Prototype Mobil Listrik dengan Menggunakan Motor DC Magnet Permanen 0,37 HP

Prototype Mobil Listrik dengan Menggunakan Motor DC Magnet Permanen 0,37 HP

. Duta Widhya Sasmojo

Prodi Elektro Fakultas Teknik Universitas Pancasila Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan dwidhya@gmail.com

Abstract— Abstract— Konsep mobil listrik bukanlah barang

Sedangkan bagian motor yang berputar, atau rotor, terdiri dari

baru. Seiring bertambah majunya teknologi baterai pada akhir

lilitan yang akan terhubung pada suatu komutator mekanik

abad ke 19, beberapa kendaraan listrik sudah mulai diproduksi.

melalui karbon brush.

Perkembangan dunia otomotif, menyebabkan peningkatan

Alasan penulis memanfaatkan motor dc jenis ini, karena

kebutuhan akan bahan bakar minyak yang dipakai sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Dengan kenaikan harga

motor dc jenis ini mempunyai kelebihan yaitu dapat dengan

minyak bumi yang terus meningkat, maka pengembangan mobil

mudah untuk digerakkan untuk dua arah putaran (reversible)

listrik berpeluang besar menjadi penyelesaian masalah tersebut.

hanya dengan mengubah polaritas positif (+) dan negative (-)

Penggunaan mobil listrik

dirasa efektif selain

tidak

pada tegangan dc sumbernya. Selain itu motor dc jenis ini juga

menimbulkan polusi udara dan konstruksi mesinnya yang lebih

memiliki rating putaran rpm yang tinggi (sampai 3000 rpm).

sederhana. Penggunaan mobil listrik tentunya membutuhkan

mesin listrik. Pada penulisan ini akan mengkaji prototipe mobil listrik sederhana yang menggunakan motor listrik jenis motor dc

ASAR II. D T EORI

dengan magnet permanen pada statornya. yaitu motor dc, karena motor dc lebih mudah diatur kecepatan putarnya

A. Motor DC

dibandingkan dengan motor ac. Disebut sebagai motor dc

Motor listrik menggunakan energi listrik dan energi

magnet permanen karena motor ini menggunakan dua atau lebih

magnet untuk menghasilkan energi mekanis. Operasi motor

magnet permanen pada statornya. Sedangkan bagian motor yang

tergantung pada interaksi dua medan magnet. Secara

berputar, atau rotor, terdiri dari lilitan yang akan terhubung

sederhana dikatakan bahwa motor listrik bekerja dengan

pada suatu komutator mekanik melalui karbon brush. Dengan

prinsip bahwa dua medan magnet dapat dibuat berinteraksi

berkembangnya teknologi baterai maka berpengaruh terhadap

untuk menghasilkan gerakan. Tujuan motor adalah untuk

meningkatnya kemampuan dan kecepatan mobil listrik, karena

menghasilkan gaya yang menggerakkan (torsi).

fungsi baterai yang sangat vital sebagai sumber tenaga listrik

Sedangkan motor arus searah (dc) digunakan dimana

yang dapat diisi kembali. Pada akhirnya mobil listrik ini diharapkan untuk dapat lebih cepat dan lebih bertenaga serta

kontrol torsi dan kecepatan dengan rentang yang lebar

memiliki ketahanan (kemampuan yang lebih) dibandingkan

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan aplikasi. Arah

dengan mobil konvensional berbahan bakar minyak fosil.

putaran motor dc magnet permanen ditentukan oleh arah arus yang mengalir pada kumparan jangkar (armature).

Kata kunci : mobil listrik, motor dc magnet permanen,

Pembalikan ujung-ujung jangkar tidak membalik arah

inverter,dc drive.

putaran. Salah satu keistimewaan motor dc ini adalah kecepatannya dapat dikontrol dengan mudah. Kecepatan

ENDAHULUAN I. P

motor magnet permanen berbanding langsung dengan harga tegangan yang diberikan pada kumparan jangkar. Semakin

Perkembangan dunia otomotif, menyebabkan peningkatan besar tegangan jangkar, semakin tinggi kecepatan motor. kebutuhan akan bahan bakar minyak yang dipakai sebagai

bahan bakar kendaraan bermotor. Dengan kenaikan harga

Motor dc jenis seri

minyak bumi yang terus meningkat (meskipun tren harga Motor dc jenis seri terdiri dari medan seri yang dibuat minyak akhir-akhir ini sedang turun), maka tidak ada salahnya

dari sedikit lilitan kawat besar yang dihubungkan seri dengan kalau industry otomotif mulai mengembangkan mobil hybrid, jangkar. Jenis motor dc ini mempunyai karakteristik torsi dan mobil listrik. start dan kecepatan variabel yang tinggi, ini berarti bahwa Penggunaan mobil listrik dirasa efektif selain tidak

motor dapat start atau dapat menggerakkan beban yang menimbulkan polusi udara dan konstruksi mesinnya yang lebih

sangat berat, tetapi kecepatan akan bertambah kalau beban sederhana. Penggunaan mobil listrik tentunya membutuhkan

turun.

mesin listrik, yaitu motor dc, karena motor dc lebih mudah diatur kecepatan putarnya dibandingkan dengan motor ac.

