Desain Alat Pengumpan Pakan Ikan Otomatis bagi Industri Pembiakan Ikan Air Tawar

Desain Alat Pengumpan Pakan Ikan Otomatis bagi Industri Pembiakan Ikan Air Tawar

Eko Prasetyo Wina Libyawati dan Yani Kurniawan

Jurusan Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Pancasila

Fakultas Teknik, Universitas Pancasia Jakarta 12640

Jakarta 12640 eko170424@gmail.com

wlibyawati@gmail.com

Abstrak—Indonesia memiliki wilayah perairan lebih besar dari

didominasi oleh industri kecil menengah. Lahan budidaya ikan

wilayah pesisir. Karakteristik wilayah perairan di Indonesia

air tawar di Indonesia mengalami peningkatan dalam kurun

beragam dan cocok untuk mengembangkan berbagai jenis ikan.

waktu enam tahun(1999-2000) sebesar 2,19%.

Kandungan asam lemak omega-3 dan rendah kalori pada

Keberhasilan budidaya ikan air tawar dipengaruhi oleh

ikan,merupakan sumber pangan yang menyehatkan. Manfaat ikan tersebut memicu perubahan pola konsumsi pangan

lingkungan, manusia, wadah, budidaya, input hara(pupuk dan

masyarakat Indonesia. Kualitas wilayah perairan asin di

pakan), serta spesies ikan[1]. Pemodelan hubungan linier

Indonesia terganggu sehingga mengakibatkan populasi biota laut

regresi antar faktor-faktor tersebut dengan penerapan

menurun. Penurunan

populasi

biota laut

mendorong

teknologiyang dipergunakan produsen di Tanzania telah

peningkatan industri pembiakan ikan air tawar untuk memenuhi

yang mempengaruhi

kebutuhan pangan masyarakat. Keberhasilan pembiakan ikan

produktivitas budidaya ikan adalah karakteristik produsen,

air tawar dipengaruhi oleh tata cara pemberian pakan ikan dan

karakteristik teknologi, kecocokan karakteristik media

kualitas media pembiakan. Industri pembiakan ikan air tawar

pembiakan dengan jenis ikan yang akan dibiakkan, pemberian

skala kecil menengah memberikan pakan ikan secara manual

pakan ikan secara berkala sesuai dengan usia ikan selama

menggunakan tenaga manusia. Perkembangan alat pengumpan pakan ikan difokuskan kepada pengaturan waktu pemberian

waktu pembiakan dan terjaganya lingkungan pembiakan

pakan dan jumlah pakan akan tetapi belum kepada sebaran

ikan[2] . Hubungan antara penerapan teknologi baru dengan

pakan ikan di kolam pembiakan. Pemberian pakan ikan secara

budidaya ikan air tawar di Nigeria telah dilakukan dengan

manual dapat menjangkau seluruh sisi kolam pembiakan akan

pendekatan statis dilihat dari distribusi normal, chi square, dan

tetapi tidak konsisten. Peluang terbuka untuk mengembangkan

analisa biaya. Penelitian dilakukan berdasarkan hubungan

alat pengumpan pakan ikan otomatis bagi industri pembiakan

antara 5(lima) faktor yaitu karakteristik ikan, metode

ikan air tawar. Pengembangan alat pengumpan pakan ikan

produksi(kolam air statis, kolam air mengalir, kolam

otomomatis dilakukan

perancangan dan pengembangan produk oleh Ulrich dan

resirkulasi, kombinasi kolam resirkulasi-media), sumber daya

Eppinger. Perancangan dan pengembangan produk dilakukan

manusia, karakteristik investor dan kapasitas produksi. Hasil

dalam 5(lima) fase, yaitu: perencanaan, pengembangan konsep,

penelitian ini menunjukkan peningkatan hasil budidaya ikan

perancangan tingkatan sistem, perancangan rinci, pengujian dan

berkisar 10-20% dan hasil budidaya sangat dipengaruhi oleh

perbaikan, peluncuran produk. Keluaran dari tulisan ini adalah

metode produksi serta karakteristik produsen [3]. Interaksi

desain alat pengumpan pakan ikan otomatis yang telah teruji

hubungan antara metode produksi dan karakteristik produsen

kekuatan rancangannya dan memiliki nilai ekonomis yang

terlihat pada metode pemberian pakan ikan kepada ikan.

terjangkau oleh industri skala kecil dan menengah.

