Participatory Rural Appraisal PRA

Teoritisasi dalam PAR dimulai dengan pengungkapan-pengungkapan dan penguraian secara rasional dan kritis terhadap praktek-praktek sosial mereka. o Metode PPKP Pemahaman Partisipatif Kondisi Pedesaan Metode PPKP: salah satu metode perencanaan partisipatif yang bertujuan untuk menggali permasalahan yang ada di masyarakat, penyebab terjadinya masalah, dan cara mengatasinya dengan menggunakan sumberdaya lokal atas prinsip pemberdayaan masyarakat. o Metode Participatory Learning Methods PLM Model pembelajaran partisipatif sebenarnya menekankan pada proses pembelajaran, di mana kegiatan belajar dalam pelatihan dibangun atas dasar partisipatif keikutsertaan peserta pelatihan dalam semua aspek kegiatan pelatihan, mulai dari kegiatan merencanakan, melaksanakan, sampai pada tahap menilai kegiatan pembelajaran dalam pelatihan. o Metode Participatory Learning Methods PLM-Teknik-teknik o Metodologi Participatory Assessment MPA MPA merupakan alat yang berguna bagi pembuat kebijakan, manajer program dan masyarakat, sehingga masyarakat setempat dapat memantau kesinambungan pembangunan dan mengambil tindakan yang diperlukan agar menjadi semakin baik. o Metodologi Participatory Assessment MPA MPA merupakan metode yang ditujukan baik kepada instansi pelaksana maupun kepada masyarakat untuk mencapai kondisi pengelolaan sarana yang berkesinambungan dan digunakan secara efektif.

E. Participatory Rural Appraisal PRA

Intinya dari pelaksanaan PRA ditekankan pada keterlibatan masyarakat dalam keseluruhan kegiatan dan peningkatan kemandirian dan kekuatan internal. Partisipasi dalam kaitannya dengan penerapan metode pendekatan PRA lebih ditujukan pada keikutsertaan masyarakat dalam keseluruhan proses pembangunan. Contoh partisipasi masyarakat dalam pembangunan misalnya masyarakat bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dari program yang telah ditetapkan pemerintah, anggota masyarakat berpartisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan. Contoh penerapan partisipasi masyarakat dalam kehidupan masyarakat Indonesia yaitu Mapalus di Minahasa, Makombong di Enrekang, Gotong Royong di Jawa, Budaya konsensus musyawarah dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. o Tahapan penerapan partisipasi di Indonesia : Tahun 1970; Konsep-konsep kemandirian dan prinsip-prinsip pembangunan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat telah dicantumkan dalam GBHN, dimana kebijakan pembangunan masih sangat bersifat sentralistik. Tahun 1980; Telah menemukan cara pendekatan dengan partisipasi. Dan berhubung penerapan partisipasi sangat rumit maka penerapannya cenderung kembali ke praktek-praktek sentralistik. Tahun 1999; Dengan keluarnya UU No. 22 Tahun 1999, tentang Otonomi Daerah maka pendekatan sentralistik mulai diubah ke arah pendekatan desentralistik. o Alasan Pemilihan Metode PRA Selama ini program-program pembangunan diturunkan dari atas dan masyarakat tinggal melaksanakan. Program direncanakan oleh lembaga penyelenggara pembangunan tanpa melibatkan secara langsung warga masyarakat yang menjadi sasaran program. Berbagai kritik terhadap pola pengembangan program yang masih bersifat Top Down. Program pembangunan disusun berdasarkan asumsi-asumsi yang keliru sehingga program tidak menyentuh kebutuhan-kebutuhan yang sesungguhnya dirasakan masyarakat. Program yang diturunkan dari pusat tidak melibatkan masyarakat, sehingga masyarakat tidak merasa sebagai pemilik program. o Tujuan Umum Metode PRA  Metode PRA muncul dari perhubungan metode-metode partisipasi yang telah berkembang sejak beberapa dekade yang lalu. Metode-metode yang telah terlebih dahulu dikembangkan dan menjadi sumber bagi perkembangan metode pendekatan PRA, seperti : – Dalam bidang pendidikan dikenal Metode Andragogy :Ajaran inti andragogy adalah bahwa pendidikan bukanlah sekedar pengalihani nformasi baku dari guru kepada murid melainkan sesuai dengan sifat dasar orang dewasa sebagai insan mandiri, berpengetahuan tentang dunia nyata yang menjadi lingkungannya dan berpengalaman dalam pemecahan masalah-masalah keseharian – Dalam bidang keilmuan dan penelitian: Riset partisipatif oleh aktivis activist participatory research. Analisa Argoekosistem, Antropologi terapan, Riset lapangan pada sistem pertanian, Pengenalan perdesaan dalam waktu singkat RRA. o Prinsip-prinsip PRA : Belajar dari masyarakat, Orang luar sebagai fasilitator, masyarakat sebagai pelaku, Saling belajar dan saling berbagi pengalaman, Keterlibatan semua kelompok masyarakat, Santai dan informal, Menghargai kegiatan, Triangulasi, Mengoptimalkan hasil, Belajar dari kesalahan, Orientasi praktis, Keberlanjutan dan selang waktu. o Tujuan penerapan teknik-teknik PRA Tujuan penerapan teknik-teknik PRA adalah pengembangan program bersama masyarakat. Dimana penerapan PRA perlu senantiasa mengacu pada daur pengembangan program dan tujuan –tujuan program. o Dilema popularitas PRA  Peningkatan popularitas penggunaan PRA yang terlampau cepat, tanpa dibarengi dengan kesiapan petugas dan masyarakat.  Penerimaan gagasan PRA oleh suatu lembaga sering terjadi terlalu cepat.  Harapan yang terlampau melambung akan keampuhan PRA. o Masalah-masalah dalam penerapan PRA : Permintaan melampaui kemampuan; Kehilangan tujuan dan kedangkalan hasil; Kembali menyuluh; Menjadi penganut fanatik; Mengatasnamakan PRA; Terpatok pada waktu; Kerutinan. o Bahaya-bahaya dalam penerapan PRA : Masyarakat sebagai obyek penerapan PRA; Manipulasi partisipasi masyarakat; Mengecewakan masyarakat; Penolakan; Terjadi konflik kebijakan. o Alternatif Pemecahan Masalah dalam PRA: Mulai dengan kegiatan kecil, belajar dengan bekerja, bertahap mengembangkan lembaga.

F. Musrenbang Musyawarah Perencanaan Pembangunan