Motor dc yang digunakan yaitu motor dc dengan magnet permanen pada statornya. Disebut demikian karena motor ini menggunakan dua atau lebih magnet permanen pada statornya.

Sistem Manufaktur I-98

Gambar 1 Rangkaian motor seri Motor dc jenis shunt

Kumparan medan shunt dibuat dengan banyak lilitan kawat kecil, karena itu mempunyai tahanan yang tinggi. Motor shunt mempunyai rangkaian jangkar dan medan yang dihubungkan parallel yang memberikan kekuatan

Gambar 2.4 Konstruksi mesin dc medan dan kecepatan motor yang sangat konstan.

Bagian kontruksi motor dc secara umum :

a. Stator motor dc b. Rotor atau jangkar motor dc c. Komutator d. Sikat (Brush)

D. Pengaturan Kecepatan Putaran Motor DC Motor dc magnet permanen adalah motor yang fluks magnet utamanya dihasilkan oleh magnet permanen. Karena Gambar 2 Rangkaian motor shunt

nilai fluks magnet konstan (tetap), maka pengendalian kecepatan putaran motor dc ini dilakukan dengan cara

B. Karakteristik Motor DC Seri

mengubah tegangan masukan.

Seperti yang telah dijelaskan pada penjelasan di atas Pengaturan kecepatan memegang peranan penting bahwa motor dc seri terdiri dari medan seri yang dibuat dari

dalam motor arus searah, karena motor arus searah mem- sedikit lilitan kawat besar yang dihubungkan seri dengan

punyai karakteristik kopel-kecepatan yang lebih meng- jangkar. Jenis motor dc ini mempunyai karakteristik torsi start

untungkan dibandingkan dengan jenis motor yang lainnya. dan kecepatan variable yang tinggi, ini berarti bahwa motor

Tiga cara pengaturan kecepatan motor arus searah : dapat

1. Pengaturan kecepatan mengatur tahanan medan sangat berat, tetapi kecepatan akan bertambah kalau beban

start atau dapat

menggerakkan beban

yang

2. Pengaturan kecepatan mengatur tegangan terminal (Vt) turun. Jenis motor dc magnet permanen yang digunakan

3. Pengaturan kecepatan mengatur medan shunt ( Φ ) merupakan motor dc jenis seri maka berikut ini ditampilkan karakteristik untuk motor dc seri

E. Torsi Motor Listrik Untuk motor listrik, torsi adalah perbandingan langsung hasil dari flux magnet dengan arus.

F. Rating Motor DC Name Plate pada motor merupakan kumpulan data (informasi) yang menjelaskan rating dan spesifikasi terkait dengan motor tersebut. Name plate sangat dibutuhkan pada saat proses perancangan suatu sistem yang menggunakan motor sebagai penggeraknya.

Gambar 3 Karakteristik motor DC seri bermagnet permanent

G. Baterai

Baterai merupakan bagian yang cukup vital pada

C. Konstruksi Motor DC kendaraan listrik dalam hal menyimpan energi listrik Secara umum konstruksi motor arus searah (dc) adalah

untuk dapat digunakan sebagai daya penggerak motor dan seperti gambar 4.

kontrolnya. Baterai adalah suatu proses kimia listrik, dimana pada saat pengisian/charge energi listrik diubah menjadi kimia dan saat pengeluaran/discharge energi kimia diubah menjadi energi listrik (ketika baterai tersebut memberikan arus).

Sistem Manufaktur I-99 Sistem Manufaktur I-99

Pengontrolan yang terkait dengan motor DC dapat dicapai dengan menggunakan sebuah sinyal umpan balik closed loop linear yang bergantung pada tegangan armature motor DC tersebut, sehingga memungkinkan untuk dapat mempertahankan kecepatan motor yang konstan meskipun dengan beban motor yang bervariasi. Pada

Gambar 2.5 Baterai 12 Volt DC drive terdapat tiga macam terminal, yaitu : terminal kontrol, terminal power, dan terminal tambahan.

H. Saat Baterai Aki Menerima Arus Baterai yang menerima arus adalah baterai yang sedang diisi dengan cara dialirkan listrik DC, dimana kutup

K. Potensiometer

positif baterai dihubungkan dengan arus listrik positif dan Potensiometer terbagi menjadi dua jenis berdasarkan kutub negatif dihubungkan dengan arus listrik negatif.

perbandingan perubahan nilai resistansi potensiometer dengan kedudukan kontak gesernya yaitu potensiometer linier dan potensiometer logaritmis. Potensiometer linier

Kapasitas Baterai adalah potensiometer yang perubahan nilai resistansinya Kapasitas baterai adalah jumlah ampere jam {Ah =

sebanding dengan kedudukan kontak gesernya. Tetapi kuat arus (Ampere) * waktu (hour)}, artinya baterai dapat

sebaliknya jika perubahan nilai resistansi potensiometer memberikan/menyuplai sejumlah isinya secara rata-rata

tersebut tidak sebanding dengan kedudukan kontak sebelum tiap selnya menyentuh tegangan/voltase turun (drop

gesernya maka potensiometer semacam ini disebut voltage) yaitu sebesar 1,75V. Sedangkan faktor yang

potensiometer disebut potensiometer logaritmis. mempengarui kapasitas aki adalah jumlah bahan aktif dan

temperature.

