Analisis H ubungan Faktor Kepuasan Kerja Penyuluh Pertanian dengan Kinerjanya.

C. Analisis H ubungan Faktor Kepuasan Kerja Penyuluh Pertanian dengan Kinerjanya.

Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diduga m empunyai hubungan dengan kinerja penyuluh, meliputi : aspek psikologis, aspek sosial, aspek fisik dan aspek finansial. Adapun hasilnya dapat dilihat dalam tabel 5.3.

Tabel 5.7. Uji Hipotesis Hubungan Antara Faktor Kepuasan Kerja dengan Kinerja Penyuluh Pert anian Di Kabupaten Sukoharjo

No Korelasi (Hubungan)

Nilai

t tabel t hit ung Ket

Koefisien Korelasi (C)

2,53 S * dengan Kinerja Penyuluh

1 Aspek Psikologis

2 * Aspek Sosial dengan 0,540 2,086 2,54 S Kinerja Penyuluh

3 * Aspek Fisik dengan 0,456* 2,086 2,17 S Kinerja Penyuluh

4 * Aspek Finansial dengan 0,461* 2,086 2,20 S Kinerja Penyuluh

Sum ber: Analisis data primer tahun 2009 Keterangan S * : signifikan

1. Hubungan antara kepuasan kerja penyuluh pert anian tehadap aspek psikologis dengan kinerja. Berdasarkan tabel 5.7 dapat diketahui bahwa pada taraf 95 % mempunyai hubungan yang signifikan antara aspek psikologis dengan kinerja. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa aspek psikologis dengan kinerja menunjukkan hubungan yang positif, berart i bahwa sem akin terpuaskan aspek psikologis maka semakin tinggi pula kinerja penyuluh.

Adanya hubungan yang signifikan antara aspek psikologis dengan kinerja karena terkait dengan kecocokan kepribadian penyuluh dengan profesi yang mereka pilih, dalam artian para penyuluh m em punyai minat, bakat, keteram pilan dan kemampuan yang tepat unt uk m emenuhi tuntutan dari profesi mereka sebagai penyuluh pert anian.

Kepuasan kerja secara um um menyangkut sikap seseorang m engenai Kepuasan kerja secara um um menyangkut sikap seseorang m engenai

Berdasarkan analisis data di lapangan, diketahui bahwa sebagian besar penyuluh m em ilih profesi penyuluh karena sesuai dengan minat dan ditunjang oleh bakat dan ketram pilan yang cukup sesuai dengan profesi. Hal ini tampak pada pendidikan terakhir yang ditamatkan oleh sebagian besar penyuluh responden yaitu sejumlah 15 orang (75 persen) adalah sarjana pertanian sedangkan 4 orang lainnya Diploma pert anian , dan 1 orang STM pertanian. Hal ini tentunya m em bawa dampak yang baik karena kecocokan antara profesi yang dipilih dengan minat, bakat dan ketrampilan yang mem bawa pada kem am puan yang tepat unt uk memenuhi tunt utan tugas sebagai penyuluh sehingga besar kem ungkinan untuk berhasil pada pekerjaan tersebut.

Ketentram an kerja m erupakan tujuan organisasi, terkait dengan ketentraman kerja yang dirasakan oleh penyuluh selam a m elaksanakan tugas, menurut analisis di lapang terdapat 15 orang penyuluh responden, mengungkapkan bahwa tugas sehari-hari dapat terlaksana dengan penuh rasa aman dan tanpa t ekanan, hal tersebut akan tercipt a jika di tempat kerja terdapat suasana yang serasi dan mendukung peningkatan aktivitas kerja yang tinggi dari penyuluh, yang mendorong dan m em berikan motivasi yang lebih bagi penyuluh, sehingga diperoleh keadaan yang memungkinkan penyuluh meningkatkan kinerja untuk m encapai hasil yang sesuai dengan harapan.

Jadi m akin terpenuhinya aspek psikologis akan m enumbuhkan kepuasan penyuluh terhadap aspek psikologis yang kem udian akan berhubungan nyata dengan kinerja penyuluh pert anian.

2. Hubungan antara kepuasan kerja penyuluh pertanian tehadap aspek sosial dengan kinerja. Berdasarkan tabel 5.7 dapat diketahui bahwa aspek sosial penyuluh pert anian mem punyai hubungan yang signifikan dengan kinerja.. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa aspek sosial dengan kinerja m enunjukkan hubungan yang positif, berart i bahwa semakin terpuaskan aspek sosial m aka sem akin tinggi pula kinerja penyuluh.

Adanya hubungan yang signifikan ant ara aspek sosial dengan kinerja penyuluh pertanian terjadi karena terjalinnya int eraksi sosial diantara penyuluh yang berkembang dalam suatu kerjasama yang harm onis. Penyuluh saling membantu dalam pelaksanaan tugas, dalam m engatasi kesulitan dalam pekerjaan ataupun dalam pem ecahan masalah. Untuk m enunjukkan solidaritas, diant ara penyuluh sesekali m enanyakan kesulitan m asing-m asing dan kem udian membantu secara maksim al. Hal ini mencipt akan suasana yang sangat akrab diantara penyuluh.

Selain berinteraksi dengan sesama penyuluh, penyuluh juga berinteraksi dengan atasannya. Sikap atasan yang selalu terbuka kepada penyuluh yang dibawahinya untuk memberikan masukan, kem udian mau memotivasi bawahanya dan m em bant u mem berikan solusi atas kesulitan yang dihadapi bawahanya dan sesekali menyediakan wakt unya untu berkom unikasi secara informal dengan bawahannya m endukung terciptanya kepuasan kerja penyuluh karena interaksi sosial dengan atasannya berjalan sesuai dengan keinginannya

Menurut analisis data di lapang dapat diketahui bahwa sebagian besar (15 orang) penyuluh merasakan adanya hubungan yang baik antar penyuluh. Sesekali diantara penyuluh saling menanyakan kesulitan yang sedang dihadapi dan selanjutnya akan m em bant u secara maksim al, sehingga terjalin suatu hubungan yang sangat akrab antara penyuluh yang satu dengan penyuluh yang lain.

13 orang mengungkapkan bahwa sekali-kali atasan menyediakan wakt unya untuk

Dalam berinteraksi

dengan

atasannya,

sebanyak sebanyak

3. Hubungan ant ara kepuasan kerja penyuluh pertanian tehadap aspek fisik dengan kinerja.. Berdasarkan tabel 5.7 dapat diketahui bahwa pada taraf 95 % mempunyai hubungan yang signifikan antara aspek fisik dengan kinerja. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa aspek fisik dengan kinerja m enunjukkan hubungan yang positif, berart i bahwa semakin terpuaskan aspek fisik m aka sem akin tinggi pula kinerja penyuluh.

Adanya hubungan yang signifikan antara aspek fisik dengan kinerja penyuluh pertanian terjadi karena terkait dengan pengaturan wakt u kerja dan wakt u istirahat yang dinilai telah sesuai dengan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh penyuluh

Selain itu perlengkapan kerja yang tersedia sebagian besar sudah sesuai dengan yang diharapkan, serta kondisi ruang kerja dirasakan sudah cukup bersih dan tata ruangnya cukup menyenangkan. Mengenai kondisi kesehatan penyuluh sebagian besar penyuluh m enyatakan cukup banyak m endapat perhatian karena ada fasilitas askes, sehingga dengan perlengkapan kerja yang sudah tersedia dengan baik, kondisi ruang kerja yang bersih serta fasilitas kesehatan yang m em adai penyuluh akan tercipt a kepuasan kerja pada aspek fisik dan berhubungan positif dengan kinerja

4. Hubungan antara kepuasan kerja penyuluh pert anian tehadap aspek finansial dengan kinerja. Dari tabel 5.7 dapat diketahui pada taraf 95% mempunyai hubungan yang signifikan ant ara aspek finansial penyuluh pertanian dengan kinerjanya. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa aspek finansial dengan kinerja menunjukkan hubungan yang positif, berart i bahwa sem akin terpuaskan aspek finansial m aka sem akin tinggi pula kinerja penyuluh.

Adanya hubungan yang signifikan antara aspek finansial dengan kinerja karena terkait dengan gaji yang diterim a cukup untuk m emenuhi kebutuhan keluarga, selain itu jumlah tunjangan yang diterima dirasakan dapat mencukupi kebutuhan dalam pelaksanaan tugas penyuluhan dan prosedur kenaikan pangkat yang m udah.

sebagian besar penyuluh mengungkapkan gaji yang diterim a cukup unt uk memenuhi kebutuhan keluarga, jum lah tunjangan yang diterima dirasakan dapat mencukupi kebutuhan dalam pelaksanaan tugas penyuluhan.

Berdasarkan penelitian

di

lapang,

T erkait dengan prosedur kenaikan pangkat , cukup m udah karena sudah disesuaikan dengan angka kredit (credit point) jika sudah 4 tahun m em buat angka kredit pasti bisa naik pangkat selain itu diingatkan penyusunan berkas- berkas kenaikannya. sehingga penyuluh m erasa cukup puas terhadap aspek finansial yang berdampak positif terhadap kinerjanya.