CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 775ce92064743d644701856236d3fa6e laporan kinerja djbc tahun 2014

LA KIN DJBC TA HUN 2014 26 Tabel : Dwelling Time di Pelabuhan Tanjung Priok Sumber : KPU BC T. Priok Menurut definisinya, dwelling time dapat dibagi menjadi pre-clearance, custom clearance dan post clearance. Aktivitas pre-clearance adalah proses sejak kedatangan sarana pengangkut hingga peti kemas diletakkan di tempat penimbunan sementara TPS dan peninjauan nomor pendaftaran Pemberitahuan Impor Barang PIB. Aktivitas customs clearance adalah kegiatan penyelesaian dokumen kepabeanan sampai dengan adanya Surat Persetujuan Pengeluaran Barang SPPB. Aktivitas post-clearance adalah peti kemas diangkut keluar pelabuhan dan pembayaran ke operator pelabuhan. Customs clearance menjadi salah satu unsur dari indikator kinerja utama KPU Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok sebagai wujud partisipasi dalam upaya penurunan dwelling time. Beberapa permasalahan pokok yang menjadi penyebab lamanya waktu yang dibutuhkan dalam customs clearance, antara lain: 1. Jumlah kargo yang terkena pemeriksaan fisik cukup besar yang disebabkan oleh profil importir yang tidak up to date dan parameter risk engine dan algoritma perlu pengkajian dan pemutakhiran. 2. Tingginya waktu impor yang disebabkan adanya kewajiban menyerahkan hardcopy dokumen. Penyerahkan hardcopy dokumen impor menghabiskan ±80 dari waktu impor, bahkan menduplikasi penyerahan Online. Rendahnya penggunaan pemberitahuan dini, hanya ±11 importir menyerahkan dokumen sebelum barang dibongkar. 3. Waktu turn around yang tinggi untuk pemeriksaan fisik dikarenakan proses yang tidak efektif waktu pemeriksa habis di jalan dan mencatat beberapa TAHUN DWELLING TIME SUMBER 2011 5,2 hari World bank 2012 6,2 hari LAPI ITB 2013 7,91 hari KPU BC T. Priok 2014 5,93 hari KPU BC T. Priok Akuntabilitas Kinerja dan Akuntabilitas Keuangan LA KIN DJBC TA HUN 2014 27 kali sehingga diperlukan penggunaan metodologi yang lebih cepat misal: pemindai. 4. Integrasi dan pertukaran informasi yang tidak memadai antara penjaluran profil importir dan audit filter post clearance. Dalam upaya mengatasi berbagai permasalahan di atas, KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok sebagai PIC dengan sasaran penurunan dwelling time mengeluarkan beberapa inisiatif strategis dalam program Customs Modern Office 2.0 , antara lain: 1. Dokap Online 2. Percepatan Pemeriksaan Kepabeanan 3. Optimalisasi Pemanfaatan Fasilitas Prenotification 4. Update Profil Importir Dokap Online merupakan langkah penyampaian Dokumen Pelengkap Pabean secara elektronik dimana pengguna jasa dapat sesegera mungkin melengkapi dokumen yang dibutuhkan tanpa harus menyerahkan secara langsung ke KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok. Bagi KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok sendiri, pengelolaan dokumen yang baik secara elektronik dapat mempermudah penyimpanan dan pencariannya kembali. Kedua hal tersebut juga akan mendorong efisiensi waktu dan biaya serta transparansi layanan. Upaya ini juga telah mendapat dukungan legal dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 175PMK.042014 tanggal 28 Agustus 2014 tentang penggunaan dokumen pelengkap pabean dalam bentuk data elektronik. Dalam pelaksanaan ujicoba yang dilakukan terhadap peserta ujicoba yang sebagian besar merupakan importir jalur hijau, terjadi penurunan waktu penyerahan dokumen pelengkap pabean dari 1,60 hari menjadi 0,78 hari penurunan sebesar 51,25. Namun, didapati juga beberapa kendala dan permasalahan. Permasalahan dari sisi peserta ujicoba