I. Inverter Inverter (konverter DC to AC) merupakan suatu pe- rangkat yang dipakai untuk mengubah daya arus searah (DC) menjadi daya arus bolak-balik (AC), yang tegangan dan frekuensinya dapat diatur (presisi). Tegangan bolak-balik (AC) yang dihasilkannya berbentuk gelombang persegi dan pada pemakaian tertentu diperlukan filter untuk

Gambar 2.6 Potensiometer putar dan geser menghasilkan bentuk gelombang sinus.

L. GearBox

Untuk memperkuat torsi sebuah motor yang biasanya dinyatakan dalam kg-cm digunakan gear reduksi. Torsi diukur berdasarkan kemampuan sebuah tuas sepanjang 1cm untuk menggerakkan benda sebesar x kg. Semakin

Gambar 2.5 Simbol inverter (konverter DC ke AC) lambat putaran motor akibat penambahan gear maka Pada umumnya suatu inverter terdiri dari rangkaian

semakin kuat torsi yang dihasilkan. Perubahan putaran ini berbanding terbalik dengan perbedaan diameter gear.

jembatan thyristor dan rangkaian pengatur penyalaan. Kecepatan motor akan turun dua kali lipat untuk gear yang Rangkaian pengatur penyalaan digunakan untuk mengatur

dua kali lebih besar. Perlu diperhatikan bahwa gear yang tegangan dan frekuensi yang dihasilkan oleh inverter.

digunakan harus memiliki ukuran gigi yang sama persis. Perioda pulsa yang memacu thyristor akan menentukan frekuensi yang dihasilkan, sedangkan tegangan efektifnya

M.Blok Diagram Mobil Listrik

ditentukan oleh lebar pulsa tersebut. Berdasarkan bentukgelombang keluarannya terdapat dua jenis inverter yaitu :

1. Inverter dengan tegangan dan frekuensi keluaran konstan.

2. Inverter dengan tegangan dan frekuensi keluaran berubah- ubah.

J. DC Drive DC drive (Pengontrol Tegangan dc) ini secara khusus

Sistem Manufaktur I-100

Gambar 2.7 Blok diagram mobil listrik yang sudah kompleks Gambar 3.1 Ilustrasi mobil listrik

N. Konsep Mobil Listrik Selama sepuluh tahun terakhir ini desakan untuk

Namun dalam kenyataannya rancangan mobil listrik memproduksi suatu kendaraan yang bertenaga listrik (mobil

yang dibuat penulis bukanlah tergolong sebagai mobil listrik listrik) semakin gencar dikampanyekan. Bahkan beberapa

yang sudah kompleks, melainkan hanya berupa prototype waktu yang lalu telah dicanangkan suatu aturan yang

mobil listrik yang sederhana. Langkah-langkah perencanaan mengatur untuk memproduksi kendaraan tanpa emisi (zero

pembuatan prototipe mobil listrik ini terdiri dari beberapa emission ) untuk beberapa tahun yang akan datang.

langkah yaitu :

Kecepatan dan torsi untuk motor jenis ini dapat diubah

1. Perancangan diagram blok.

dengan mengubah arus yang mengalir pada field dan / atau

2. Perancangan dudukan motor.

arus yang mengalir pada armature . Karakteristik

3. Perancangan perangkat mekanik.

pengontrolan yang dapat digunakan pada system ini

4. Perancangan perangkat elektrik.

ditunjukkan pada gambar 3.1 Mobil listrik akan mulai

5. Pengujian alat dan pengambilan data. bergerak saat waktu=0 pada saat awal melakukan per-

cepatan pada armature dibatasi sesuai kebutuhan. Seiring

A. Perancangan Diagram Blok

dengan naiknya kecepatan, kemudian arus yang mengalir di field dikurangi, yang akan berakibat pada melemahnya medan field motor tersebut. Hal ini akan mengakibatkan pengurangan EMF balik yang berasal dari armature. Sehingga terjadi peningkatan pada arus yang mengalir pada armature, maka hal ini akan memungkinkan terjadinya peningkatan pada kecepatan motor dc tersebut.

ERANCANGAN III. P S ISTEM Pada bab ini akan disajikan mekanisme perancangan

alat, berupa perangkat keras untuk mewujudkan pembuatan prototipe mobil listrik dengan menggunakan motor dc bermagnet permanen pada statornya.

