2. Ikut-ikutan. Motivasi partisipasi ini biasanya didorong oleh rasa solidaritas yang tinggi keseganan bila tidak ikut terlibat di antara sesama anggota
masyarakat desa. Keikutsertaan mereka merupakan perwujudan kebersamaan apalagi yang memulai adalah pimpinan mereka dukuh atau
tokoh masyarakat yang berpengaruh. 3. Kesadaran. Yaitu partisipasi yang timbul karena kehendak dari pribadi
anggota masyarakat. Hal ini terjadi karena kesadaran sudah ada.
Hambatan Partisipasi Penyebab ketidaksiapan masyarakat dalam berpartisipasi:
1. Kemiskinan, sehingga menciptakan keterbatasan waktu dan tenaga untuk menghadiri pertemuan-pertemuan serta tidak memperhatikan
lingkungan. 2. Kurangnya pengetahuan dan kemampuan yang efektif yang dapat
menggerakan masyarakat di suatu lingkungan. 3. Lemahnya rasa kebersamaan khususnya dilingkungan yang relatif
baru dan elit. 4. Adanya perbedaan kepentingan dan keengganan untuk mengutarakan
pendapat. 5. Tidak ada kesadaran bahwa masyarakat dan individu mempunyai hak
untuk berpartisipasi.
C. DASAR-DASAR PERENCANAAN PARTISIPATIF
Perencanaan Partisipatif
Perencanaan partisipatif participatory planning: Perencanaan melalui mekanisme partisipasi masyarakat. Masyarakat dianggap sebagai mitra dalam
perencanaan yang turut berperan serta secara aktif, baik dalam hal penyusunan maupun implementasi rencana → masyarakat merupakan stakeholder terbesar
dalam penyusunan sebuah produk rencana.
Proses Perencanaan Partisipatif 1. Perencanaan program harus berdasarkan fakta dan kenyataan
dimasyarakat, 2. Program harus memperhitungkan kemampuan masyarakat dari segi teknik,
ekonomi dan sosialnya, 3. Program harus memperhatikan unsur kepentingan kelompok dalam
masyarakat, 4. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program,
5. Pelibatan sejauh mungkin organisasi-organisasi yang ada, 6. Program hendaknya memuat program jangka pendek dan jangka panjang,
7. Memberi kemudahan untuk evaluasi,
8. Program harus memperhitungkan kondisi, uang, waktu, alat dan tenaga KUWAT yang tersedia.
D. METODE PERENCANAAN PARTISIPATIF o Participatory Rural Appraisal PRA
PRA: metode pemahaman lokasi dengan cara belajar dari, untuk, dan bersama dengan masyarakat untuk mengetahui, menganalisa dan mengevaluasi
hambatan dan kesempatan melalui multi-disiplin dan keahlian untuk menyusun informasi dan pengambilan keputusan sesuai dengan kebutuhan.
Teknik-teknik: Secondary Data Review SDR – Review Data Sekunder, Direct Observation – Observasi Langsung, Semi-Structured Interviewing SSI
– Wawancara Semi Terstruktur, Focus Group Discussion – Diskusi Kelompok Terfokus, Preference Ranking and Scoring, Direct Matrix Ranking, Peringkat,
Kesejahteraan, Pemetaan Sosial, Transek Penelusuran, Kalender Musim, Alur Sejarah, Analisa Mata Pencaharian, Diagram Venn, Kecenderungan dan
Perubahan. o
Kaji-Tindak Partisipatif KTP
KTP adalah istilah program sedangkan esensinya menunjuk pada metodologi Participatory Learning and Action PLA. Participatory Learning and Action
PLA atau belajar dari bertindak secara partisipatif; belajar dan bertindak bersama, aksi-refleksi partisipatif.
o Participatory Research and Development PRD
Penelitian mengenai partisipasi dan pembangunan masyarakat memiliki fokus terhadap upaya menolong anggota masyarakat yang memiliki kesamaan minat
untuk bekerja sama, mengidentifikasi kebutuhan bersama dan kemudian melakukan kegiatan bersama untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Metode Rapid Rural Appraisal RRA
Teknik RRA berkembang karena adanya ketidak puasan penggunaan kuisioner pada metode penelitian konvensional. Pendekatan dalam RRA hampir sama
dengan PRA. Perbedaan yang menonjol dari kedua pendekatan ini adalah dari segi partisipasi masyarakat. RRA lebih bersifat penggalian informasi, sedangkan PRA
dilaksanakan bersama-sama masyarakat let them do it, mulai dari pengumpulan informasi, analisa sampai pada perencanaan program.
o
Metode Participatory Action Research PAR
Teoritisasi dalam PAR dimulai dengan pengungkapan-pengungkapan dan penguraian secara rasional dan kritis terhadap praktek-praktek sosial mereka.
o
Metode PPKP Pemahaman Partisipatif Kondisi Pedesaan
Metode PPKP: salah satu metode perencanaan partisipatif yang bertujuan untuk menggali permasalahan yang ada di masyarakat, penyebab terjadinya masalah,
dan cara mengatasinya dengan menggunakan sumberdaya lokal atas prinsip pemberdayaan masyarakat.
o
Metode Participatory Learning Methods PLM
Model pembelajaran partisipatif sebenarnya menekankan pada proses pembelajaran, di mana kegiatan belajar dalam pelatihan dibangun atas dasar
partisipatif keikutsertaan peserta pelatihan dalam semua aspek kegiatan pelatihan, mulai dari kegiatan merencanakan, melaksanakan, sampai pada tahap
menilai kegiatan pembelajaran dalam pelatihan. o
Metode Participatory Learning Methods PLM-Teknik-teknik
o
Metodologi Participatory Assessment MPA
MPA merupakan alat yang berguna bagi pembuat kebijakan, manajer program dan masyarakat, sehingga masyarakat setempat dapat memantau
kesinambungan pembangunan dan mengambil tindakan yang diperlukan agar menjadi semakin baik.
o
Metodologi Participatory Assessment MPA
MPA merupakan metode yang ditujukan baik kepada instansi pelaksana maupun kepada masyarakat untuk mencapai kondisi pengelolaan sarana yang
berkesinambungan dan digunakan secara efektif.
E. Participatory Rural Appraisal PRA