BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Identifikasi Tumbuhan
Hasil identifikasi tumbuhan yang dilakukan di Pusat Penelitian Oseanografi LIPI Jakarta, menunjukkan bahwa bahan tumbuhan adalah alga
jenis Galaxaura oblongata Ellis et Solander Lamouroux, suku Galaxauraceae,
bangsa Nemalionales,
kelas Rhodophyceae,
Divisi Rhodophyta.
4.2 Hasil Karakterisasi Simplisia 4.2.1 Pemeriksaan makroskopik
Hasil pemeriksaan makroskopik dari simplisia alga merah Galaxaura oblongata yaitu Galaxaura oblongata mempunyai talus rimbun, berjumpai
padat, tinggi 5-12 cm, pengapuran sederhana dan meningkat dengan pertambahan usia, melekat dengan holdfast kecil dan berwarna kehijauan
hingga merah samar. Percabangan secara dikotomi berulang. Cabang berukuran 0,5-0,9 cm dan mudah hancur apabila kering.
4.2.2 Pemeriksaan mikroskopik
Hasil pemeriksaan mikroskopik dari serbuk simplisia alga merah Galaxaura oblongata memperlihatkan adanya sel propagule serta sel-sel
parenkim yang memiliki pigmen berwarna merah.
4.2.3 Hasil pemeriksaan karakteristik serbuk simplisia
Hasil pemeriksaan karakteristik serbuk simplisia diperoleh kadar air sebesar 7,99, kadar sari larut air sebesar 2,95, kadar sari larut etanol
Universitas Sumatera Utara
sebesar 0,49, kadar abu total sebesar 68,85 dan kadar abu tidak larut asam sebesar 16,93.
Kadar air simplisia menunjukkan jumlah air yang terkandung dalam simplisia yang digunakan. Kadar air simplisia ditetapkan untuk menjaga
kualitas simplisia karena kadar air mempunyai kaitan dengan kemungkinan pertumbuhan jamur, pertumbuhan mikroba dan kerusakan bahan tumbuhan
terkait hidrolisis. Penetapan kadar sari larut air dan larut etanol dilakukan untuk mengetahui kadar sari yang dapat larut dalam air maupun dalam etanol dari
suatu simplisia. Senyawa-senyawa yang dapat larut dalam air adalah glikosida, tanin, gula, pati dan zat warna dan senyawa-senyawa yang dapat larut dalam
etanol seperti glikosida, antrakinon, steroid, flavonoid, klorofil dan saponin Depkes, 1986. Kadar sari larut air lebih tinggi daripada kadar sari larut
etanol, hal ini disebabkan alga mengandung karbohidrat yang cukup tinggi. Penetapan kadar abu dilakukan untuk memberikan gambaran
kandungan mineral internal dan eksternal dari simplisia. Tingginya kadar abu dari simplisia disebabkan oleh karena kandungan mineral alga yang tinggi.
Alga jenis Galaxaura oblongata memiliki talus dan segmen-segmen yang keras dan mudah patah yang tergolong dalam kelompok calcareous kerangka
keras yaitu jenis alga berzat kapur yang sejati karena dibentuk dari zat kapur yang cukup tinggi yaitu kalsium karbonat CaCO
3
berupa aragonit berada di dalam dan permukaan selnya serta zat-zat lain seperti karbonat magnesium dan
karbonat strontium sehingga kadar abu total dan abu tidak larut dalam asam menjadi sangat tinggi Ditjen POM, 2000; Kadi, 1986.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Hasil Ekstraksi
Ekstraksi alga merah menggunakan metode perkolasi bertingkat yang diekstraksi dengan beberapa pelarut untuk mendapatkan ekstrak n-heksana,
ekstrak etilasetat, dan ekstrak etanol. Diharapkan senyawa-senyawa aktif yang terkandung di dalamnya dapat tersari sempurna. Hasil penyarian dari 200 g
serbuk simplisia alga merah Galaxaura oblongata diperoleh ekstrak n- heksana 3,186 g, ekstrak etilasetat 2,918 g dan ekstrak etanol 5,620 g.
4.4 Hasil Skrining Fitokimia
Hasil skrining fitokimia terhadap simplisia alga merah Galaxaura oblongata dan ekstrak n-heksana, ekstrak etilasetat, serta ekstrak etanol
menunjukkan bahwa alga merah mengandung golongan senyawa-senyawa kimia seperti yang terlihat pada Tabel 4.1 berikut ini.
Tabel 4.1 Hasil skrining fitokimia simplisia, ekstrak n-heksana, ekstrak
etilasetat dan ekstrak etanol alga merah Galaxaura oblongata No Skrining
Simplisia Ekstrak
n-heksana Ekstrak
Etilasetat Ekstrak
Etanol 1
Alkaloid -
- -
- 2
Flavonoid +
- +
+ 3
Glikosida +
- +
+ 4
Glikosida antrakuinon -
- -
- 5
Saponin +
- -
+ 6
Tanin -
- -
- 7
TriterpenoidSteroid +
+ -
+ Keterangan:
+ positif : mengandung golongan senyawa
- negatif : tidak mengandung golongan senyawa
Universitas Sumatera Utara
Pada serbuk simplisia alga merah Galaxaura oblongata yang ditambahkan pereaksi Molish dan asam sulfat pekat akan terbentuk cincin
berwarna ungu pada batas cairan menunjukkan adanya glikosida. Penambahan 10 ml air panas, didinginkan kemudian dikocok kuat-kuat selama 10 detik
dengan adanya buih yang mantap selama tidak kurang dari 10 menit, setinggi 1-10 cm dan tidak hilang dengan penambahan asam klorida 2N menunjukkan
adanya saponin. Penambahan serbuk Mg, asam klorida pekat dan amil alkohol dan dibiarkan memisah memberikan warna kuning menunjukkan adanya
senyawa flavonoid. Penambahan pereaksi Lieberman-Bourchard memberikan warna merah ungu menunjukkan adanya triterpenoidsteroid.
Alga merah Galaxaura oblongata memiliki potensi sebagai antibakteri, yaitu dengan adanya senyawa-senyawa flavonoida, saponin dan
steroidtriterpenoid yang mempunyai potensi sebagai antibakteri Robinson, 1991. Senyawa-senyawa ini bekerja pada bakteri dengan cara merusak
membran sitoplasma. Membran sitoplasma bakteri berfungsi mengatur masuknya bahan-bahan makanan atau nutrisi, apabila membran sitoplasma
rusak maka metabolit penting dalam bakteri akan keluar dan bahan makanan untuk
menghasilkan energi
tidak dapat
masuk sehingga
terjadi ketidakmampuan sel bakteri untuk tumbuh dan pada akhirnya terjadi kematian
Pelczar dan Chan, 1988; Setiabudy dan Gan, 1995.
Universitas Sumatera Utara
4.5 Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak n-Heksana, Ekstrak Etilasetat