Pemberian pakan ikan dilakukan selama masa pembiakan,

terdiri dari 2(dua) bagian yaitu pemberian pakan selama masa

Kata Kunci—Pengumpan pakan ikan, perancangan, produk,

pembiakan benih ikan dan sesudah masa pembiakan benih. Pemberian pakan ikan selama masa pembiakan benih ikan dilakukan dalam kolam terpisah dengan jenis pakan alami.

ikan air tawar, pneumatis

Sementara untuk sesudah masa pembiakan benih dilakukan Indonesia adalah Negara kepulauan dengan wilayah pesisir

ENDAHULUAN I. P

dengan memberikan jenis pakan buatan. Pakan alami subur dan wilayah perairan kaya dengan berbagai jenis ikan,

merupakan jenis makhluk hidup, bersifat basa, berukuran kecil Wilayah perairan di Indonesia memiliki potensi untuk

dan bertekstur lembut. Pakan alami diberikan kepada benih pengembang biaakan sumber pakan hewani, melalui budidaya

secara berkala dalam keadaan hidup sehingga pemberian pakan ikan air tawar maupun laut. Kandungan asam lemak omega-3

hanya dapat dilakukan secara manual. Pakan buatan merupakan dan rendah kalori pada ikan menjadikannya sebagai sumber

campuran adonan (berisi protein, karbohidrat, dan vitamin), pangan yang menyehatkan. Eksplorasi perairan asin di

bersifat kering dan bertekstur kasar. Pakan buatan diberikan Indonesia terus dikembangkan tanpa mempertimbangkan

dalam bentuk granula sehingga pemberian pakan dapat kesetimbangan lingkungan, sehingga menurunkan kualitas

dilakukan secara manual dan/atau dengan bantuan alat[4]. perairan asin. Penurunan kualitas perairan asin memicu banyak

Perkembangan teknologi pengumpan pakan ikan air tawar pihak mengembangbiakkan ikan di perairan tawar, untuk

telah dikembangkan oleh banyak pihak mulai dari manual memenuhi kebutuhan pangan. Budi daya ikan air tawar

sampai dengan otomatis. Alat pengumpan pakan terbagi ke sampai dengan otomatis. Alat pengumpan pakan terbagi ke

yang dibeli dari pemasok. Rencana proses dinyatakan dan pakan secara manual mampu menjangkau seluruh sisi kolam

peralatan dirancang untuk tiap komponen yang dibuat dalam pembiakan akan tetapi tidak konsisten dari segi waktu dan

sistem produksi. Output dari fase ini adalah pencatatan jumlah pakan. Alat pengumpan pakan ikan semi-otomatis telah

pengendalian untuk produk yang berupa gambar pada file dikembangkan dengan bantuan mekanisme lontar[5]. Alat

komputer tentang bentuk tiap komponen dan peralatan pengumpan pakan ikan otomatis telah dikembangkan dengan

produksinya, spesifikasi komponen-komponen yang dibeli, bantuan mekanisme lontar, pengatur waktu dan sensor

serta rencana proses untuk pabrikasi dan perakitan produk. [6].Keseluruhan alat difokuskan kepada durasi pemberian pakan ikan, jumlah pakan ikan yang diberikan dalam 24 jam,

E. Fase 4 – Pengujian dan Perbaikan

dan kapasitas pengumpan untuk industri besar, akan tetapi Fase pengujian dan perbaikan melibatkan konstruksi dan belum mempertimbangkan sebaran pakan ikan ke seluruh sisi

evaluasi dari bermacam-macam versi produksi awal produk. kolam pembiakan.