Penulis sebelumnya mencari bahan dasar perbandingan Gambar 3.2. Blok diagram perancangan sistem mobil listrik mengenai konsep mobil listrik yang sederhana melalui media internet dan koran. Dan berdasarkan pencarian

Seperti umumnya pada pembuatan alat yang lain, maka tersebut,

pada pembuatan prototype mobil listrik ini dilakukan memperlihatkan beberapa model

penulis menemukan

mobil listrik yang

dalam beberapa tahapan.

dikembangkan oleh beberapa pabrikan

Yang pertama yaitu tahapan perancangan dan pem- ( http://www.geocities.com/sorefeets/forsa/forsa.htm )

mobil.

buatan diagram blok sistem. Tahapan perancangan diagram blok ini sangat penting karena berfungsi sebagai dasar (pondasi) darip proses rancang bangun alat ini. Perancangan dan pembuatan alat ini diharapkan akan dapat memberikan kontribusi. Fungsi dari masing-masing blok dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Gearbox Untuk memperkuat torsi sebuah motor yang biasanya dinyatakan dalam kg-cm digunakan gear reduksi. Torsi diukur berdasarkan kemampuan sebuah tuas sepanjang

Sistem Manufaktur I-101

1cm untuk menggerakkan benda sebesar x kg. dimensi, dengan menggunakan program corel draw.

2. Motor DC magnet permanen Sesuai dengan gambar berikut ini : Motor DC magnet permanen menggunakan energi listrik dan energi magnet permanen untuk menghasilkan energy

mekanis. Tujuan

menghasilkan gaya yang menggerakkan (torsi). Pada perancangan ini motor DC dicatu oleh tegangan DC yang berasal dari keluaran DC drive yang nilai tegangannya bervariasi mulai dari 0,2 volt DC sampai dengan 165 volt DC sesuai dengan perubahan nilai hambatan pada potensiometer.

3. Pengontrol tegangan DC (DC drive) Gambar 3.3 Perancangan dudukan motor menggunakan corel draw Pengontrol tegangan DC (DC drive) yang akan digunakan pada mobil listrik ini berfungsi untuk

3. Membuat bentuk dudukan motor DC kedalam mengubah tegangan masukan jala-jala PLN sebesar

bentuk dan ukuran yang sesungguhnya, namun 220 volt DC menjadi tegangan DC yang nilai

dengan meng-gunakan bahan kertas kardus (maket), keluarannya bervariasi mulai dari 0,2 volt DC dilengkapi dengan lubang-lubang yang

sesuai sampai dengan 165 volt DC sesuai dengan perubahan

dengan ukuran baut dan mur motor DC. nilai hambatan pada potensiometer tersebut.

4. Kemudian dilanjutkan dengan dengan pembuatan

4. Inverter dudukan motor yang sebenarnya sesuai dengan langkah diatas, namun bahan yang

Inverter (konverter DC ke AC) merupakan suatu digunakan tidak lagi memakai kardus, melainkan perangkat yang dipakai untuk mengubah daya arus plat besi baja dengan tebal 8 milimeter. searah (DC) menjadi daya arus bolak-balik (AC). Pada

5. Langkah yang terakhir adalah pengecatan pada perancangan ini inverter berfungsi sebagai sumber dudukan motor dc tersebut dengan memakai cat untuk menyediakan daya arus bolak-balik (AC) yang

akan disuplai untuk masukan DC drive sebesar 220 Volt besi. Langkah pengecatan ini perlu dilakukan agar dudukan motor yang dibuat tersebut tidak berkarat.

AC, sehingga seolah-olah inverter berfungsi sebagai Sesuai dengan gambar dibawah ini : pengganti tegangan jala-jala PLN.

5. Potensiometer Potensiometer ini digunakan untuk mengatur kecepatan putar motor DC. Potensiometer ini berfungsi sebagai elemen untuk mengatur kecepatan mobil listrik atau dalam mobil konvesional fungsinya sama seperti pedal gas.

6. Baterai Baterai merupakan bagian yang cukup vital pada kendaraan listrik dalam hal menyimpan energi listrik

Gambar 3.4 Dudukan motor setelah pengecatan untuk dapat digunakan sebagai daya penggerak motor dan

kontrolnya. Pada perancangan ini baterai berfungsi

C. Perancangan Sistem Mekanik

sebagai sumber untuk menyediakan daya arus searah Tahapan perancangan system mekanik dianggap (DC) yang akan di suplai untuk masukan inverter

penting karena untuk dapat mentransmisikan tenaga (torsi) sebesar 12 Volt DC untuk kemudian diubah oleh

yang berasal dari motor ke gearbox dan melalui gear inverter menjadi daya arus bolak-balik (AC) yang

penggerak yang dihubungkan dengan rantai untuk konstan sebesar 220 Volt AC.

menggerakkan gear yang digerakkan, sehingga mobil listrik dapat bergerak. Sehingga dengan demikian system mekanik

7. Pengisi baterai (battery charger) ini perlu dirancang. Sedangkan macam-macam perangkat Pengisi baterai (battery charger) merupakan suatu yang perlu dirancang pada sistem mekanik ini yaitu : batang perangkat tambahan yang berfungsi untuk mengisi as untuk gear penggerak, gear penggerak, sepi pengganjal muatan baterai yang sudah berkurang atau bahkan

untuk batang as (pen) dan rantai.

habis karena pemakaian baterai (discharging process). Untuk melaksanakan tahapan ini maka terdapat beberapa

B. Perancangan Dudukan Motor

urutan proses yaitu:

1. Melakukan serangkaian pengukuran diameter pada urutan proses yaitu :

Untuk melaksanakan tahapan ini maka terdapat beberapa

lubang gearbox yang sudah ada.

