Gambar 4.6. Gafik FTIR komposit PVC Tanpa dan Dengan Asam Laurat
4.2.4. Karakteristik TGA komposit PVC
Analisis termal merupakan teknik untuk mengukur sifat fisis suatu bahan dan atau hasil reaksi yang diukur sebagai fungsi temperatur. TGA merupakan teknik untuk
mengukur perubahan berat dari suatu senyawa sebagai fungsi dari suhu ataupun waktu.
Analisa TGA dilakukan pada dua sample yakni PVC, serbuk kulit pisang dan tanpa pemlastis, sedangkan sample yang lain menggunakan Asam laurat.
Dari hasil analisa matriks PVC, serbuk kulit pisang dan tanpa penambahan asam laurat berat sampel yang digunakan sebesar 10,7700 mg. Sedangkan komposit
yang menggunakan asam laurat sampel yang digunakan sebesar 10,4990 mg. Pemanasan dilakukan selama 1 jam hingga suhu 600
C, dimana laju konstan 10
Cmenit. Berikut ini adalah grafik TGA komposit PVC tanpa penambahan asam laurat
dan menambahkan asam laurat yang ditunjukkan pada gambar 4.7 berikut ini
4 6
8 10
Residu PVC
M urn
i
Air
THF
B er
at s
am pel
m g
Tanpa Asam Laurat Dengan Asam Laurat
Gambar 4.7. Kurva TGA komposit PVC tanpa dan dengan asam laurat
Hasil karakterisasi thermal dengan TGA, PVC yang sudah direfluks menggunakan pelarut THF dapat dilihat bahwa terjadi perubahan massa sampel dari komposit pvc
tanpa menggunakan asam laurat, dimana sampel mula-mula pada suhu proses dibawah 100
C, terjadi penurunan berat sebesar 2,36. Pengurangan massa sampel diduga karena penguapan dari pelarut THF. Selanjutnya, pada suhu pada suhu proses 100–
250 C terjadi penurunan berat sebesar 7,46. Pengurangan massa sampel diduga
karena mengaupnya air dan senyawa yang mudah menguap volatile impurities. Selanjutnya pada suhu pada suhu proses 250–370
C terjadi penurunan massa sampel yang cukup tinggi terdegradasi sebesar 80,44. Pengurangan massa ini karena dari
PVC murni yang terdegradasii. Ini merupakan titik leleh dari PVC. Selanjutnya, pada suhu sekitar 420-500
C terjadi pengurangan sample sebesar 16,1. Ini merupakan degradasi dari PVC bersama dengan sisa komposit yang terdegradasi. Adapun sisa
residu nya sebesar 2,063 mg atau 19,15. Sementara itu, pada sampel komposit PVC yang menggunakan asam laurat,
dimana sampel mula-mula pada suhu proses dibawah 100 C, terjadi penurunan berat
sebesar 1,32. Pengurangan massa sampel diduga karena penguapan dari pelarut THF. Selanjutnya, pada suhu pada suhu proses 100–250
C terjadi penurunan berat sebesar 9,15. Pengurangan massa sampel diduga karena mengaupnya air, pemlastis
dan senyawa yang mudah menguap volatile impurities. Selanjutnya pada suhu pada suhu proses 250–370
C terjadi penurunan massa sampel yang cukup tinggi terdegradasi sebesar 83,19. Pengurangan massa ini karena dari PVC murni yang
terdegradasi. Ini merupakan titik leleh dari PVC. Selanjutnya, pada suhu sekitar 420- 500
C terjadi pengurangan sample sebesar 16,72. Ini merupakan degradasi dari PVC bersama dengan sisa komposit yang terdegradasi. Adapun sisa residu dari
komposit dengan menggunakan pemlastis sebesar 1.762 mg atau sebesar 16,79.
4.2.5. Karakteristik DSC komposit PVC