Prototipe awal (alpha) biasanya dibuat dengan menggunakan Peluang terbuka untuk merancang dan mengembangkan

komponen-komponen dengan bentuk dan jenis material pada alat pengumpan pakan otomatis dengan sebaran merata pada

produksi sesungguhnya, namun tidak memerlukan proses seluruh sisi kolam pembiakan, durasi pemberian pakan ikan

pabrikasi dengan proses yang sama dengan yang dilakukan tepat, dan jumlah pakan ikan tepat dalam 24 jam bagi industri

pada produksi sesungguhnya.

pembiakan ikan air tawar.

F. Fase 5- Produksi Awal

ERANCANGAN DAN II. P P ENGEMBANGAN P RODUK MENURUT Produksi awal dilakukan dengan sejalan dengan jenis proses ULRICH DAN EPPINGER

produksi yang dipergunakan secara nyata. Tujuan dari produksi Proses perancangan dan pengembangan produk menurut

awal ini adalah untuk melatih tenaga kerja dalam memecahkan Karl T.Ulrich dan Steven[7] terdiri dari 6 fase seperti

permasalahan timbul pada proses produksi.

terangkum dalam Gambar 1.

A. Fase 0- Perencanaan AHAPAN III. T P ERANCANGAN DAN P ENGEMBANGAN A LAT Proses pengembangan produk diawali dengan fase

P ENGUMPAN P AKAN I KAN O TOMATIS perencanaan, yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan

A. Pernyataan Visi dan Misi

pengembangan teknologi dan penelitian lebih lanjut. Output Pernyataan visi dan misi untuk alat pengumpan pakan ikan fase perencanaan ini adalah pernyataan misi proyek.

otomatis dilakukan dengan identifikasi kebutuhan konsumen melalui studi pustaka. Hasil identifikasi menunjukkan pemberian pakan ikan pada industri pembiakan air tawar dilakukan secara manual atau dengan teknologi belum mempertimbangkan sebaran pada keseluruhan sisi kolam pembiakan.

Tabel 1 Pernyataan misi alat pengumpan pakan ikan otomatis

Pernyataan misi : Alat pengumpan pakan ikan air tawar

Uraian Produk

Gambar 1. Fase perancangan dan pengembangan produk

Alat untuk memberikan pakan ikan secara berkala dalam jumlah yang konstan secara merata ke seluruh sisi kolam

B. Fase 1- Pengembangan konsep Produk dapat dipergunakan oleh industri kecil menengah pada

Sasaran bisnis utama

tahun 2016

Konsep adalah uraian dari bentuk, fungsi, dan tampilan

Pasar utama

Koperasi budidaya ikan air tawar

suatu produk dan biasanya dibarengi dengan sekumpulan

Pasar kedua

Peternak ikan

spesifikasi, analisis produk-produk pesaing serta pertimbangan

Industri pembuat pakan ikan

Asumsi-asumsi dan Batasan-

Pelontaran pakan ikan pengganti tenaga manusia

ekonomis proyek Keluaran dari fase ini adalah konsep yang

batasan

Pakan ikan tersebar secara merata di kolam pembiakan

telah teruji baik dari segi teknis maupun pembiayaan.

dalam kuantitas yang konstan

Stakeholder

Koperasi budidaya ikan air tawar

C. Fase 2- Perancangan Tingkatan Sistem

Asosiasi peternak ikan

Peternak ikan

Fase perancangan tingkatan sistem mencakup definisi

Pembuat pakan ikan

arsitektur produk dan uraian produk menjadi subsistem- subsistem serta komponen-komponen. Gambaran rakitan akhir

Pernyataan misi pada tabel 1 menunjukkan alat pengumpan untuk sistem produksi biasanya didefinisikan selama fase ini.

pakan ikan otomatis diperlukan untuk menjaga konsistensi Output pada fase ini biasanya mencakup tata letak bentuk

frekuensi dan jumlah pakan yang diberikan dengan sebaran produk, spesifikasi secara fungsional dari tiap subsistem

merata ke seluruh kolam. Alat tersebut direncanakan produk, serta diagram aliran proses pendahuluan untuk proses

dipergunakan oleh koperasi budidaya ikan air tawar sebagai rakitan akhir.

pelanggan utama pada tahun 2016.