1. Melakukan serangkaian pengukuran pada lubang baut

2. Menggambar batang as untuk gear penggerak tersebut dan mur yang ada di motor DC

dalam bentuk tiga dimensi, dengan menggunakan

2. Setelah pengukuran pada lubang baut dan mur program corel draw, sesuai dengan gambar berikut : dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan menggam- bar dudukan motor DC tersebut dalam bentuk tiga

Sistem Manufaktur I-102 Sistem Manufaktur I-102

Untuk melaksanakan tahapan ini maka terdapat beberapa Gambar 3.5 Perancangan batang as menggunakan corel draw

urutan proses yaitu :

1. Menentukan jenis motor penggerak yang akan

3. Membuat bentuk batang as untuk gear penggerak digunakan dalam mobil listrik. Motor DC dengan magnet kedalam bentuk dan ukuran yang sesungguhnya,

permanent memiliki beberapa kelebihan. namun dengan menggunakan bahan kayu yang mudah

− Memiliki torsi start besar (bagus)

di bentuk dengan pisau cutter. − Kecepatannya dapat dikontrol dengan mudah. Ke-cepatan

4. Membuat batang as untuk gear penggerak yang motor magnet permanen berbanding langsung dengan sebenarnya dengan batang besi baja selinder dengan

tegangan yang diberikan pada kumparan jangkar. Semakin diameter 2,8 milimeter dengan menggunakan mesin

besar tegangan jangkar, semakin tinggi kecepatan motor. bubut. Maka hasil jadi dari batang as untuk gear

− Arah putaran motor DC magnet permanen ditentukan oleh penggerak adalah seperti gambar berikut ini :

arah arus yang mengalir pada kumparan jangkar (armature). − Ukurannya lebih kecil dan lebih ringan apabila disbanding-

kan dengan motor dc jenis lainnya untuk besar HP (Horse Power ) yang sama.

− Magnet permanent pada statornya memiliki eksitasi yang konstan, sehingga sangat cocok digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan karakteristik speed dan torsi yang konstan.

Gambar 3.6 Batang as untuk gear penggerak melalui proses pembubutan

Gambar 3.8 Motor dc magnet permanen yang dipakai pada mobil listrik

Gambar 3.7 Gear penggerak melalui proses pembubutan Untuk proses perancangan pada gear penggerak dan sepi

pengganjal untuk batang as (pen) proses perancangannya memiliki langkah-langkah yang sama seperti melakukan perancangan dan pembuatan batang as untuk gear penggerak selain itu juga menggunakan cara yang sama yaitu dengan proses pembubutan dengan mesin bubut.

D. Perancangan Sistem Elektrik Tahapan perancangan elektrik sistem mobil listrik harus memiliki sistem kelistrikan yang akan memberikan tenaga listrik, yang akan dikonversikan menjadi tenaga gerak oleh motor penggerak, dalam hal ini yang digunakan sebagai motor penggerak adalah motor listrik DC magnet

Gambar 3.9 Bagian-bagian motor dc magnet permanen permanen pada statornya. Karena tanpa memliki system

kelistrikan, maka sebuah mobil listrik tidak akan dapat

2. Menentukan jenis pengontrol tegangan dc untuk motor digerakkan dan diatur kecepatannya. Sehingga dengan

penggerak yang akan digunakan dalam mobil demikian sistem elektrik ini perlu dirancang.

listrik.

Oleh karena itu maka dilakukanlah proses perancangan − Pengontrol tegangan dc (dc drive) yang akan digunakan sistem elektrik ini dengan menyesuaikan kondisi perangkat

pada mobil listrik ini berfungsiuntuk mengubah

Sistem Manufaktur I-103 Sistem Manufaktur I-103

dibawa kemana-mana).

bervariasi mulai dari 0,2 volt dc sampai dengan 165 volt • Bobot sumber tegangan dc tersebut harus ringan,

dc sesuai dengan perubahan nilai hambatan pada sehingga tidak terlalu membebani mobil listrik yang potensiometer tersebut.

akan dibuat. • Sumber tegangan dc tersebut memiliki tegangan yang konstan, tidak mengalami fluktuasi yang terlalu

tinggi. • Sumber tegangan dc tersebut dapat diisi ulang

kembali saat muatannya mulai berkurang atau bahkan habis, dan pengisiannya juga harus mudah dilakukan.

