2.3.2 Bakteri Gram negatif
Bakteri Gram negatif memiliki dinding sel yang tersusun atas satu lapisan peptidoglikan dan membran luar. Terdapat daerah periplasma, yaitu
daerah yang terdapat di antara membran plasma dan membran luar. Periplasma berisi enzim degradasi konsentrasi tinggi serta protein-protein transpor.
Dinding sel bakteri Gram negatif tidak mengandung teichoic acid. Membran luar tersusun atas lipopolisakarida, lipoprotein, dan posfolipid Pratiwi, 2008.
Kelompok Pseudomonas sp. adalah bakteri Gram negatif yang berbentuk batang dan terlihat sebagai bakteri tunggal, berpasangan dan kadang-
kadang membentuk rantai yang pendek; berukuran sekitar 0,6 x 2 ยต m, aerob, ditemukan secara luas di tanah, air, tumbuhan dan hewan, tumbuh baik pada
suhu 37-42
o
C. Sistematika bakteri Pseudomonas aeruginosa Dwidjoseputro, 1994 adalah sebagai berikut:
Divisi : Protophyta
Kelas : Schizomycetes
Bangsa : Pseudomonadales
Suku : Pseudomonadaceae
Marga : Pseudomonas
Jenis : Pseudomonas aeruginosa
2.3.3 Fase pertumbuhan bakteri
Bila koloni mikroorganisme ditanam pada media yang sesuai dalam waktu tertentu, maka dapat dilihat suatu grafik pertumbuhan yang dapat dibagi
dalam 4 fase menurut Pratiwi 2008 yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Fase penyesuaian diri lag phase Fase pertama ini mikroorganisme mengalami penyesuaian pada lingkungan
baru setelah pemindahan. Fase ini tidak terjadi perkembangbiakan sel, yang ada hanya peningkatan ukuran sel dan aktivitas metabolisme.
2. Fase pembelahan log phase Fase kedua ini mikroorganisme berkembang dengan cepat yang jumlahnya
meningkat secara eksponensial. Fase ini berlangsung selama 18-24 jam. 3. Fase stasioner stationary phase
Fase ketiga terjadi keseimbangan antara jumlah sel yang membelah dengan jumlah sel yang mati. Hal ini terjadi karena akumulasi hasil metabolisme yang
toksis. 4. Fase kematian
Fase dimana jumlah sel yang mati meningkat dikarenakan keadaan lingkungan seperti ketidaksediaan nutrisi dan akumulasi hasil metabolisme
yang toksik Pratiwi, 2008. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme dapat
dibedakan menjadi faktor fisika dan faktor kimia. Faktor fisika meliputi temperatur, pH, dan tekanan osmosis. Faktor kimia meliputi karbon, oksigen,
trace elements dan faktor pertumbuhan organik termasuk nutrisi yang terdapat dalam media pertumbuhan Pratiwi, 2008.
1. Temperatur Pertumbuhan bakteri sangat dipengaruhi oleh temperatur. Setiap
mikroorganisme mempunyai temperatur optimum yaitu temperatur dimana
Universitas Sumatera Utara
terjadi kecepatan pertumbuhan optimal dan dihasilkan jumlah sel yang maksimal. Temperatur yang terlalu tinggi dapat menyebabkan denaturasi
protein sedangkan temperatur yang sangat rendah menyebabkan aktivitas enzim akan terhenti. Berdasarkan kisaran temperatur dibagi atas tiga golongan:
a. Psikrofil, tumbuh pada temperatur maksimal 20
o
C dengan suhu optimal 0 sampai 15
o
C. b. Mesofil, tumbuh pada temperatur 15 sampai 45
o
C dengan suhu optimal 20 sampai 40
o
C. c. Termofil, tumbuh pada temperatur 45 sampai 100
o
C dengan suhu optimal 55 sampai 65
o
C. 2. pH
Kebanyakan bakteri memiliki pH optimum terletak antara 6,5 dan 7,5; pH merupakan indikasi konsentrasi ion hidrogen. Peningkatan dan penurunan
konsentrasi ion hidrogen dapat menyebabkan ionisasi gugus-gugus dalam protein, amino dan karboksilat. Hal ini dapat menyebabkan denaturasi protein
yang mengganggu pertumbuhan sel. 3. Tekanan osmosis
Tekanan osmosis adalah tekanan yang diberikan untuk mencegah terjadinya osmosismencegah terjadinya perpindahan molekul pelarut ke
larutan. Osmosis
merupakan perpindahan
air melewati
membran semipermeabel karena ketidakseimbangan material terlarut dalam media. Air
yang terdapat di dalam larutan hipotonik akan masuk ke dalam sel, sedangkan
Universitas Sumatera Utara
dalam larutan hipertonik air akan keluar dari sel sehingga membran plasma mengerut dan lepas dari dinding sel.
4. Oksigen Berdasarkan kebutuhan oksigen dikenal mikroorganisme dibagi menjadi 5
golongan yaitu: a. Anaerob obligat, hidup tanpa oksigen, oksigen toksik terhadap
golongan ini. b. Anaerob aerotoleran, tidak mati dengan adanya oksigen.
c. Anaerob fakultatif, mampu tumbuh baik dalam suasana dengan atau tanpa oksigen.
d. Aerob obligat, tumbuh subur bila ada oksigen dalam jumlah besar. e. Mikroaerofilik, hanya tumbuh baik dalam tekanan oksigen yang
rendah. 5. Nutrisi
Nutrisi merupakan substansi yang diperlukan untuk biosintesis dan pembentukan energi. Berdasarkan kebutuhannya, nutrisi dibedakan menjadi
dua yaitu makroelemen, yaitu elemen yang diperlukan dalam jumlah banyak dan mikroelemen trace element, yaitu elemen nutrisi yang diperlukan dalam
jumlah sedikit Pratiwi, 2008.
2.3.4 Media biakan mikroba