D. Fase 3- Perancangan Rinci Fase perancangan rinci mencakup spesifikasi lengkap dari

B. Konsep

bentuk, material, dan toleransi-toleransi dari seluruh komponen

Pengembangan konsep untuk memperoleh konsep alat sesuai Diagram sub-fungsi menguraikan fungsi-fungsi pada alat dengan kebutuhan pelanggan. Tahapan pengembangan konsep

pengumpan pakan ikan otomatis. Alat pengumpan pakan ikan adalah indeentifikasi kebutuhan pelanggan, spesifikasi produk,

air tawar memiliki fungsi untuk menyimpan pakan ikan, penentuan aliran fungsi/struktrur fungsi, kombinasi konsep,

mengukur jumlah pakan ikan, mengatur frekuensi waktu seleksi konsep, penilaian konsep dan pengujian konsep

pemberian pakan ikan dan melontarkan pakan ikan. Penerapan terpilih.Identifikasi kebutuhan pelanggan diperoleh dari

keseluruhan fungsi memerlukan alternatif skema penempatan kuestioner kepada koperasi, peternak ikan air tawar, dan

komponen yang dibutuhkan pada alat pengumpan pakan ikan pembuat pakan ikan. Hasil pengambilan data melalui

otomatis.

kuestioner dituangkan ke dalam tabel kebutuhan pelanggan. Kombinasi konsep merangkum alternatif yang dibutuhkan Tabel kebutuhan pelanggan menunjukkan frekuensi pemberian

untuk alat pengumpan pakan ikan otomatis. Tabel 3 pakan, jumlah pakan, dan sebaran merata pada alat diperlukan

menunjukkan 3 alternatif kombinasi konsep. Kombinasi oleh pelanggan. Kebutuhan pelanggan tersebut dituangkan ke

konsep 1 adalah alat pengumpan pakan ikan otomatis dengan metrik kebutuhan. Metrik kebutuhan memiliki kesamaan

kapasitas penyimpanan 3 kg, katup pengatur pakan ikan dengan House of

berpneumatis, dan pelontar pakan ikan bertenaga kompresor. menunjukkan komponen alat yang mempengaruhi kinerja alat

Quality (HOQ).

Metrik

kebutuhan

Kombinasi konsep 2 adalah 2 adalah alat pengumpan pakan adalah mekanisme pelontar pakan ikan. Selanjutnya spesifikasi

ikan otomatis dengan kapasitas penyimpanan 3 kg, katub produk alat dibuat berdasarkan produk pesaing yang telah ada

pengatur jumlah pakan bertenaga listrik, dan pelontar pakan dan yang diinginkan. Tabel produk pesaing dibuat berdasarkan

ikan bertenaga pompa. Kombinasi konsep 3 adalah alat parameter yang mempengaruhi kinerja dari alat yang telah ada

otomatis dengan kapasitas dan yang diinginkan. Tabel produk pesaing menunjukkan

penyimpanan 3 kg, katup pengatur pakan bertenaga listrik, dan mekanisme pelontar pakan ikan dengan pneumatis dapat

pelontar pakan bertenaga pneumatic. Hasil penilaian konsep mengakomodasi kebutuhan pelanggan. Tahap selanjutnya

menunjukkan konsep 1 sebagai konsep unggulan alat adalah penetapan nilai untuk parameter penentu spesifikasi

pengumpan pakan ikan air tawar. Konsep tersebut selanjutnya produk dengan melakukan perbandingan antara alat yang

dikembangkan untuk fase perancangan dan pengembangan diinginkan dengan alat pesaing. Tabel 2 menunjukkan

produk.

spesifikasi alat pengumpan pakan ikan otomatis.

C. Perancangan Tingkat Sistem dan Rinci Tabel 2. Metrik Spesifikasi Alat Pengumpan Pakan Ikan Otomatis

Perancangan tingkat sistem untuk alat pengumpan pakan ikan

No Kebutuhan Metrik Kepentingan

Satuan

Nilai Marginal

Nilai Ideal

otomatis dibuat arsitektur produk dan desain industri.