Gambar 3.10 Pengontrol tegangan dc (dc drive) Pengontrolan tegangan dc ini merupakan alat yang

sudah jadi, sehingga memudahkan dalam perakitannya pada tempat yang dibutuhkan. Dalam pemasangannya pengontrol tegangan ini tidaklah berdiri sendiri, tetapi

Gambar 3.13 Baterai yang dipakai pada mobil listrik justru membutuhkan suatu komponen tambahan berupa potensiometer tipe linear dan memiliki

Dari keempat syarat yang disebutkan di atas maka baterai/accu memenuhi syarat, sehingga dengan demikian

hambatan sebesar 10 KΩ . dipilihlah baterai sebagai sumber tegangan dc pada mobil listrik ini. Besar tegangan baterai yang dipilih disesuaikan dengan besarnya tegangan yang dibutuhkan untuk mencatu inverter tersebut.

E. Perakitan Alat

Tahapan yang selanjutnya adalah tahapan yang kelima (tahapan yang terakhir dalam perancangan alat ini). Tahapan yang kelima merupakan tahapan perakitan alat. Alat-alat yang tadinya masih berdiri sendiri dan hanya

Gambar 3.11 Potensiometer 10 KΩ memiliki fungsi masing-masing, kemudian dirangkai sesuai dengan gambar diagram blok alat, sehingga kemudian alat-

Potensiometer ini digunakan untuk mengatur kecepatan alat tersebut memiliki fungsi yang baru dan satu sama lain putar motor DC. Potensiometer ini berfungsi sebagai

memiliki keterkaitan fungsi. Sehingga, apabila salah satu elemen untuk mengatur kecepatan mobil listrik atau

alat tidak berfungsi sebagaimana mestinya maka hal dalam mobil konvesional fungsinya sama seperti pedal

tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi alat ini secara gas.

keseluruhan atau bahkan dapat menyebabkan tidak bekerja alat ini.

3. Menentukan jenis konverter tegangan 12 volt dc menjadi 220 volt yang akan digunakan untuk menyediakan catu daya untuk pengontrolan tegangan

dc.

mekanik mobil listrik Gambar 3.12 Inverter

Gambar 3.14 Hasil perakitan perangkat

4. Menentukan jenis sumber tegangan 12 Volt DC yang Setelah selesai melakukan proses perakitan mekanik akan digunakan untuk mencatu inverter. Untuk

dilanjutkan dengan melakukan proses perakitan elektrik. mencatu inverter, maka dibutuhkan suatu sumber

Berikut ini merupakan langkah perakitan elektrik : tegangan dc yang memiliki syarat sebagai berikut:

1. Hubungkan kabel dari motor sebanyak dua buah ke

Sistem Manufaktur I-104 Sistem Manufaktur I-104

switch dpdt yang akan mengubah polaritas positif (+) dan on-off .

negative (-) pada tegangan masukan ke motor DC. Karena DC

2. Lalu rangkailah perangkat pengontrol tegangan DC drive yang digunakan mem-butuhkan tegangan masukan dilengkapi dengan komponen tambahan, seperti

220 Volt DC, maka dibutuhkan perangkat inverter switch, potensiometer, dan jumper sesuai dengan

yang akan menyediakan tegangan sebesar 220 volt DC gambar dibawah ini :

untuk DC drive. Inverter berfungsi mengubah daya DC menjadi daya AC yang presisi. Daya DC disediakan oleh dua buah baterai yang dipakai untuk periode waktu yang terbatas, tergantung pada kapasitas baterai. Daya yang ada pada baterai akan berkurang, sampai pada akhirnya habis sehingga baterai tersebut harus diisi ulang (charging) dengan menggunakan charger baterai sehingga daya DC yang ada pada baterai tersebut dapat digunakan lagi untuk digunakan pada masukan tegangan inverter.

Namun karena motor DC yang digunakan ini tidak memiliki torsi yang besar, hanya sekitar 0,37 HP. Sehingga pada saat motor dibebani, maka untuk dorongan

Gambar 3.15 Skema perakitan untuk pengontrol tegangan DC putaran awal kurang kuat untuk bergerak. Untuk mengatasi masalah itu maka diperlukan

3. Setelah itu hubungkan kabel L1 dan N dari perangkat mekanik tambahan berupa gearbox dengan pengontrol tegangan DC (DC drive) ke pin output

perbandingan rasio 1:28, sehingga berakibat pada dari inverter. Sedangkan untuk groundnya disatukan

penurunan kecepatan, namun menghasilkan dampak ke pin ground. Namun untuk tacho generator tak

positif berupa peningkatan torsi, dengan demikian perlu dihubungkan (no connection) karena sistem

peningkatan torsi ini memungkinkan untuk menggerakkan yang digunakan tak memerlukan umpan balik.

mobil listrik.

Begitu juga untuk pin F(+) dan F(-) tak perlu dihubungkan (no connection) karena field yang digunakan adalah magnet permanen sehingga

ENGUJIAN IV. P S ISTEM tidak memerlukan catu tegangan.

Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah sistem

4. Selanjutnya hubungkan pin input dari inverter (+) dapat bekerja dengan baik. Pada bab ini akan disajikan dan (-) dengan kabel merah dan hitam ke pin (+)

mekanisme pengukuran dan serangkaian uji coba terhadap dan pin (-) baterai.

mobil listrik yang telah dibuat. Dari proses pengukuran dan

5. Potensiometer 10KΩ uji coba yang dilakukan kemudian akan didapatkan data yang telah dihubungkan ke hasil pengukuran dan uji coba. Selanjutny dilakukan proses

pin terminal control pada pengontrol tegangan analisa terhadap data hasil pengukuran dan uji coba ini.

dc (dc drive) kemudian dirakit pada tuas gas pada Hasil analisa tersebut kemudian dibandingkan dengan teori mobil listrik.

yang dipelajari sebelumnya.

Secara garis besarnya proses pengukuran dan uji coba dibagi menjadi pengukuran pada perangkat mekanik dan pengukuran pada perangkat elektrik. Untuk melakukan pengukuran pada perangkat mekanik, maka dibutuhkan alat ukur yang disesuaikan dengan parameter (besaran) yang akan diukur. Untuk perangkat mekanik parameter yang akan diukur yaitu banyaknya revolusi per menit (RPM), sehingga alat ukur yang diperlukan yaitu tachometer.

Begitu juga untuk melakukan pengukuran pada perangkat elektrik, maka dibutuhkan alat ukur yang disesuaikan dengan parameter (besaran) yang akan diukur. Untuk perangkat elektrik parameter yang akan diukur yaitu tegangan (V) dan arus (I), sehingga alat ukur yang diperlukan yaitu voltmeter dan amperemeter. Kedua alat ukur ini dapat kita gantikan dengan menggunakan sebuah multimeter, namun untuk memudahkan pembacaan hasil

Gambar 3.16 Hasil perakitan potensiometer pada rangka mobil listrik ukur, maka multimeter yang akan digunakan adalah multimeter digital.

F. Cara Kerja Alat Pengaturan kecepatan motor menggunakan potensio-

Selain itu juga pada pengukuran perangkat elektrik kita meter geser yang dihubungkan pada bagian input setpoint

membutuhkan suatu grafik yang menyatakan hubungan perangkat DC drive, sedangkan pengubahan arah putaran

antara arus (I), tegangan (V), daya (P) terhadap waktu (t)

Sistem Manufaktur I-105 Sistem Manufaktur I-105

dpdt Switch dan tegangan dan program (software) mathlab dan seperang-

Pembalik Polaritas Tegangan dc

Eurotherm dc drive type kat komputer. Untuk menampilkan grafik hasil pengukuran

Pengontrol Tegangan dc

506/507/508 terhadap mobil listrik ini.

IV.3 Performansi dan Spesifikasi Mobil Listrik

A. Pengukuran dan analisa Sistem Mekanik. Deskripsi tabel di atas menunjukkan kemampuan Pengukuran pada sistem mekanik dilakukan pada

dan kelebihan yang dimiliki oleh mobil listrik ini untuk perangkat gearbox untuk mengetahui besar RPM dari

menampilkan performa yang optimal dan konsumsi battery gearbox, motor DC magnet permanen, dan gear yang

yang lebih efisien. Selain itu juga radius putaran yang digerakkan (the driven gear), gear penggerak (the driving

hanya 4,7 meter, sehingga memungkinkan pengendara mobil gear ) serta pada ban mobil listrik tersebut.

listrik ini untuk bermanufer secara lebih leluasa saat mengendarai maupun saat memarkirkan mobil listrik ini.

B. Pengukuran dan Analisa Sistem Elektrik Pengukuran pada sistem elektrik dilakukan pada :

1. Pengukuran pada output baterai.

2. Pengukuran pada output inverter.

3. Pengukuran pada output dc drive.

Gambar 4.2 Minimum turning radius

ESIMPULAN V. K D AN S ARAN Gambar 4.1 Rangkaian pengukuran pada sistem elektrik Tabel.1. Performansi dan Spesifikasi mobil listrik

A. Kesimpulan Berdasarkan analisa pada data hasil pengukuran dan

Mesin / Engine Tipe Mesin / Engine type

pengujian terhadap sistem mobil listrik yang telah dirancang, Tipe Lilitan Armature

Motor listrik dc

Lilitan gelung

maka dapat disimpulkan bahwa :

Daya Maksimum

1. Motor dc dengan magnet permanent memiliki beberapa Torsi maskimum

0,37 hp / 3000 rpm

4,8 N.m / 105,8 rpm

kelebihan.

Diameter Armature / komutator

• Memiliki torsi start besar ( bagus) Bahan Bakar

85,4 x 47,8 mm

• Kecepatannya dapat dikontrol dengan mudah. Buang (Discharging Time)

Battery 2 x 12V/7AH

Waktu Isi (charging Time)

5 jam (300 menit) Waktu

0,67 jam (40 menit)

Kecepatan motor magnet permanen berbanding langsung dengan harga tegangan yang diberikan pada

Dimensi / Dimension kumparan jangkar. Semakin besar tegangan jangkar, Panjang / Overall Lenght

semakin tinggi kecepatan motor. Lebar / Overall width

1960 mm

• Arah putaran motor dc magnet permanen Tinggi / Overall Height

1120 mm

ditentukan oleh arah arus yang mengalir pada Jarak Sumbu / Wheelbase

1250 mm

kumparan jangkar (armature). Jarak Terendah belakang Ke tanah / Rear Thread

1380 mm

• Ukurannya lebih kecil dan lebih ringan apabila Berat Kosong / Curb Weight

Jarak Terendah Depan ke tanah / Front Thread

dibandingkan dengan motor dc jenis lainnya untuk besar HP (horse power) yang sama.

