91
BAB V ANALISA DATA
A. Rekapitulasi Data
Setelah seluruh data yang diperoleh dari hasil penelitian diuraikan, maka tahap selanjutnya adalah melakukakn pembahasan dan interpretasi data untuk
masing-masing variabel penelitian, yakni dengan membuat rekapitulasi data dari Motivasi Variabel X dan kinerja pegawai Variabel Y.
5.1.1. Rekapitulasi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden Untuk
Motivasi Variabel X
Setelah data penelitian dianalisis maka diperoleh nilaiskor tertinggi adalah 39,4104 dan nilaiskor terendah adalah 20,1752. Untuk menentukan jarak
intervalnya maka digunakan rumus sebagai berikut Sugiyono, 2005 : I =
���� ��������� − ���� �������ℎ �����ℎ ��������
I = 39,4104
− 20,1752 5
I = 19,2352
5 I = 3,84704
Interval tersebut dapat digunakan untuk menyusun kategori sebagai berikut :
Untuk kategori sangat tinggi : 35,56336 – 39,4104 Untuk kategori tinggi
: 31,71631 – 35,56335 Untuk kategori sedang
: 27,86926 – 31,71630
Universitas Sumatera Utara
92
Untuk kategori rendah : 24,02221 – 27,86925
Untuk kategori sangat rendah : 20,1752 – 24,02220 Untuk mengetahui pengaruh Motivasi di Dinas Pertambangan dan Energi
Sumatera Utara, dapat dilihat dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel berikut ini :
Tabel 25 Rekapitulasi Klasifikasi Jawaban Responden Berdasarkan Motivasi
Kategori Interval
Frekuensi Persentase
Sangat Tinggi Tinggi
Sedang Rendah
Sangat Rendah 35,56336 - 39,4104
31,71631 - 35,56335 27,86926 - 31,71630
24,02221 - 27,86925 20,1752 - 24,02220
3 10
22 12
3 6
20 44
24 6
Jumlah 50
100 Sumber : Kuesioner Penelitian 2016
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa Motivasi di Dinas Pertambangan dan Energi Sumatera Utara, berada pada kategori sedang yang
ditunjukkan dari 22 responden 44, kategori sangat tinggi sebanyak 3 orang 6, kategori tinggi sebanyak 10 orang 20, selanjutnya kategori rendah
sebanyak 12 orang 24 dan kategori sangat rendah sebanyak 3 orang 6. Jawaban responden berada pada kategori sedang.
5.1.2. Rekapitulasi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden Untuk Kinerja
Pegawai Variabel Y
Setelah data penelitian dianalisis maka diperoleh nilaiskor tertinggi adalah 42,5213 dan nilaiskor terendah adalah 20,8344. Untuk menentukan jarak
intervalnya maka digunakan rumus sebagai berikut Sugiyono, 2005 :
Universitas Sumatera Utara
93
I = ���� ��������� − ���� �������ℎ
�����ℎ �������� I =
42,5213 − 20,8344
5 I =
21,6869 5
I = 4,33738 Interval tersebut dapat digunakan untuk menyusun kategori sebagai
berikut : Untuk kategori sangat tinggi : 38,18392 – 42,5213
Untuk kategori tinggi : 33,84653 – 38,18391
Untuk kategori sedang : 29,50914 – 33,84652
Untuk kategori rendah : 25,17175 – 29,50913
Untuk kategori sangat rendah : 20,83436 – 25,17174
Tabel 26 Rekapitulasi Klasifikasi Jawaban Responden Berdasarkan Kinerja Pegawai
Kategori Interval
Frekuensi Persentase
Sangat Tinggi Tinggi
Sedang Rendah
Sangat Rendah 38,18392 – 42,5213
33,84653–38,18391 29,50914–33,84652
25,17175–29,50913 20,83436–25,17174
2 3
13 25
7 4
6 26
50 14
Jumlah 50
100 Sumber : Kuesioner Penelitian 2016
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa kinerja pegawai diDinas Pertambangan dan Energi Sumatera Utara, berada pada kategori rendah yang
ditunjukkan dari 25 responden 50, kategori sangat tinggi sebanyak 2 orang 4, kategori tinggi sebanyak 3 orang 6, kategori sedang sebanyak 13 orang
Universitas Sumatera Utara
94
26 dan kategori sangat rendah sebanyak 7 orang 14 . Jawaban responden berada pada kategori rendah.
B. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Untuk melakukakn uji validitas, maka nilai dari t
hitung
dengan terlebih dahulu mencari nilai r dengan menggunakan rumus Product Moment Pearson.
Nilai r yang diperoleh digunakan untuk memperoleh nilai dari t
hitung
dengan menggunakan rumus Uji-t. Untuk melihat nilai t
tabel
dalam penelitian ini dengan ketentuan dk = n-2, 50-2 = 48 dan tingkat signifikansi sebesar 5, maka angka
yang diperoleh dari nilai t
tabel
adalah 2,0106.
Berdasarkan pengujian atas 20 item pertanyaan yang terdiri dari 10 item pertanyaan untuk variabel x motivasi dan 10 item pertanyaan untuk variabel y
kinerja pegawai dengan menggunakan program Microsoft Office Excel 2013 dapat diperoleh validitas instrumen masing-masing item pertanyaan sebagai
berikut:
Tabel 27 Validitas Instrumen Untuk Variabel X Motivasi
No Pertanyaan t
hitung
or t
tabel
Validitas
1 3,320374
2,0106 Valid
2 5,673661
2,0106 Valid
3 2,865979
2,0106 Valid
4 3,004362
2,0106 Valid
5 2,807647
2,0106 Valid
6 2,524741
2,0106 Valid
7 6,38069
2,0106 Valid
Universitas Sumatera Utara
95
8 2,298632
2,0106 Valid
9 3,991059
2,0106 Valid
10 3,916221
2,0106 Valid
Sumber : Hasil Data Penelitian 2016 Yang Telah Diolah
Dari tabel 5.3 di atas dapat dilihat bahwa semua item pertanyaan dinyatakan valid, yang diperoleh dari t
hitung
t
tabel
untuk dk = 50-2 = 48 dan alpha α = 5.
Tabel 27 Validitas Instrumen Untuk Variabel Y Kinerja Pegawai
No Pertanyaan t
hitung
or t
tabel
Validitas
1 2,754053
2,0106 Valid
2 5,854727
2,0106 Valid
3 5,260679
2,0106 Valid
4 5,260679
2,0106 Valid
5 2,664452
2,0106 Valid
6 2,174878
2,0106 Valid
7 4,82762
2,0106 Valid
8 3,964078
2,0106 Valid
9 5,909244
2,0106 Valid
10 3,021593
2,0106 Valid
Sumber : Hasil Data Penelitian 2016 Yang Telah Diolah
Dari tabel 5.4 di atas dapat dilihat bahwa semua item pertanyaan dinyatakan valid, yang diperoleh dari t
hitung
t
tabel
untuk dk = 50-2 = 48 dan alpha α = 5.
Universitas Sumatera Utara
96
2. Uji Reliabilitas
Pada uji reliabilitas instrumen, butir-butir instrumen di belah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil dan kelompok instrumen genap.
Untuk kelompok instrumen ganjil, skor butirnya dijumlah sehingga menghasilkan skor total, sama juga dengan kelompok instrumen genap. Selanjutnya skor total
antara kelompok instrumen ganjil dan genap dicari korelasinya dengan rumus korelasi Product Moment Pearson. Perhitungan korelasi ini dengan menggunakan
program Microsoft Excel 2013, sehingga diperoleh r = 0,397573 untuk variabel x dan r = 0,724249 untuk variabel y. Kemudian nilai korelasi tersebut dimasukkan
ke dalam rumus pengujian reliabilitas instrumen dengan teknik belah dua dari Spearman Brown.
Pengujian reliabilitas instrumen untuk Variabel MotivasiX dengan rumus Spearman Brown yaitu :
�
�
= 2
�
�
1 + �
�
�
�
= 2 × 0,397573
1 + 0,397573 �
�
= 0,795146
1,397573 �
�
= 0,5689
Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas instrumen untuk variabel X di atas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien reliabilitas instrumen r
i
nilai r
tabel
yaitu 0,568947 0,328 sehingga instrumen untuk variabel X dinyatakan reliabel.
