Gambar 4.2. Hasil komposit PVC, serbuk kulit pisang dan: A tanpa penambahan asam laurat; B asam laurat 0,2 g; C asam laurat
0,4 g; D asam laurat 0,6 g; E asam laurat 0,8 g dan F asam laurat 1 g.
4.2 Pembahasan
4.2.1. Analisa kadar Air Asam Laurat dan Serbuk Kulit Pisang
Analisa kadar air Asam laurat dan Serbuk kulit pisang di lakukan di laboratorium PT. Jasindo testing Services – Medan, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini
Tabel 4.1. Hasil analisis Kadar Air
No Contoh
Kadar Air 1
Asam laurat 0.06
2 Serbuk Kulit pisang
4,31
4.2.2. Analisa Kekuatan Tarik dan Kemuluran komposit PVC, SKP dan Asam
Laurat
Pengujian kekuatan tarik dilakukan di Laboratorium Teknik Kimia USU yang bertujuan untuk mengetahui sifat mekanik dari material tersebut, seperti kekuatan
A B C D E F
tarik dan kemulurannya. Pada penelitian ini pengujian kekuatan tarik dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan asam laurat sebagai pemlastis pada matriks PVC
yang dihasilkan. Dimana pengisi yang digunakan adalah serbuk kulit pisang raja ukuran 100 mesh dan dicampurkan dengan cara di refluks. Adapun variasi
perbandingan matriks PVC, yaitu: 1.
PVC : SKP : Asam Laurat 7 : 3 : 0 g 2.
PVC : SKP : Asam Laurat 7 : 3 : 0,2 g 3.
PVC : SKP : Asam Laurat 7 : 3 : 0,4 g 4.
PVC : SKP : Asam Laurat 7 : 3 : 0,6 g 5.
PVC : SKP : Asam Laurat 7 : 3 : 0,8 g 6.
PVC : SKP : Asam Laurat 7 : 3 : 1 g Dengan variasi PVC : SKP : Asam laurat tersebut kekuatan tarik dan kemuluran yang
dihasilkan dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Kekuatan Tarik dan Kemuluran PVC, SKP dan Asam laurat
No Sample
Uji Tarik MPa
Kemuluran
1
PVC : SKP : Asam Laurat 7 : 3 : 0 g
8,28 52,54
2
PVC : SKP : Asam Laurat 7 : 3 : 0,2 g
10,55 15,22
3
PVC : SKP : Asam Laurat 7 : 3 : 0,4 g
14,12 42,60
4
PVC : SKP : Asam Laurat 7 : 3 : 0,6 g
11,02 27,16
5
PVC : SKP : Asam Laurat 7 : 3 : 0,8 g
10,83 8,70
6
PVC : SKP : Asam Laurat 7 : 3 : 1 g
9,27 6,88
Berikut ini adalah kurva tegangan - regangan dari hasil uji sifat Mekanik Komposit PVC yang ditunjukkan pada gambar 4.3 sebagai berikut:
Gambar 4.3. Kurva Tegangan-Regangan dari Komposit PVC: SKP: Asam laurat
Grafik hubungan antara variasi PVCserbuk kulit pisangasam laurat dengan kekuatan tarik ditunjukkan pada gambar 4.4 sebagai berikut:
Gambar 4.4. Gafik Uji Tarik dari komposit PVC :SKP :asam laurat
8,28 10,55
14,12 11,02
10,83 9,27
2 4
6 8
10 12
14 16
0,2 0,4
0,6 0,8
1 1,2
U ji
T a
ri k
MP a
Variasi Berat Asam Laurat g
10 20
30 40
50 60
2 4
6 8
10 12
14 16
U ji T
ar ik
M P
a
Kemuluran
Tanpa Asam Laurat 0,2 g Asam Laurat
0,4 g Asam Laurat 0,6 g Asam Laurat
0,8 g Asam Laurat 1 g Asam Laurat
Dari grafik 4.4 terlihat bahwa perbandingan PVC: serbuk kulit pisang: asam laurat 7:3:0,4 g memiliki kekuatan tarik yang paling besar yaitu sebesar 14,12 MPa
dan kekuatan tarik paling rendah dengan perbandingan 7:3:0 g sebesar 8,28 MPa. Hal ini disebabkan asam laurat telah tercampur secara homogen, sehingga terbentuk
campuran yang berinteraksi satu dengan yang lain. Sedangkan pada penambahan asam laurat dari 0,6-1 g menyebabkan kekuatan
tarik menurun. Penurunan kekuatan tarik disebabkan karena volume asam laurat telah melampui titik jenuh percampuran pemlastis dengan resin PVC, sehingga molekul-
molekul pemlastis yang berada dalam fase tersendiri diantara rantai polimer akan menurunkan gaya intermolekuler dalam rantai dan gerakan rantai lebih bebas. Hal ini
didukung oleh penelitian Coltro, et.al 2013 tentang pengaruh pemlastis terhadap kekuatan tarik PVC
Berikut ini adalah grafik hubungan antara variasi PVCserbuk kulit pisangasam laurat terhadap kemuluran yang ditunjukkan pada gambar 4.5. berikut ini:
Gambar 4.5. Gafik Kemuluran dari komposit PVC :SKP :asam laurat
Dari gambar 4.5 terlihat bahwa kemuluran yang paling besar diperoleh dengan perbandingan PVC:SKP:asam laurat 7:3:0 g yaitu sebesar 52,54 dan kemuluran
yang paling rendah diperoleh dengan perbandingan 7:3:1 g yaitu sebesar 6,88. Hal ini menunjukkan adanya . Hal tersebut sesuai dengan penelitian Coltro, et.al. 2013
bahwa bila kadar pemlastis ditingkatkan menyebabkan kekuatan tarik dan kemuluran akan menurun, karena molekul-molekul pemlastis yang berada dalam fase tersendiri
52,54
15,22 42,6
27,16 8,7
6,88 10
20 30
40 50
60
0,2 0,4
0,6 0,8
1 1,2
K em
ul ur
a n
Variasi Berat Asam Laurat g
diantara rantai polimer akan menurunkan gaya intermolekuler dalam rantai, sehingga gerakan rantai lebih bebas.
4.2.3. Analisa FT-IR