1 1 Dimensi alat

Arsitektur produk merupakan skema fungsional dari beberapa

2 2 Mudah dioperasikan

3 Subj

6 3 kumpulan komponen (chunk) yang dipergunakan pada alat.

3 3,4 Perawatan alat

3 Periode (bln)

1 3 Skema chunk untuk alat pengumpan pakan ikan otomatis

4 5 Umur komponen

3 Thn

5 5 Material komponen

3 Subj

dibuat berdasarkan fungsi-fungsi yang terdapat pada diagram

6 6 Keamanan operator

3 Subj

80 50 sub-fungsi, sebagai berikut:

7 7 Kekuatan rangka

Kapasitas 8 8 penampung pakan

4 m 3 500

ikan 9 8 Daya motor

4 Hp

Konsistensi jumlah 10 9 diberikan dalam pakan yang

5 gr/jam

100-300

waktu 24 jam 11 10 Sebaran pakan ikan

1-5

12 11 Tekanan pneumatic

5 bar

2-5

Hubungan antar parameter dituangkan ke dalam diagaram fungsi (Gambar 2) untuk membuat alternatif konsep.

Keterangan: ------------ = aliran material ________ = aliran energy

Gambar 3 Skema Chunk alat pengumpan pakan ikan otomatis Gambar 2 Diagram aliran sub-fungsi

Chunk dari alat pengumpan pakan ikan air tawar terdiri dari 4(empat), yaitu: • Sumber energi adalah kelompok komponen berfungsi sebagai pensuplai energi untuk menggerakkan pelontar dan pengatur

waktu pembuka-tutup katup pada wadah penyimpan. Suplai diberikan dari sumber listrik ke kompresor. Pemilihan kompresor disesuaikan dengan kekuatan dorong untuk pneumatis pada pelontar.

• Sumber material adalah kelompok komponen berfungsi sebagai wadah penyimpan pakan ikan. Komponen sumber material adalah bodi mesin dan corong pemasukkan. • Pelontar adalah kelompok komponen berfungsi sebagai peniup pakan ikan sehingga tersebar merata ke permukaan air pada kolom pembiakan. • Pengatur katup adalah kelompok komponen berfungsi sebagai pemicu dan pemutus arus untuk mengatur gerakan katup yang terhubung dengan wadah penyimpanan pakan ikan.

Tabel 3 Kombinasi Konsep Alat Pengumpan Pakan Ikan Otomatis

Desain industri alat pengumpan pakan ikan otomatis dibuat berdasarkan aspek ergonomis dan estetika. Hasil desain industry menunjukkan aspek ergonomis sebagai faktor kritis. Aspek ergonomis pada alat pengumpan pakan ikan otomatis adalah mekanisme pelontar pakan ikan. Kemampuan lontar dinilai dari jarak sebaran pakan ikan setelah dilontarkan. Susunan geometris berdasarkan desain untuk alat pengumpan pakan ikan otomatis terangkum pada Gambar 4.

Perancangan rinci adalah tahap untuk menentukan rancangan Tabel 5 Deskripsi prototipe alat pengumpan pakan ikan otomatis. Kombinasi konsep 1

Alat pengumpan pakan ikan otomatis terpilih sebagai konsep unggulan melalui matrik penilaian

Nama Prototipe

Alat pengumpan pakan ikan otomatis untuk dibuat rancangannya. Kombinasi konsep 1 dibuat mampu meminimalisir penggunaaan sumber

Alpha

daya manusia, mampu rancangannya sebagai berikut:

menyebar pakan ikan secara merata dalam jumlah dan jeda waktu konstan.

Tujuan(komunikasi,

pembelajaran, Mekanisme pelontar pakan ikan

dan integrasi)

dengan sistem pneumatis mampu menyebar pakan ikan secara merata ke seluruh sisi kolam pembiakan.

Level of Approximation

- Mekanisme pelontar disimulasikan secara perhitungan berdasarkan ukuran aktualnya

- Mekanisme pelontar menggunakan sistem pneumatik dengan tekanan < 1 bar

- Geometri dan tampilan alat pelontar pakan ikan otomatis sesuai

dengan kebutuhan pelanggan

Batasan dari perencanaan pengujian

- Alat pengumpan pakan ikan otomatis

maksimal mampu melontar 6 m dengan mekanisme pneumatik.

