Kinerja Penyuluh Pertanian

B. Kinerja Penyuluh Pertanian

Kinerja m erupakan tingkat keberhasilan dalam m elaksanakan tugas dan kem am puan untuk m encapai tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga kinerja dikat akan baik dan sukses jika tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik.

Kinerja penyuluh pertanian di Kabupaten Sukoharjo diketahui dengan jum lah angka kredit dari m asing-m asing kegiatan penyuluh. Dalam hal ini adalah pendidikan, persiapan penyuluhan pertanian, pelaksanaan penyuluhan pert anian, evaluasi dan pelaporan, pengembangan penyuluhan pertanian, pengem bangan profesi dan penunjang tugas penyuluh pertanian.

Dalam penilaiannya, kinerja penyuluh pert anian dikategorikan dalam tiga tingkatan yaitu tinggi, sedang, rendah. Adapun secara rinci dapat dilihat dalam tabel 5.6.

Tabel 5.6. Aspek Kinerja Penyuluh Pertanian di Kabupaten Sukoharjo No Aspek Kinerja

kategori

Jum lah % (orang)

1 Dalam Menem puh Pendidikan Rendah (7-41)

15 75 Sedang (42-76)

3 15 T inggi ( ≥ 77)

2 Persiapan penyuluhan pert anian

8 40 Sedang (6-10)

Rendah (1-5)

9 45 T inggi ( ≥ 11)

3 Pelaksanaan penyuluhan Rendah (8-31)

10 50 pert anian

Sedang (32-55)

4 20 T inggi ( ≥ 56)

4 Evaluasi dan pelaporan

Rendah (0-6)

5 25 Sedang (7-13)

12 60 T inggi ( ≥ 14)

5 Pengem bangan

17 85 pert anian

penyuluhan Rendah (0-5)

Sedang (6-10)

2 10 T inggi ( ≥ 11)

6 Pengem bangan profesi

Rendah (0-9)

4 20 Sedang (10-19)

9 45 T inggi ( ≥ 20)

8 40 pert anian

7 Penunjang

tugas

penyuluh Rendah (4-9)

Sedang (10-15)

10 50 T inggi ( ≥ 16)

8 Kinerja penyuluh pert anian Rendah (50-55)

8 40 Sedang (56-161)

11 55 T inggi ( ≥ 162)

1 5 Sum ber : Analisis data primer tahun 2009

Berdasarkan tabel 5.6. dapat diket ahui bahwa sebagian besar yaitu 11 orang penyuluh (55 persen) berdasarkan kinerjanya termasuk dalam kategori Berdasarkan tabel 5.6. dapat diket ahui bahwa sebagian besar yaitu 11 orang penyuluh (55 persen) berdasarkan kinerjanya termasuk dalam kategori

Pengukuran kinerja dihitung dengan menggunakan angka kredit dalam jangka waktu 5 tahun terakhir sedangkan untuk idealnya di Kabupaten sukoharjo menggunakan angka kredit dengan ketent uan sebagai berikut : Jum lah angka kredit kumulatif m inim al :

a. Paling kurang 80% angka kredit berasal dari unsur utam a

b. Paling banyak 20% angka kredit berasal dari unsur penunjang. ( Deptan,2008)

Secara rinci kinerja dari penyuluh terhadap kegiatan penyuluhan pert anian adalah sebagai berikut.

1. Dal am Menempuh Pendidikan

Pendidikan adalah faktor yang berhubungan dengan pendidikan sekolah dan m emperoleh ijazah/gelar, pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang pert anian serta memperoleh surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan (STT PP) atau sertifikat, pendidikan dan pelatihan prajabatan

