BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1
Diskripsi Lokasi Penelitian ······················································ 37 4.1.1 Sejarah Singkat ····························································· 37
4.1.2 Profile Klinik Tranzcare ··················································· 38 4.1.3 Tahapan Penangan ························································· 38
4.1.4 Ketentuan Umum ··························································· 39
4.2 Diskripsi Subjek Penelitian ······················································ 40
4.3 Profile Informan ··································································· 48
4.3.1 Informan ····································································· 48 4.3.2 Informan Tambahan ························································ 54
4.4 Hasil Pengamatan dan Wawancara ············································· 55
4.5 Pembahasan ········································································ 92
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan ········································································ 102 5.2
Saran ················································································ 103
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Nomor Judul
Halaman 4.5
Klasifikasi Table Sesuai Tujuan Penelitian 88
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul
Halaman 2.2.2
Model Stimulus Organism Respon S – O – R 11 2.2.4 Langkah-langkah dalam mengurangi ketidak pastian 17
2.2.8 Modeling Pikiran
27 2.3
Model Teoritik 31
4.5 Model proses terjadinya fobia sebagai sebuah program di
bawah sadar
99
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
-
Surat izin Penelitian
-
Panduan wawancara Interview guide
-
Dokumentasi penelitian
-
Biodata peneliti
-
Daftar bimbingan skripsi
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Perilaku Fobia dalam Komunikasi Intrapersonal Studi Deskriptif Kualitatif Proses Komunikasi Intrapersonal Hipnoterapi dalam
Mengubah Prilaku Fobia di Klinik Tranzcare Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik hipnoterapis di klinik Tranzcare, untuk
mengetahui alasan informan menjadi hipnoterapis dan untuk mengetahui proses komunikasi intrapersonal hipnoterapi dalam mengubah perilaku fobia.
Hipnoterapi adalah sebuah metode terapi yang menggunakan hipnosis dan setiap hipnosis pada dasarnya adalah self hypnosis. Dengan demikian hipnoterapi dapat
dikatakan sebagai terapi yang menggunakan metode self hypnosis, yang
memposisikan hipnoterapis sebagai pembimbing fasilitator. Hal ini mengartikan bahwa sebenarnya klien sendirilah yang mensugesti dirinya sendiri untuk bisa
memasuki kondisi hipnosis. Klien yang mensugesti dirinya sendiri atau self hypnosis ini lah yang dimaksud sebagai komunikasi intrapersonal.
Teori yang relevan peneliti gunakan untuk membahas penelitian ini adalah teori Komunikasi Intrapersonal, S – O – R, Konsep Diri, Disonansi Kognitif,
Penilaian Sosial, Emosi, Fobia, dan Hipnoterapi. Metode penelitian yang dipilih adalah metode deskriptif kualitatif yang dapat menggambarkan proses komunikasi
intrapersonal hipnoterapi dalam mengubah perilaku fobia yang merupakan tujuan dalam penelitian ini dan dinarasikan secara interpretatif yang merupakan
pemberian arti atau makna terhadap pengalaman dan kehidupan sehari-hari, sehingga melalui penelitian ini dapat dipahami bagaimana individu memberi arti
atau makna terhadap proses komunikasi intrapersonal hipnoterapi dalam mengubah perilaku fobia. Informasi diperoleh melalui observasi dan wawancara
mendalam in-depth interview terhadap 4 orang hipnoterapis yang juga merupakan seorang instrukturtrainer sebagai informan dan 1 orang klien yang
menjalani sesi hipnoterapi di klinik Tranzcare sebagai informan tambahan.
Berdasarkan penelitian ini ditemukan bahwa seseorang yang menjadi hipnoterpis selain memahami hipnosis harus juga mempelajari ilmu
pemberdayaan diri lainnya seperti NLP Neuro Linguistic Programming, Psikologi, Persuasi, Komunikasi, EFT Emotional Freedom Technique, Ego State
Therapy, Psychocybernetics dan lain sebagainya. Untuk menjadi seorang hipnoterpis tidak menyangkut kepada kepercayaan, kebudayaan dan praktik-
praktik spiritual karena hipnosis modern sejatinya adalah ilmu yang dapat di pelajari secara ilmiah dan berlaku secara universal. Peneliti juga mendapati alasan
utama dan penting untuk dimiliki seseorang yang ingin menjadi hipnoterapis adalah keinginannya untuk bisa membantu dan berguna bagi orang lain. Selain itu
dalam penelitian ini dikemukakan bahwa fobia yang terjadi di dalam diri seseorang adalah karena adanya persepsi pemberian makna yang salah pada
sensasi saat penangkapan stimuli. Dikatakan pemberian makna yang salah tehadap stimuli karena individu tersebut memberikan intensitas emosi takut yang
Universitas Sumatera Utara
berlebihan terhadap sesuatu objek atau peristiwa dan terasosiasi dalam emosi tersebut. Rasa takut yang berlebihan ini kemudian diterima sebagai sebuah
program dalam pikiran bawah sadar yang kemudian akan menimbulkan respon yang sama terhadap suatu objek atau peristiwa yang terkaitserupa. Dikemudian
hari program yang telah diterima bawah sadar tidak lagi harus melalui tahap proses pengolahan informasi Stimulus – Orgnisme – Respon S – O – R, namun
menjadi sebuah proses shortcut Stimulus – Respon S – R yang kemudian berdampak pada perilaku yang tidak dapat terkontrol tidak diinginkan. Dengan
memahami hal ini seseorang dapat mengubah dan melakukan penyesuaian adjustment terhadap persepsi dengan intensitas emosi negatif tersebut. Dengan
mengubah atau melakukan adjustment, maka persepsi tersebut akan menjadi netral dan kemudian menghasilkan respon yang seharusnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN