2.4 Pengujian Aktivitas Antimikroba
Pengukuran aktivitas antimikroba secara in vitro dapat dikelompokkan dalam tiga metode yaitu:
a. Metode Dilusi Metode ini digunakan untuk menentukan kadar hambat minimum KHM
dan kadar bunuh minimum KBM dari zat antimikroba. Metode dilusi ini menggunakan satu seri tabung reaksi yang diisi dengan media cair dan
sejumlah tertentu mikroba yang diuji. Kemudian masing-masing tabung diuji dengan zat antimikroba yang telah diencerkan secara serial. Seri tabung
diinkubasi pada suhu ± 37
o
C selama 18-24 jam dan diamati terjadinya kekeruhan pada tabung. Konsentrasi terendah obat pada tabung yang
ditunjukkan dengan hasil biakan yang mulai tampak jernih tidak ada pertumbuhan mikroba adalah KHM dari obat. Selanjutnya biakan dari semua
tabung yang jernih diinokulasikan pada media agar padat, diinkubasikan dan keesokan harinya diamati ada tidaknya koloni mikroba yang tumbuh.
Konsentrasi terendah obat pada biakan padat yang ditunjukkan dengan tidak adanya pertumbuhan koloni mikroba adalah KBM dari obat terhadap bakteri
uji Tim Mikrobiologi FK Brawijaya, 2003. b. Metode Difusi
Metode yang paling sering digunakan adalah metode cakram kertas, silinder gelaslogam tahan karat dan pencetak lubang punch hole. Cakram
kertas berisi sejumlah tertentu obat ditempatkan pada permukaan medium padat yang sebelumnya telah diinokulasi bakteri uji pada permukaannya
Universitas Sumatera Utara
kemudian diinkubasi pada suhu 37
o
C selama 18-24 jam. Selanjutnya diamati adanya area zona jernih di sekitar cakram kertas yang menunjukkan tidak
adanya pertumbuhan mikroba Pratiwi, 2008. c. Metode turbidimetri
Metode turbidimetri dilakukan berdasarkan hambatan pertumbuhan mikroba dalam media cair yang mengandung zat antimikroba. Hambatan
pertumbuhan mikroba ditentukan dengan mengukur serapannya dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 530 nm Ditjen
POM, 1995.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimental yaitu suatu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan experiment yang
bertujuan untuk mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dan penelitian dilakukan di laboratorium. Tahap penelitian meliputi pengumpulan
bahan tumbuhan, identifikasi bahan tumbuhan, pembuatan simplisia, karakterisasi simplisia, skrining fitokimia, pembuatan ekstrak. Selanjutnya
pengujian aktivitas antibakteri dengan metode difusi agar menggunakan punch hole. Parameter yang dilihat adalah besarnya diameter hambat pertumbuhan
bakteri. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakognosi dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
Medan.
3.1 Alat
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat-alat gelas, autoklaf Fisons, blender Panasonic, bola karet, desikator, freeze dryer Modulio,
inkubator Memmert, jangka sorong, jarum ose, kamera digital Kodak, bunsen, krus porselen, Laminar Air Flow Cabinet Astec HLF 1200L, lemari
pendingin Glacio, mikroskop Olympus, neraca kasar, neraca listrik Mettler Toledo, oven Fisher, penangas air, pinset, pipet mikro Eppendorf, rotary
evaporator Stuart, seperangkat alat penetapan kadar, silinder logam, spektrofotometer visibel Dynamica dan tanur Nabertherm.
Universitas Sumatera Utara