Tabel 5.6 m enunjukkan bahwa sebagian besar (75 persen) penyuluh berada pada tingkat kinerja dengan kategori rendah terhadap fakt or pendidikan. Berdasarkan analisis data di lapangan diket ahui bahwa sebagian besar penyuluh pertanian dalam m engikuti pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang pert anian serta m emperoleh surat tanda tam at pendidikan dan pelatihan (STT P) atau sert ifikat , selam a 161-480 jam saja dan dalam lim a tahun terakhir m asih dalam kuantitas rendah, selain itu sebagian besar penyuluh juga belum banyak yang m engikuti pendidikan Tabel 5.6 m enunjukkan bahwa sebagian besar (75 persen) penyuluh berada pada tingkat kinerja dengan kategori rendah terhadap fakt or pendidikan. Berdasarkan analisis data di lapangan diket ahui bahwa sebagian besar penyuluh pertanian dalam m engikuti pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang pert anian serta m emperoleh surat tanda tam at pendidikan dan pelatihan (STT P) atau sert ifikat , selam a 161-480 jam saja dan dalam lim a tahun terakhir m asih dalam kuantitas rendah, selain itu sebagian besar penyuluh juga belum banyak yang m engikuti pendidikan

2. Persiapan penyuluhan pertanian

Kegiatan persiapan penyuluhan pert anian adalah kegiatan yang dilakukan oleh penyuluh sebelum melaksanakan kegiatan penyuluhan pert anian yang m eliputi ident ifikasi pot ensi wilayah, penyusunan rencana usaha petani (RUK, RKK, RKD,RKPD/PPD), penyusunan program penyuluhan pertanian, dan penyusunan rencana kerja tahunan penyuluh pert anian.

Berdasarkan tabel 5.6 dapat diket ahui bahwa sebanyak (45 persen) penyuluh dalam melaksanakan kegiatan persiapan penyuluhan pertanian term asuk pada kategori sedang.

Identifikasi potensi wilayah dilaksanakan penyuluh dengan kriteria menyusun instrum en di wilayah binaan, m engumpulkan data di wilayah binaan, dan m engolah, menganalisis dan merumuskan hasilnya dim ana sudah sebagian besar penyuluh terampil ataupun penyuluh ahli melaksanakan tugas menyusun instrum ent dan m engum pulkan data di wilayah binaan. Menyusun instrumen dan m engum pulkan data di wilayah binaan dilaksanakan setiap satu tahun sekali sehingga dalam lim a tahun terakhir sebanyak lima kali, sedangkan untuk kegiatan m engolah, menganalisis dan m erum uskan hasil hanya dilakukan oleh penyuluh pert anian ahli. Berdasarkan analisis di lapangan sem ua penyuluh pertanian ahli sudah melaksanakan tugas tersebut.

Kegiatan penyusunan (RUK, RKK, RKD, RKPD/PPD) hanya dilakukan oleh penyuluh pert anian terampil saja, berdasarkan analisis di lapangan sebagian besar penyuluh pert anian terampil sudah m em andu penyusunan RUK dan RKK(RDKK), dim ana banyak dilakukan per m usim tanam yaitu tiga kali per tahun sehingga dalam lima tahun terakhir dilakukan sebanyak lima belas kali meskipun ada yang hanya melakukan Kegiatan penyusunan (RUK, RKK, RKD, RKPD/PPD) hanya dilakukan oleh penyuluh pert anian terampil saja, berdasarkan analisis di lapangan sebagian besar penyuluh pert anian terampil sudah m em andu penyusunan RUK dan RKK(RDKK), dim ana banyak dilakukan per m usim tanam yaitu tiga kali per tahun sehingga dalam lima tahun terakhir dilakukan sebanyak lima belas kali meskipun ada yang hanya melakukan

Penyusunan program penyuluhan pertanian dilakukan oleh penyuluh ahli dan teram pil, dim ana dalam hal ini para penyuluh bisa berperan sebagai ketua, pengurus atau anggota. Menurut analisis di lapangan sebagian penyuluh berperan sebagai anggota dimana peran ini berlaku satu tahun sekali, sedangkan untuk penyusunan rencana kerja tahunan penyuluh pert anian sudah dilakukan oleh semua penyuluh ahli maupun terampil setiap satu tahun sekali.