Universitas Sumatera Utara
97
Pengujian reliabilitas instrumen untuk Variabel Kinerja Pegawai Y dengan rumus Spearman Brown yaitu :
�
�
= 2
�
�
1 + �
�
�
�
= 2 ×
0,724249
1 +
0,724249
�
�
= 1,448498
1,724249 �
�
= 0,84007
Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas instrumen untuk variabel Y di atas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien reliabilitas instrumen r
i
nilai r
tabel
yaitu 0,840070,328 sehingga instrumen untuk variabel Y dinyatakan reliabel.
C. Koefisien Korelasi Product Moment
Untuk mengetahui ada tidaknya dan besar kecilnya hubungan antara motivasivariabel X terhadap kinerja pegawai variabel Y, maka dapat dilihat
dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment Sugiyono, 2005 : 212 . N = 50
∑� =1488.8919 ∑� =1430.5977
∑�
2
=45090.92713 ∑�
2
=41919.87311 ∑xy =43179.48506
Universitas Sumatera Utara
98
r
xy
= N
∑xy − ∑x∑y �{N∑x
2
− ∑x
2
}{N ∑y
2
− ∑y
2
}
r
xy
= 50 x 43179,48506
− 1488,89191430,5977 �{50 x 45090,92713 − 1488,8919
2
}{50 x 41919,87311 − 1430,5977
2
} r
xy
= 2158974,253
− 2130005,327 �{2254546,356 − 2216799,089}{2095993,655 − 2046609,779}
r
xy
= 28968,926
�{37747,268}{49383,876} r
xy
= 28968,926
�{1666570898,2507} r
xy
= 28968,926
40823,6561 r
xy
= 0,7096
Hasil perhitungan korelasi yang didapat sebesar 0,7096 bernilai positif, berarti ada hubungan antara motivasi terhadap kinerja pegawai Dinas
Pertambangan dan Energi Sumatera Utara. Maka hasil dari perhitungan korelasi sebelumnya perlu disesuaikan dengan nilai tabel. Dari perhitungan korelasi di atas
diperoleh nilai rhitung adalah 0,7096, bila dikonsultasikan dengan nilai rtabel untuk n = 50 dan kesalahan 5 maka r tabel adalah
0,328
. Dengan demikian korelasi itu signifikan dan hipotesis yang diajukan dapat diterima karena rxy
adalah lebih besar dari nilai rtabel n = 50 yaitu 0,70960,312. Untuk mengetahui kadar tinggi rendahnya koefisien korelasi, maka diperlukan interpretasi sebagai
berikut Sugiyono, 2005 : 212 :
Universitas Sumatera Utara
99
Tabel 29 Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
Antara 0,00 – 0,19 Sangat Rendah
Antara 0,20 – 0,39 Rendah
Antara 0,40 – 0,59 Sedang
Antara 0,60 – 0,79 Tinggi
Antara 0,80 – 1,00 Sangat Tinggi
Dari hasil perhitungan yang menggunakan rumus koefisien Korelasi Product Moment, maka diperoleh hasil 0,7296. Jadi dapat disimpulkan dengan
adanya motivasi memberi pengaruh positif terhadap kinerja pegawai di Dinas Pertambangan Dan Energi Sumatera Utara. Dengan kata lain, apabila salah satu
variabel terjadi peningkatan, maka akan diikuti dengan peningkatan variabel yang berkorelasi. Selain itu, dengan mengkonsultasikan r yang diperoleh dengan tabel
pedoman interpretasi Sugiyono, maka dapat dilihat bahwa r = 0,7296 berada pada interval koefisien antara 0,60 – 0,79. Jadi, tingkat pengaruh antara motivasi
terhadap kinerja pegawai di Dinas Pertambangan Dan Energi Provinsi Sumatera Utara berada pada tingkat hubungan tinggi.
D. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Uji “t”
Untuk mengetahui apakah variabel X dan variabel Y terdapat hubungan atau tidak, maka dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi dengan
menggunakan rumus Uji-t dan dk = n-2 dengan α = 0,05 uji dua pihak adalah
sebagai berikut :
t = r
√n − 2 √1 − r
2
Universitas Sumatera Utara
100
t = 0,7296
√50 − 2 �1 − 0,7296
2
t = 0,7296 × 6,928
�1 − 0,532 t =
5,0546 √0,468
t = 5,0546
0,6841 t = 7,388
Hasil perhitungan uji signifikansi koefisien korelasi didapat harga t
hitung
adalah 7,388 selanjutnya dibandingkan dengan harga t
tabel
. Jika dilihat pada tabel t untuk kesalahan 5 uji dua pihak dan dk = 50-2 = 48, maka diperoleh t
tabel
adalah 2,01063. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 3. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Dengan Uji Dua Pihak
Berdasarkan perhitungan dan gambar diatas, t
hitung
bernilai 7,388 dan t
tabel
bernilai 2,0106, maka dapat dinyatakan bahwa H
a
diterima jika –t α t
hitung
+t α-
2,01067,388 dan 7,388 2,0106 dan H
o
ditolak. Dari penjelasan tersebut ada Daerah Penolakan
H
o
Daerah Penolakan H
o
Daerah Penerimaan
H
o
-7,388 -2,0106
7,388 2,0106
Universitas Sumatera Utara
101
pengaruh signifikan antara motivasi terhadap kinerja pegawai di Dinas Pertambangan Dan Energi Sumatera Utara.
E. Koefisien Determinasi
Tujuan koefisien determinan ini adalah untuk mengetahui persentase besarnya pengaruh variabel X variabel bebas terhadap variabel Y variabel
terikat, yang dapat dilakukan dengan menggunakan rumus : D =
�
�� 2
× 100 D = 0,7096
2
× 100 D = 50,35
Dengan koefisien determinasi, maka diperoleh hasil sebesar 50,35. Ini berarti pencapaian kinerja pegawai di Dinas Pertambangan dan Energi Sumatera
Utara dipengaruhi oleh adanya Motivasi sebesar 50,35. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini yakni
sebesar 49,65.
F. Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linier sederhana dilakukan bila hubungan dua variabel berupa hubungan kausalsebab akibat atau fungsional. Analisis regresi linier
sederhana juga digunakan untuk melihat bagaimana variabel independen X mempengaruhi variabel dependen Y. Untuk menguji regresi linier sederhana
antara variabel X dengan variabel Y, maka digunakan rumus sebagai berikut :
a = ∑�
�
�∑�
� 2
� − ∑�
�
∑�
�
�
�
n ∑�
� 2
− ∑�
� 2
a = 1430,597745090.92713
− 1488.891943179.48506 50 × 45090,92713
− 1488,8919
2
Universitas Sumatera Utara
102
a = 64506976,6
− 64289585,5 2254546,35
− 2216799,089 a =
217391.1 37747,261
a = 5.759
b = n
∑X
i
Y
i
− ∑X
i
∑Y
i
n ∑X
i 2
− ∑X
i 2
b = 50 × 43179,48506
− 1488,89191430,5977 50 × 45090,92713
− 1488,8919
2
b = 2158974,253
− 2130005,327 2254546,35
− 2216799,089 b =
28968,926 37747,261
b = 0,757
Berdasarkan perhitungan regresi linier sederhana, nilai motivasi dan Kinerja Pegawai Dinas Pertambangan dan Energi Sumatera Utara adalah Y =
0,757 + 0,5759 X. Hasil dari persamaan regresi diatas mempunyai makna: Dari hasil perhitungan regresi linier sederhana tersebut diperoleh nilai
konstanta a sebesar 5,759 dan nilai b 0,757 yang artinya jika variabel independen yaitu motivasi tetap X=0 maka perubahan kinerja pegawai sebesar
0,757 atau 1,514. Koefisien regresi bernilai 0,328 mengakibatkan motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Nilai ini menunjukan bahwa setiap
adanya upaya penambahan satu satuan pada gaya motivasi atau variabel X ditingkatkan 100 maka kineja pegawai akan bertambah sebesar 0,328.
Universitas Sumatera Utara
103
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa signifikan dan bersifat positif antara motivasi terhadap kinerja pegawai di Dinas Pertambangan Dan
Energi Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
104
BAB VI PENUTUP