- Intergrasi antara mekanime Gambar 4 Susunan geometri alat pengumpan pakan ikan otomatis

pelontar dengan komponen pendukung alat pengumpan pakan Estimasi biaya produksi dan perakitan untuk rancangan alat

ikan lainnya diperoleh pengumpan pakan ikan otomatis adalah Rp. 11.075.000,-.

berdasarkan analisa kekuatan Rincian biaya produksi dan perakitan sebagai berikut: mekanika dan pneumatik

Tabel 4 Estimasi biaya produksi dan perakitan

Komponen Pembelian (mesin+t enaga mat erial Permesinan (T enaga kerja) Perakit an

Tahapan perhitungan adalah sebagai berikut:

T ot al Variable cost per unit

Peralat an dan NRE

T ooling life t ime

cost per unit T ot al Fixed

Rp 3,000,000 Rp kerja) 400,000 Rp

T ot al Biaya

• Sistem pneumatik[8]

Ran gk a & Hoppe r

S i ste m Pe l on tar S i ste m Pe n u mati c

Rp 300,000 Rp 1,200,000 Rp

T ot al Direct Cost 400,000 Rp Rp

Pe rak i tan k ompon e n

Rp Rp 3,500,000

150,000 150,000 Rp Rp

Desain sistem pneumatik berdasarkan asumsi langkah

Biaya Overhead Rp 7,200,000 Rp Rp 1,900,000 150,000 Rp Rp

adalah 100 mm, volume wadah pakan adalah 3 kg, tekanan

Total C ost

- Pemakaian t enaga kerja diasumsikan per jam Rp. 15.000

Rp

kerja adalah 5 bar, massa per butir pakan ikan adalah 0,5 gr, faktor keselamatan untuk gaya tiup adalah 2. Perhitungan

Biaya produksi dan perakitan dihitung berdasarkan komponen sistem pneumatic dilakukan untuk menentukan apakah utama pada rancangan alat pengumpan pakan ikan otomatis,

pneumatik dapat menggerakkan katup, dan apakah terdiri dari rangka, hopper, sistem pelontar, dan sistem

pneumatik dapat meniup pakan ikan. Tahapan perhitungan pneumatic.

sebagai berikut: - Gaya untuk mendorong

(1) Rancangan pada fase pengujian dan perbaikan dibuat prototipe

D. Pengujian dan Perbaikan

F =mxg

dimana F = gaya (N); m = massa(kg);g = 10 m/s 2 ;ρ= menggunakan softwarei desain. Prototipe selanjutnya diuji

massa jenis pakan ikan(kg/m 3 ). melalui perhitungan kapasitas, kekuatan rangka, gaya dan

- Luas permukaan

tekanan untuk langkah maju dan mundur, serta jarak sebaran

(2) pakan terlontar. Simulasi prototipe dilakukan berdasarkan

P =F/A

dimana P = tekanan kerja(N/m 2 ); A = luas permukaan penetapan deskripsi alat pengumpan pakan ikan otomatis, pada

terkena tekanan kerja(m 2 ).

Tabel 5.

- Diameter silinder

Tabel 5 menunjukkan prototipe tergolong ke dalam prototipe

(3) alpha. Protipe alpha bertujuan melihat apakah rancangan dapat

A = Πd 2 /4

dimana d = diameter silinder (m). direalisasikan dan difungsikan. Rancangan prototipe diuji

- Gaya tiup pakan ikan per butir

menggunakan pneumatik dan kekuatan mekanika. Perhitungan

terdiri dari perhitungan pneumatik, sebaran pakan dan kekuatan T = SF x F PAKAN

(4) dimana F = gaya tiup (N); SF = safety factor; F

rangka.

PAKAN

=gaya pakan ikan per butir(N). Hasil perhitungan berdasarkan asumsi yang telah ditetapkan adalah F = 30 N, A = 5,09x10 -5 m 2 , d = 0,007 m, F T = 0,01 N. Skema pneumatik yang dipergunakan pada Gambar 5. Pneumatik menggunakan silinder ganda, katup 5/2, kompresor, dan timer.

dimana t = waktu jatuh pakan(s). Lintasan pakan setelah ditiup oleh kompresor diasumsikan berbentuk parabola. Hasil perhitungan adalah 0,626 s.