Sebanyak 40 persen penyuluh dalam persiapan penyuluhan pert anian berada pada tingkat kinerja dengan kategori rendah. Hal ini terjadi karena dalam kegiatan identifikasi wilayah m asih ada sebagian kecil penyuluh yang belum menyusun instrum ent di wilayah binaanya, selain itu masih ada sebagian kecil penyuluh pert anian terampil hanya m em andu penyusunan RUK dan RKK (RDKK) saja tetapi tidak m em andu penyusunan RKD dan RKPD/ programa penyuluhan desa.

3. Pelaksanaan penyuluhan pertanian

Pelaksanaan penyuluhan pert anian adalah kegiatan penyuluh dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan pert anian yang m eliputi penyusunan materi, perencanaan dan penerapan m etode penyuluhan pert anian sert a menum buhkan/mengem bangk an kelembagaan petani.

Pelaksanaan penyuluhan pert anian terdiri dari 3 kegiatan yakni penyusunan m ateri, perencanaan dan penerapan m etode penyuluhan pert anian serta menum buhkan/mengem ban gkan kelembagaan petani.

Tabel 5.6. menunjukan bahwa sebagian besar (50 persen) penyuluh dalam kegiatan pelaksanaan penyuluhan pert anian berada pada tingkat kinerja dengan kategori rendah hal ini dikarenakan oleh berdasarkan analisis di lapang sebagian penyuluh pertanian ahli dalam kegiatan penyusunan m ateri sebagian besar belum menyusun pedoman/juklak Tabel 5.6. menunjukan bahwa sebagian besar (50 persen) penyuluh dalam kegiatan pelaksanaan penyuluhan pert anian berada pada tingkat kinerja dengan kategori rendah hal ini dikarenakan oleh berdasarkan analisis di lapang sebagian penyuluh pertanian ahli dalam kegiatan penyusunan m ateri sebagian besar belum menyusun pedoman/juklak

Selain itu dalam penyusunan materi sebagian penyuluh menggunakan alat bantu dan alat peraga tetapi kebanyakan alat bantu maupun alat peraga tersebut sudah tersedia dari kabupat en ataupun m asih menggunakan alat peraga terdahulu, hanya sebagian kecil yang membuatnya sendiri.

Penyuluh pert anian terampil dalam kegiatan perencanaan dan penerapan m etode penyuluhan pert anian sebagian besar belum merencanakan dan m elaksanakan forum penyuluhan pedesaan, magang, widyawisata,

m erencanakan dan melaksanakan pameran,sebagian besar penyuluh tidak m engajar kursus tani, tidak m elakukan penilaian perlombaan pet ani/ kelompok tani/ penyuluh pertanian, dan tidak m elakukan penilaian perlom baan komoditas pert anian, hal ini disebabkan karena biasanya tugas-tugas tersebut dilakukan oleh penyuluh pert anian di tingkat Kabupat en.

karyawisata/widyakarya,

belum

Sedangkan sebanyak 30 persen penyuluh berada pada tingkat kinerja tinggi, hal ini disebabkan oleh sebagian besar penyuluh sudah melaksanakan kegiatan menum buhkan/ mengem bangkan kelembagaan petani yakni unt uk penyuluh pertanian ahli sebagian besar sudah menum buhkan koperasi petani, m engem bangkan kelom pok tai m adya ke utama dan menum buhkan kemitraan usaha kelompok tani dengan pelaku usaha kem itraan lainnya. Sedangkan untuk penyuluh pert anian terampil sebagian besar sudah m am pu menum buhkan kelom pok tani dan gabungan kelompok tani sert a dapat m engembangkan kelom pok tani dari lanjut ke madya.

4. Eval uasi dan pelaporan

Evaluasi dan pelaporan adalah kegiatan penyuluhan dalam melaporkan hasil kegiatan penyuluhan yang telah dilaksanakan meliputi pelaksanaan penyuluhan pert anian dan evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan pert anian.

Tabel 5.6. menunjukan bahwa sebagian besar (60 persen) penyuluh dalam kegiatan evaluasi dan pelaporan berada pada tingkat kinerja dengan kategori sedang. Kegiatan evaluasi dan pelaporan terdiri dari evaluasi pelaksanaan penyuluhan pert anian dan evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan pert anian.

