasi adalah proses penangkapan stimuli. Stimuli adalah apa saja yang menyentuh panca indra baik dari dalam maupun dari luar diri. Dan kemudian stimuli yang sudah di tangkap melalui proses sensasi akan diberikan makna. Alat pengindra akan segera mengubah stimuli menjadi energi saraf untuk Universitas Sumatera Utara disampaikan ke otak melalui proses transduksi proses mengubah suatu bentuk ke bentuk lain. Agar dapat diterima alat indra, stimuli harus cukup kuat. Batas minimal intensitas stimuli disebut ambang mutlak absolute threshold. Mata, misalnya hanya dapat menangkap stimuli yang mempunyai panjang gelombang 380 sampai 780 nanometer. Telinga hanya mampu mendeteksi gelombang suara berkisar antara 20 sampai 20.000 hertz. 2. Persepsi Persepsi adalah pemberian makna dari pada sensasi. Dengan kata lain persepsi juga dapat diartikan sebagai pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi juga ditentukan oleh faktor personal dan juga faktor situasional. Selain itu perhatian adalah faktor lain yang juga sangat mempengaruhi persepsi. Kenneth E. Andersen dalam Rakhmat mendefenisikan, “Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah”. 3. Memori Dalam komunikasi intrapersonal, memori memegang peranan paling penting dalam mempengaruhi persepsi maupun berpikir. Schlessinger dan Groves dalam Rakhmat mendefenisikan, “memori adalah sistem yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan munggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya”. Mussen dan Rosenzweig dalam Rakhmat menyatakan Memori melewati tiga proses: perekaman, penyimpanan, dan pemanggilan. Perekaman encoding adalah pencatatan informasi melalui reseptor indra dan sirkuit saraf internal. Penyimpanan storge proses menentukan berapa lama informasi berada beserta kita, dalam bentuk apa, dan dimana. Penyimpanan bisa bersifat aktif sengaja menyimpan atau pasif tidak sengaja tersimpan. Pemanggilan Retrieval adalah menggunakan informasi yang sudah dismipan mengingat kembali. Universitas Sumatera Utara 4. Berpikir Dalam berpikir kita melihat semua proses yang kita sebut di muka: sensasi, persepsi, dan memori. Berpikir menunjukkan berbagai kegiatan yang melibatkan penggunaan konsep dan lambang, sebagai pengganti objek dan peristiwa. Jadi berpikir adalah mengolah dan memanipulasikan informasi untuk memenuhi kebutuhan atau memberikan respon Rakhmat, 1985.

2.2.2 S – O – R