KENDALA DAN STRATEGI DALAM PENCAPAIAN SASARAN

LA KIN DJBC TA HUN 2014 xv

C. TANTANGAN DAN LANGKAH-LANGKAH ANTISIPATIF

Dengan semakin bertambahnya komitmen kerjasama ekonomi dengan negara lain yang ditandatangani pemerintah, maka saat ini titik berat tugas di bidang kepabeanan telah bergeser dari Revenue Collection ke Trade Facilitation, Industrial Assistance dan Community Protection yang bertujuan untuk dapat mendorong pertumbuhan industri dan investasi dalam negeri. Selain tantangan tersebut, DJBC juga menghadapi adanya perubahan yang sangat dinamis dalam perdagangan antar dunia dan perubahan paradigma kebijakan institusi pabean dunia. Untuk dapat mengantisipasi tantangan dan perubahan yang akan dihadapi, DJBC telah merumuskan langkah-langkah antisipatif dalam bentuk program kerja lanjutan yang dirumuskan secara berkelanjutan dari tahun 2012- 2015. Program dan kegiatan tersebut dirumuskan dalam pilar-pilar sebagai berikut: 1. Legal framework dengan program antara lain: penyelesaian petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis Undang-Undang Kepabeanan dan Undang- Undang Cukai, penyempurnaan penerapan aturan pemasukan barang larangan danatau pembatasan, rencana implementasi pajak rokok, dan pengelolaan barang milik negara; 2. Organisasi, Sumber Daya Manusia dan Anggaran dengan program antara lain: revitalisasi struktur di Kantor Pusat, optimalisasi pengawasan DJBC di laut, evaluasi Kantor Modern, capacity building, pembentukan role model untuk implementasi Nilai-nilai Kementerian Keuangan, pengembangan jabatan fungsional DJBC, utilisasi anggaran berbasis kinerja, transformasi kelembagaan sesuai dengan blueprint yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 36KMK.012014 Tentang Cetak Biru Program Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan 2014 – 2025; 3. Sarana dan prasarana dengan program antara lain: penyusunan website DJBC versi bahasa Inggris, peningkatan kualitas perencanaan sarana operasi kapal patroli, alat pemindai, senjata api dan anjing pelacak narkotika; LA KIN DJBC TA HUN 2014 xvi 4. Sistem dan prosedur dengan program antara lain: profiling Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan, perluasan pengembangan otomasi sistem pelayanan dan pengawasan di bidang Kepabeanan dan Cukai, pengembangan rencana strategic Authorized Economic Operator AEO, pengembangan tempat pemeriksaan fisik dalam Tempat Pemeriksaan Sementara TPS untuk meningkatkan kelancaran customs clearance, dan penyempurnaan sistem dan prosedur pelayanan dan pengawasan di Kantor Pos dan terhadap Perusahaan Jasa Titipan PJT. Hasil survei integritas sektor publik Indonesia tahun 2014 yang dilaksanakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi KPK, DJBC memperoleh skor total integritas 7,72 yang lebih tinggi dari standar KPK dan rata-rata indeks dari seluruh instansi yang disurvei oleh KPK. Hasil survei ini menunjukkan bahwa DJBC telah dipandang memberikan pelayanan dengan integritas tinggi. Namun demikian DJBC tetap konsisten dalam upaya pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme KKN. Upaya lain dalam menjaga integritas pegawai adalah melaksanakan program peningkatan integritas Kementerian Keuangan dengan menjalankan “Tiga Lini Pertahanan” Three Lines of Defense. Penerapan “Tiga Lini Pertahanan” dengan melakukan pengawasan secara berjenjang dimulai dari pengawasan atasan langsung, kemudian pengawasan unit kepatuhan internal, dan terakhir pengawasan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan. Beberapa pencapaian Direktorat Jenderal Bea dan Cukai selama tahun 2014 antara lain sebagai berikut :

a. Pencapaian target penerimaan bea dan cukai sebesar Rp 162,34 Triliun,

capaian ini secara nominal meningkat dibandingkan dengan tahun 2013 yang capaiannya sebesar Rp 155,73 Triliun;

b. Peningkatan angka survei kepuasan pengguna layanan menjadi 3,97 dari

tahun 2013 yang capaiannya adalah 3,85, dan tahun 2012 yang capaiannya adalah 3,74; LA KIN DJBC TA HUN 2014 xvii c. Peningkatan Akuntabilitas Kinerja menjadi 83,91 kategori A Sangat baik di tahun 2014, dari tahun 2013 yang capaiannya 79,77 kategori A Sangat Baik, dan tahun 2012 yang capaiannya 78,48 kategori A Sangat Baik;

d. Laporan Keuangan Wajar Tanpa Pengecualian WTP dari Badan Pemeriksa

Keuangan; e. Hasil pengawasan DJBC pada tahun 2014, telah dilakukan penindakan sebanyak 6.587 kasus pelanggaran di bidang Kepabeanan dan Cukai; f. Hasil survei Indeks Kesehatan Organisasi mencapai nilai 85 yang menunjukkan bahwa organisasi DJBC termasuk organisasi yang sehat. Dalam mengakhiri tahun 2014, DJBC tetap konsisten melakukan penataan untuk membawa DJBC menuju ke tahun 2020, yang dikenal dengan CUSTOMS 2020 . Semboyan CUSTOMS 2020 mengandung arti suatu kondisi DJBC di tahun 2020 dengan segala kekuatan sumber daya organisasi yang dimiliki telah mencapai suatu tingkatan global dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam era keamanan dan fasilitasi perdagangan dengan tetap mengoptimalkan pengamanan hak keuangan negara. Ke depannya pengelolaan perbatasan adalah salah satu program kerja unggulan pemerintah. DJBC memiliki posisi yang strategis dalam pengelolaan perbatasan, baik dalam fasilitas perdagangan, melindungi masyarakat, maupun dari sisi penerimaan negara. Oleh karena itu diperlukan komitmen untuk lebih meningkatkan kerja sama dan koordinasi dengan instansi dan seluruh pemangku kepentingan diperbatasan guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi fungsi- fungsi pelayanan publik di perbatasan. LA KIN DJBC TA HUN 2014 PENGANTAR .......................................................................................................... i RINGKASAN EKSEKUTIF ..................................................................................... iv A. SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DJBC TAHUN 2014 ..................................................................................... iv B. KENDALA DAN STRATEGI DALAM PENCAPAIAN SASARAN ........ xii C. TANTANGAN DAN LANGKAH-LANGKAH ANTISIPATIF .................