Evaluasi pelaksanaan penyuluhan dilakukan dengan kriteria menyusun rencana kegiatan evaluasi, m engumpulkan dan mengolah data pelaksanaan, m enganalisis dan merumuskan hasil evaluasi. Berdasarkan analisis di lapang sebagian besar penyuluh baik penyuluh pertanian ahli maupun penyuluh pertanian terampil sudah m elaksanakan kegiatan menyusun rencana kegiatan evaluasi, m engumpulkan dan mengolah data pelaksanaan, menganalisis dan m erumuskan hasil evaluasi, dim ana masing-masing kegiatan tersebut dilakukan setiap satu tahun sekali.

Kegiatan evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan pertanian untuk penyuluh pert anian ahli terdiri dari kegiatan menyusun rencana kegiatan evaluasi dam pak, mengum pulkan dan m engolah data dam pak pelaksanaan, m enganalisis dan merumuskan data dampak pelaksanaan, sedangkan untuk penyuluh pertanian teram pil hanya mengum pulkan dan mengolah data dam pak pelaksanaan. Berdasarkan analisis di lapang sebagian besar penyuluh pertanian ahli sudah melaksanakan semua kegiatan evaluasi dam pak pelaksanaan yang dilakukan setiap satu tahun sekali.

Sebanyak 25 persen penyuluh dalam kegiatan evaluasi dan pelaporan berada pada tingkat kinerja rendah, hal ini dikarenakan m asih banyak penyuluh pertanian terampil yang tidak m engum pulkan dan mengolah data dampak pelaksanaan sert a m asih ada sebagian kecil Sebanyak 25 persen penyuluh dalam kegiatan evaluasi dan pelaporan berada pada tingkat kinerja rendah, hal ini dikarenakan m asih banyak penyuluh pertanian terampil yang tidak m engum pulkan dan mengolah data dampak pelaksanaan sert a m asih ada sebagian kecil

5. Pengembangan penyuluhan pertanian

Pengem bangan Penyuluhan pertanian adalah faktor yang berhubungan dengan penyusunan pedoman/juklak/juknis penyuluhan pert anian.

Berdasarkan tabel 5.6. dapat diketahui dalam pengem bangan penyuluhan pertanian sebagian besar (85 persen) penyuluh berada pada tingkat kinerja dengan kategori rendah. Hal ini dikarenakan oleh semua penyuluh pertanian teram pil tidak melakukan tugas ini, tugas ini hanya untuk dilaksanakan oleh penyuluh pertanian ahli sehingga sem ua penyuluh pert anian teram pil unt uk tugas pengembangan penyuluhan pert anian angka kreditnya nol.

Pengem bangan penyuluhan pertanian yang dilakukan oleh penyuluh pert anian ahli terdiri dari penyusunan pedoman juklak/juknis penyuluhan pertanian, kajian kebijakan pengembangan penyuluhan pert anian dan pengem bangan metode/system kerja penyuluhan pertanian. Berdasarkan analisis di lapang diketahui bahwa sebagian besar penyuluh pert anian ahli tidak m elakukan penyusunan pedoman juklak/juknis penyuluhan pert anian dan tidak merum uskan kajian kebijakan pengem bangan penyuluhan pert anian, hal ini dikarenakan penyuluh pert anian ahli yang menjadi responden adalah penyuluh pert anian yang bert ugas di wilayah tingkat kecam atan sedangkan yang m elaksanakan tugas tersebut adalah penyuluh pertanian yang bertugas di wilayah kabupaten.

Dalam pengem bangan m etode/ sistem kerja penyuluhan sebagian besar penyuluh melakukan pengkajian m etode penyuluhan pert anian yaitu menyiapkan dan mengolah data/bahan/informasi, selain itu sebagian besar penyuluh juga m engembangkan m etode penyuluhan pertanian dengan mendiskusikan konsep pengembangan m etode penyuluhan pertanian dan Dalam pengem bangan m etode/ sistem kerja penyuluhan sebagian besar penyuluh melakukan pengkajian m etode penyuluhan pert anian yaitu menyiapkan dan mengolah data/bahan/informasi, selain itu sebagian besar penyuluh juga m engembangkan m etode penyuluhan pertanian dengan mendiskusikan konsep pengembangan m etode penyuluhan pertanian dan

6. Pengembangan profe si

Pengem bangan profesi adalah fakt or yang berhubungan dengan pem buatan

bidang pertanian, penerjemahan/penyaduran buku dan bahan-bahan lain di bidang pertanian, dan pemberian konsultasi di bidang pert anian yang bersifat konsep kepada instit usi dan at au perorangan.