- Jarak jatuh pakan ikan

x=v 0 cosƟ.t (9) dimana x = jarak jatuh pakan ikan dilihat dari sumbu koordinat x(m), v o = kecepatan awal pakan(m/s) = v. Hasil perhitungan adalah 3,76 m.

• Kekuatan rangka

Keamanan rangka penopang dinilai dari kesetimbangan gaya-gaya terjadi pada rangka penopang dengan asumsi hanya terjadi pembebanan statis sebesar 80 kN (gaya normal ketika wadah penyimpan terisi penuh. Pengaruh gaya dianalisa dengan menggunakan program Pro. Engineering seperti pada Gambar 6.

Gambar 5 skema pneumatik alat pengumpan pakan ikan • Kompresor[9]

Pemilihan kompresor dilakukan berdasarkan tekanan kerja terbesar dan fungsi pemakaian. Tekanan kerja terbesar diperoleh pada sistem pneumatis. Fungsi pemakaian kompresor untuk memberi gaya dorong pada katup dan meniup pakan ikan. Perhitungan dilakukan untuk memperoleh kebutuhan udara yang dibutuhkan.

Q = 2 x (s x n x q)

dimana Q = kebutuhan udara (l/min), s = panjang langkah piston(cm), n = jumlah siklus kerja per menit = 8, q = kebutuhan udara per sentimeter langkah piston (l/cm) = 0,007 l/cm. Sehingga Q = 0,11 l/min. Debit standar untuk kompresor di pasaran yang mudah diperoleh adalah 100 l/min dengan kecepatan maksimum 2850 rpm dan diameter poros maksimum 42 mm.

• Sebaran pakan ikan[10] Gambar 6 Analisa rangka penopang Tujuan perhitungan sebaran pakan ikan adalah estimasi

jarak jatuhnya pakan ikan di kolam pembiakan. Tahapan Hasil analisa adalah gaya von misses yang terjadi pada perhitungan adalah sebagai berikut:

rangka maksimum adalah 0,56 N/mm 2 . - Kecepatan tangensial

v = π d rpm

E. Rencana Launching Produk

dimana v = kecepatan tangensial(m/s), d = diameter Fase perancangan dan pengembangan produk adalah produksi poros berputar(m), rpm = kecepatan berputar(rpm).

awal. Selanjutnya desain disimulasikan menggunakan analisa Perhitungan dilakukan berdasarkan d = 42 mm, rpm =

ekonomis dalam memproduksi alat pengumpan pakan ikan 2850 rpm. Hasil perhitungan adalah 6,24 m/s.

otomatis. Anggaran produksi alat adalah keluaran dari analisa - Ketinggian

ekonomis. Anggaran yang telah ditetapkan untuk memproduksi

masal alat pengumpan pakan ikan otomatis adalah Rp. dimana EK

EK i +EP i = EK f +EP f (7)

i = energi kinetik awal, EP i =

energi

3.000.000,- (belum termasuk pajak) dengan jumlah produksi

100 unit per tahun akan mengalami pengembalian dana di potensial final.

potensial awal, EK f = energi kinetik final, EP f = energi

semester 1 pada tahun ketiga dan memungkinkan untuk Ketinggian dijatuhkannya pakan ikan akibat ditiup oleh

diproduksi secara masal.

kompresor diasumsikan pada posisi awal hanya ASIL DAN IV. H P EMBAHASAN memiliki energi kinetik dan pada posisi akhir hanya

memiliki energi potensi. Asumsi tersebut merubah Tahapan perancaangan dan pengembangan alat pengumpan persamaan (7) menjadi persamaan berikut ini:

pakan ikan otomatis untuk industri kecil dan menengah h=v 2 /2g

menghasilkan karakteristik alat, parameter yang mempengaruhi dimana h = ketinggian dijatuhkannya pakan ikan(m), g

kinerja, dan analisa ekonomi terangkum pada Tabel 6.