Rangka Sasis / Chassis • Magnet permanent pada statornya memiliki eksitasi Tipe Rangka / Chassis Type

yang konstan, sehingga sangat cocok digunakan untuk Ban Depan

Pipa Besi

Alloy Wheel 60/80 - 17M /

aplikasi yang membutuhkan karakteristik speed dan

C35P

Ban Belakang

• Alasan yang paling penting adalah kemudahan untuk Rem Belakang

Alloy Wheel 65/80 - 17M /

torsi yang konstan.

C38P

Cakram manual

mendapatkannya

Kelistrikan / Electricity

2. Data hasil pengukuran pada output inverter didapat Sumber Tegangan dc / dc

bentuk gelombang sinus yang kurang bagus, (tidak voltage source

2 x 12V/7AH Battery

murni berbentuk sinusoida). Hal ini dapat terjadi Sumber Tegangan dc / ac

karena inverter yang digunakan memakai SCR (silicon voltage source

12 vdc to 220 vac

Inverter 660 watt

Sistem Manufaktur I-106 Sistem Manufaktur I-106

bukan atau belum layak dianggap sebagai mobil listrik yang

3. Data hasil pengukuran pada output dc drive, pada grafik komplek sehingga pengembangan dan riset terhadap mobil tegangan terhadap waktu, timbul spike-spike, dimana

listrik diharapkan akan terus dilakukan untuk dapat tegangan mengalami short ke ground untuk beberapa

mewujudkan suatu mobil listrik yang lebih baik, komplek, saat kemudian naik kembali. Spike-spike ini timbul

dan memiliki kemampuan lebih dalam hal tenaga dan karena efek brush pada motor dc magnet permanent

kecepatannya

ini. Dalam hal ini motor dc tipe brushless lebih unggul dibandingkan motor dc magnet permanent yang

R EFERENSI

menggunakan karbon brush pada komutatornya.

4. Pada perbandingan antara hasil pengukuran dengan [1] Tom Denton (1995). “Automobile Electrical and Electronic menggunakan multimeter digital dan perhitungan

Systems “,Bath press, London.

secara teori, terdapat sedikit perbedaan pada saat [2] E H J Pallett (1979). “Aircraft Electrical system, Second melakukan pengukuran pada output dc drive dan saat

Edition”, Pitman Press, Copthorne, Sussex, London. melakukan pengukuran pada output inverter.

[3] Daniel W. Hart (1997). “Introduction To Power Electronics”, Perbedaan ini dapat terjadi karena nilai hambatan

London.

resistor 1MΩ yang digunakan ternyata melalui [4] Lander Cyril W (1987). “Power Electronics”, Mc Graw hill Inc, pengukuran dengan meng-gunakan multimeter digital

London.

pada batas ukur ohmmeter tidak tepat sebesar 1MΩ, [5] Zuhal DR. Ir (1982). “Dasar Tenaga Listrik”, Penerbit ITB, melainkan 1,014MΩ, dan resistor yang lainnya 33KΩ Bandung.

terukur senilai 32,9 KΩ, perbedaan ini sudah tentu [6] P H J. Kokelaar (1983). “Teknik Listrik, Jilid Satu”, Pradnya

Paramita Press, Jakarta.

akan berpengaruh pada proses pengukuran, karena tegangan sensor yang dipakai pada pengukuran tersebut

[7] P H J. Kokelaar (1983). “Teknik Listrik, Jilid Dua”, Pradnya

Paramita Press, Jakarta.

berasal dari tegangan dari rangkaian pembagi tegangan.

[8] Marthen Kanginan (2001). “Fisika SMU Kelas Satu”, Penerbit

Erlangga, Jakarta.

5. Mobil listrik yang dibuat ini pada kecepatan maksimum mampu menempuh jarak sejauh 44,224

[9] Ali Marsaban (1979). “Bertanya-tanya Tentang Energi”, meter dalam satu menit, dengan catatan bobot

Penerbit Mutiara, Jakarta.

pengendara mobil listrik ini tidak lebih dari 42 Kg [10] Martin Payn (2004). ”Eurotherm Drives 506 / 507 / 508 (untuk bobot anak yang rata-rata berusia 10~12tahun). Product Manual”, Sussex.

Hasil ini didapatkan melalui pengujian mobil listrik. [11] Developments In Electric Vehicle Systems”,

Diakses

08 Desember

2012 http://www.geocities

B. Saran

.com/sorefeets/forsa/fors a.htm.

Sistem Manufaktur I-107

Analisis Beban Kerja dan Gangguan Muskuloskeletal Pekerja Pria Pada Perkampungan Kecil Penggilingan

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

Dominating Set Dan Total Dominating Set Dari Graf-Graf Khusus

5 80 24