Dokap Online adalah keterlambatan penerbitan PMK dan keterbatasan storage. Dari sisi operasional meliputi adanya asas presentasi terkait form FTA, reject dan blokir berkas, serta LA KIN DJBC TA HUN 2014 28 contingency plan. Pada aplikasi Dokap Online, belum terakomodirnya beberapa tahapan arus dokumen Dokap Online pada sistem CEISA. Sementara dari sisi teknis, muncul permasalahan pada penjaluran dan monitoring dokumen, distribusi dan redist dokumen, serta Sistem Bank Data sering down. Percepatan Pemeriksaan Kepabeanan meliputi percepatan penyerahan hardcopy PIB, percepatan pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan fisik dengan Hi-co Scan . Strategi percepatan penyerahan hardcopy PIB antara lain dengan mendorong perubahan proses bisnis importir dan PPJK, pendampingan terhadap 900 perusahaan importir jalur merah dan kuning mulai bulan Mei 2014 dan pembentukan tim coaching 25 fasilitator yang masing-masing melakukan pembimbingan terhadap 30-40 perusahaan. Perbaikan waktu yang dihasilkan dari penerapan strategi tersebut adalah menurunnya waktu penyerahan dari 3,24 hari Desember 2013 menjadi 1,70 hari November 2014. Gambar: Rentang Waktu Penerapan Strategi Percepatan Penyerahan Hardcopy PIB Kendala dalam penerapan strategi percepatan penyerahan hardcopy PIB meliputi sistem aplikasi tidak otomatis memblokir perusahaan yang menyerahkan hardcopy PIB lebih dari 1 satu hari, Sistem aplikasi saat ini hanya memblokir PPJK, dan ketentuan dalam PMK mengatur bahwa blokir dilakukan 1 hari setelah tanggal SPJM SPJK hari ke-2. Langkah yang diambil untuk menyiasati kendala tersebut adalah dengan melakukan sosialisasi secara langsung melalui loket Penerimaan Dokumen dan koordinasi intensif untuk penyempurnaan sistem aplikasi. Akuntabilitas Kinerja dan Akuntabilitas Keuangan LA KIN DJBC TA HUN 2014 29 Strategi dalam percepatan pemeriksaan fisik, antara lain percepatan sistem penarikan dari TPS ke TPFT; penyempurnaan sistem pemberitahuan kepada pengurus barang terkait dengan pemeriksaan barang; perbaikan sistem monitoring penerimaan hardcopy; dan percepatan dalam proses pemeriksaan dan perekaman Laporan Hasil Pemeriksaan LHP. Upaya ini juga telah mendapat dukungan dari Kementerian Keuangan melalui penerbitan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 176PMK.042014 tanggal 28 Agustus 2014 tentang percepatan pemeriksaan pabean pada KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok. Adapun langkah perbaikan yang mendorong percepatan pemeriksaan fisik setelah terbitnya PMK 176 adalah tidak diperlukannya pembayaran biaya pergerakanpergeseran barang sebagai syarat penjadwalan pemeriksaan fisik dan penyederhanaan persyaratan PKB pada loket PKB. Penyelesaian administrasi biaya dilakukan di akhir proses. Tabel: Perbedaan Alur Proses Pemeriksaan NO PROSES PERCEPATAN PEMERIKSAAN SEBELUM PMK 176 SETELAH PMK 176 1 Perekaman Kesiapan Barang PKB Importir PPJK mengajukan ke loket PKB bahwa barang siap diperiksa Sistem TPFT menginformasikan kepada Petugas Loket PKB bahwa barang siap diperiksa 2 Pembayaran pergerakan Kontainer ImportirPPJK harus membayar biaya penarikan lebih dulu Pembayaran GERAKAN TDK MENJADI SYARAT 3 Penjadwalan Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik setelah importir membayar terlebih dahulu biaya penarikan Pemeriksaan fisik segera dilakukan setelah penjadwalan 4 Pemberitahuan Pemeriksaan fisik ImportirPPJK secara aktif melakukan pengurusan barang Sistem menginformasikan melalui email dan layar monitor 5 Persyaratan PKB pada loket PKB Bukti Penerimaan PIB, PL dari Pendok Merah, Bukti penarikan, copy invoice, SPJM Copy SPJM