Dari tabel 5.6. dapat diketahui sebanyak 45 persen penyuluh pert anian dalam pengembangan profesi berada pada tingkat kinerja sedang. Berdasarkan analisis di lapang sebagian penyuluh pert anian m em buat karya tulis /karya ilm iah hasil pengkajian di bidang pertanian yang tidak

dipublikasikan, tetapi didokum entasikan di perpustakaan, ada yang membuatnya dalam bentuk buku dan ada pula yang membuat dalam bentuk naskah, sebagian penyuluh juga menerjemahkan/menyadur bahan-bahan di bidang pert anian yang tidak dipublikasikan dalam bent uk buku, selain itu sebagian penyuluh m em berikan konsultasi di bidang pert anian yang bersifat konsep dalam bent uk perorangan dan institusi.

Berdasarkan analisis di lapang terdapat 20 persen penyuluh dalam pengem bangan profesi berada pada tingkat kinerja rendah, sebagian besar penyuluh belum mem buat karya tulis/karya ilmiah hasil pengkajian di bidang pert anian yang di publikasikan, belum m em buat tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri yang dipublikasikan, belum m em buat terjemahan/saduran bahan-bahan di bidang pert anian yang dipublikasikan. Hal ini disebabkan oleh tugas-tugas tersebut biasanya penyuluh di tingkat Kabupaten yang membuat sehingga para penyuluh responden yang bert ugas di wilayah kerja kecamatan belum m elakukannya.

7. Penunjang tugas penyuluh pertanian

Penunjang tugas penyuluh pert anian adalah faktor yang berhubungan dengan peran sert a dalam seminar/lokakarya/konferensi, keanggot aan dalam tim penilai jabatan fungsional penyuluh pertanian, keanggot aan dalam dewan redaksi penerbitan di bidang pertanian, perolehan penghargaan/tanda jasa, pengajaran/pelatihan pada pendidikan dan pelatihan, keanggotaan dalam organisasi profesi dan perolehangelar kesarjanaan lainnya.

Dari tabel 5.6 dapat diketahui bahwa sebanyak 50 persen penyuluh dalam hal penunjang tugas penyuluh berada pada tingkat kinerja dengan kategori sedang. Sebagian besar penyuluh pertanian dalam m engikuti sem inar/lokakarya di bidang pert anian berperan sebagai peserta dim ana setiap penyuluh rata-rata m engikuti seminar dua kali setahun, sebagian besar penyuluh juga memperoleh penghargaan/tanda jasa atas prestasi kerja di tingkat nasional. Dalam kegiatan m enjadi anggot a organisasi profesi masih sedikit penyuluh yang menjadi anggot a maupun pengurus di tingkat nasional tetapi sebagian besar penyuluh sudah m enjadi anggota organisasi profesi di tingkat kabupaten/kota sebagia anggota akt if,

Berdasarkan analisis di lapang terdapat 40 persen penyuluh berada pada tingkat kinerja dengan kategori rendah. Hal ini karena penyuluh responden tidak ada yang menjadi anggota tim penilai jabatan fungsional penyuluh pertanian secara akt if dan tidak ada yang menjadi anggot a dewan redaksi dalam media massa di bidang pertanian hal ini karena tugas-tugas tersebut hanya dilakukan oleh penyuluh pertanian di tingkat kabupaten. selain itu penyuluh responden belum

ada yang mem peroleh penghargaan/tanda jasa satya lancana karya satya dan tidak ada penyuluh yang m em punyai gelar kesarjanaan lainya (yang tidak sesuai dengan bidang tugas pokok penyuluh pert anian)