= percepatan gravitasi = 10 m/s 2 . Hasil perhitungan

adalah 1,96 m. Keseluruhan hasil perhitungan menunjukkan desain alat - Waktu jatuh pakan ikan

pengumpan pakan ikan otomatis telah teruji dari aspek sistem t = (2 *h/g)^0,5

pneumatik, pemilihan kompresor, jarak sebaran pakan, dan kekuatan mekanika.

Tabel 6 Parameter penentu kinerja alat pengumpan U CAPAN TERIMA KASIH No.

Tulisan ini terwujud atas dukungan dari dana hibah 1 Gaya dorong

Parameter

Nilai

Standar/Batas

Maksimum*

bersaing DIKTI. Anggaran dana tahun 2014. 2 Gaya tiup

30 N

Maks 30N

0,01 N

3 Kebutuhan

0,11 l/menit

100 l/menit

R EFERENSI

udara 4 Jarak sebaran

3,76 m

10 m

5 Tegangan Von

[1] Sukadi dan M. Fatuchri, “Peningkatan Teknologi Budidaya Misses

0,56 N/mm 2

Perikanan,”Jurnal Iktiologi Indonesia, Vo.2, No.2, 2002 (ISBN 6 Harga jual

*) Standar/Batas Maksimum diperoleh hasil rangkuman spesifikasi [2] Wetengere, Kotojo, “Economic Factors Influencing the produk pesaing

Continuation of Fish Farming Technology in Morogoro and Dar es Salaam Regions”, Tanzania, Journal of Agriculture and Food Technology, 2011 (ISBN 2090-424 X)

ESIMPULAN V. K

[3] Okunlola, J.O, “Adoption of new technologies by fish farmers in Desain alat pengumpan pakan ikan otomatis dirancang

Akure, Ondo State, Nigeria, Journal of Agricultural Technology dengan menerapkan tahapan perancangan dan pengembangan

Vol 7(6): 1593-1548, 2011(ISSN 1686-9141). produk

[4] Darmanto, Satyani D, Putra A, Chumaide, Mei R.D, “Budidata mempertimbangkan gaya dorong yang dibutuhkan untuk

oleh Ulirich

Pakan Alami untuk Benih Ikan Air Tawar”, Badan Penelitian memindahkan pakan ikan dari corong pengalir ke wadah

dan Pengembangan Pertanian Instalasi Penelitian dan penyimpan pakan, gaya tiup untuk meniup pakan ikan dengan

Pengkajian Teknologi Pertanian, 2000. kompresor dengan timer, kebutuhan udara untuk sistem

[5] Yeoh S.J, Taop F.S, Endan J, Talib R.A dan Mazlina S.M.K, pneumatis, capaian jarak sebaran setelah ditiup dan tegangan

“Development of Automatic Feeding Machine for Aquaculture von misses yang dialami oleh rangka. Pertimbangan tersebut

Industry”, Journal Science and Technology Pertanika 18(1): didukung prinsip dasar gerak, tekanan, dan dasar-dasar

105-110, 2010(ISSN 0128 7680).

pneumatis. Hasil desain menunjukkan desain aman untuk [6] Halford, Antohony Christopher, “Auntomatic Fish Feeder” , diproduksi secara masal dan memiliki peluang untuk bersaing

United States Patent# 006.082.299A, 2000. dengan

[7] Ulrich, Karl T, and Eppinger S.D, “Product Design and mempertimbangkan estimasi waktu apung pakan ikan,

produk pesaing

Development, McGraw-Hill Inc, 1995. hubungan antara variasi gaya tiup dengan jarak sebaran, dan

[8] Peter Croser and Frank Ebel, “Pneumatics-Basic Level”, Festo estimasi umur alat.

Didactic GmbH & Co, Denkendorf, 2002. [9] Sularso, “Pompa dan Kompresor”. [10] Halliday, Resnic, and Walker, “Fundamental of Physics”,8 th

Edition,2011.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

Dominating Set Dan Total Dominating Set Dari Graf-Graf Khusus

5 80 24